Penafian

Kami melakukan banyak usaha untuk menentusahkan semua maklumat di IslamicFinder.org. Jika anda menemui sebarang kandungan yang tidak sesuai (atau pautan kepada kandungan yang tidak sesuai), sila  hubungi kami.

LOKASI

Sila masukkan nama lokasi semasa anda
Sila masukkan nilai latitud longitud yang betul
Sila masukkan zon waktu
Sila pilih tarikh mula penyimpanan siang
Sila masukkan tarikh akhir penyimpanan siang
PENGIRAAN SOLAT

kami untuk pengalaman lebih pantas dan kemaskini harian.

×

kami untuk pengalaman lebih pantas dan kemaskini harian.

×

Baca Surah Ahzabdengan terjemahan

Maaf, tidak berjaya menemui ayat yang sepadan dengan soalan/perkataan anda.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ ءَاذَوْا۟ مُوسَىٰ فَبَرَّأَهُ ٱللَّهُ مِمَّا قَالُوا۟ وَكَانَ عِندَ ٱللَّهِ وَجِيهًا

Ya ayyuha allatheena amanoo la takoonoo kaallatheena athaw moosa fabarraahu Allahu mimma qaloo wakana AAinda Allahi wajeehan

(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadi) bersama Nabi kalian (seperti orang-orang yang menyakiti Musa) seperti perkataan mereka kepada Nabi Musa, "Sesungguhnya tidak ada yang mencegahnya untuk mandi bersama kita melainkan karena pelirnya burut (maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan) yaitu pada suatu hari Nabi Musa ketika hendak mandi meletakkan pakaiannya pada sebuah batu, kemudian batu itu membawa lari pakaiannya, dan berhenti di tengah-tengah segolongan kaum Bani Israel. Lalu Nabi Musa mengejarnya dan dapat menyusulnya, segera ia mengambil pakaiannya untuk menutupi dirinya. Pada saat itu orang-orang melihatnya dalam keadaan telanjang, ternyata pelir Nabi Musa tidak burut. (Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah."). Di antara perlakuan yang menyakitkan Nabi saw. ialah pada suatu hari ia membagi-bagi ganimah, kemudian ada seorang lelaki berkata, "Ini adalah pembagian yang tidak berdasarkan keridaan Allah swt." Maka pada saat itu wajah Nabi saw. merah padam mendengar perkataan itu, lalu beliau segera bersabda, "Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Musa, sesungguhnya dia telah disakiti lebih dari ini tetapi dia tetap bersabar." Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

Ya ayyuha allatheena amanoo ittaqoo Allaha waqooloo qawlan sadeedan

(Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar) yakni perkataan yang tidak menyalahi.

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Yuslih lakum aAAmalakum wayaghfir lakum thunoobakum waman yutiAAi Allaha warasoolahu faqad faza fawzan AAatheeman

(Niscaya Allah memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian) yakni Dia menerimanya (dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar) yaitu dia telah memperoleh apa yang paling didambakannya.

إِنَّا عَرَضْنَا ٱلْأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا ٱلْإِنسَٰنُ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Inna AAaradna alamanata AAala alssamawati waalardi waaljibali faabayna an yahmilnaha waashfaqna minha wahamalaha alinsanu innahu kana thalooman jahoolan

(Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat) yaitu ibadah salat dan ibadah-ibadah lainnya, apabila dikerjakan, pelakunya akan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan, pelakunya akan disiksa (pada langit, bumi dan gunung-gunung) seumpamanya Allah menciptakan pada masing-masing pemahaman dan dapat berbicara (maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir) yakni merasa takut (akan mengkhianatinya lalu dipikullah amanat itu oleh manusia) oleh Nabi Adam, sesudah terlebih dahulu ditawarkan kepadanya. (Sesungguhnya manusia itu amat zalim) terhadap dirinya sendiri, disebabkan apa yang telah dipikulnya itu (lagi amat bodoh) tidak mengerti tentang apa yang dipikulnya itu.

