Baca Surah Duhadengan terjemahan
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ
Alam yajidka yateeman faawa
(Bukankah Dia mendapatimu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan (sebagai seorang yatim) karena ayahmu telah mati meninggalkan kamu sebelum kamu dilahirkan, atau sesudahnya (lalu Dia melindungimu) yaitu dengan cara menyerahkan dirimu ke asuhan pamanmu Abu Thalib.
وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ
Wawajadaka dallan fahada
(Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung) mengenai syariat yang harus kamu jalankan (lalu Dia memberi petunjuk) Dia menunjukimu kepadanya.
وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ
Wawajadaka AAailan faaghna
(Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan) atau orang yang fakir (lalu Dia memberikan kecukupan) kepadamu dengan pemberian yang kamu merasa puas dengannya, yaitu dari ganimah dan dari lain-lainnya. Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Tiadalah kaya itu karena banyaknya harta, tetapi kaya itu adalah kaya jiwa."
فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
Faamma alyateema fala taqhar
(Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang) dengan cara mengambil hartanya atau lain-lainnya yang menjadi milik anak yatim.
وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ
Waamma alssaila fala tanhar
(Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya) membentaknya karena dia miskin.
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Waamma biniAAmati rabbika fahaddith
(Dan terhadap nikmat Rabbmu) yang dilimpahkan kepadamu, yaitu berupa kenabian dan nikmat-nikmat lainnya (maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya) yakni mengungkapkannya dengan cara mensyukurinya. Di dalam beberapa Fi'il pada surah ini Dhamir yang kembali kepada Rasulullah saw. tidak disebutkan karena demi memelihara Fawashil atau bunyi huruf di akhir ayat. Seperti lafal Qalaa asalnya Qalaaka; lafal Fa-aawaa asalnya Fa-aawaaka; lafal Fahadaa asalnya Fahadaaka; dan lafal Fa-aghnaa asalnya Fa-aghnaaka
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Alam nashrah laka sadraka
(Bukankah Kami telah melapangkan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan (untukmu) hai Muhammad (dadamu?) dengan kenabian dan lain-lainnya.
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
WawadaAAna AAanka wizraka
(Dan Kami telah menghilangkan) telah melenyapkan (darimu dosamu.)
ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ
Allathee anqada thahraka
(Yang memberatkan) yang memayahkan (punggungmu) ayat ini maknanya sama dengan ayat lainnya yaitu, firman-Nya, ".... supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu..." (Q.S. Al-Fath: 2)
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
WarafaAAna laka thikraka
(Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu) yakni sebutan namamu sebagai contohnya ialah namamu disebutkan bersama-sama dengan nama-Ku di dalam azan, iqamah, tasyahhud, khotbah dan lain sebagainya.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.