لِّيُعَذِّبَ ٱللَّهُ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَٰتِ وَيَتُوبَ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًۢا

LiyuAAaththiba Allahu almunafiqeena waalmunafiqati waalmushrikeena waalmushrikati wayatooba Allahu AAala almumineena waalmuminati wakana Allahu ghafooran raheeman

(Sehingga Allah mengazab) huruf Lam berta'alluq kepada lafal 'Aradhnaa, sebagai akibat dari apa yang telah dipikul oleh Nabi Adam (orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan) yakni orang-orang yang menyia-nyiakan amanat itu (dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang Mukmin laki-laki dan perempuan) yaitu orang-orang yang menunaikan amanahnya. (Dan adalah Allah Maha Pengampun) kepada orang-orang Mukmin (lagi Maha Penyayang) kepada mereka.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَهُ ٱلْحَمْدُ فِى ٱلْءَاخِرَةِ وَهُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْخَبِيرُ

Alhamdu lillahi allathee lahu ma fee alssamawati wama fee alardi walahu alhamdu fee alakhirati wahuwa alhakeemu alkhabeeru

(Segala puji bagi Allah) Allah swt. memuji diri-Nya dengan kalimat ini, maksudnya ialah pujian berikut apa yang terkandung di dalamnya yaitu pujian yang bersifat tetap. Memuji Allah artinya menyanjung-Nya dengan sebutan-sebutan yang baik (yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi) sebagai milik dan makhluk-Nya (dan bagi-Nya pula segala puji di akhirat) sebagaimana di dunia, yaitu Dia dipuji oleh kekasih-kekasih-Nya bilamana mereka telah berada di dalam surga. (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.

يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ ٱلرَّحِيمُ ٱلْغَفُورُ

YaAAlamu ma yaliju fee alardi wama yakhruju minha wama yanzilu mina alssamai wama yaAAruju feeha wahuwa alrraheemu alghafooru

(Dia mengetahui apa yang masuk) yang meresap (ke dalam bumi) seperti air dan lain-lainnya (dan apa yang keluar daripadanya) seperti tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya (dan apa yang turun dari langit) berupa rezeki atau hujan dan lain-lainnya (dan apa yang naik) yakni yang terangkat (kepadanya) berupa amal perbuatan dan lain-lainnya. (Dan Dialah Yang Maha Penyayang) kepada kekasih-kekasih-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada mereka.

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَأْتِينَا ٱلسَّاعَةُ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّى لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَآ أَصْغَرُ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْبَرُ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Waqala allatheena kafaroo la tateena alssaAAatu qul bala warabbee latatiyannakum AAalimi alghaybi la yaAAzubu AAanhu mithqalu tharratin fee alssamawati wala fee alardi wala asgharu min thalika wala akbaru illa fee kitabin mubeenin

(Dan orang-orang yang kafir berkata, "Hari terakhir itu tidak akan datang kepada kami") yakni hari kiamat. (Katakanlah) kepada mereka, ("Pasti datang, demi Rabbku Yang mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepada kalian) kalau dibaca 'Aalimil Ghaibi berarti menjadi sifat dari lafal Rabbii. Kalau dibaca 'Aalimul Ghaibi berarti menjadi Khabar dari Mubtada, sehingga artinya menjadi seperti berikut, Ya, pasti datang, demi Rabbku, hari kiamat itu pasti akan datang kepada kalian; Dia mengetahui yang gaib. Bacaan yang kedua ini lebih sesuai dengan kalimat yang sesudahnya, yaitu, (tidak ada yang tersembunyi) tiada yang tidak tampak (bagi-Nya seberat) sebesar (zarah pun) zarah artinya semut yang paling kecil (yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan semuanya tercatat dalam Kitab yang nyata.) Kitab yang jelas, yang dimaksud adalah Lohmahfuz.

لِّيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Liyajziya allatheena amanoo waAAamiloo alssalihati olaika lahum maghfiratun warizqun kareemun

(Supaya Allah memberi balasan) pada hari kiamat itu (kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia.") rezeki yang baik di surga.

وَٱلَّذِينَ سَعَوْ فِىٓ ءَايَٰتِنَا مُعَٰجِزِينَ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِّن رِّجْزٍ أَلِيمٌ

Waallatheena saAAaw fee ayatina muAAajizeena olaika lahum AAathabun min rijzin aleemin

(Dan orang-orang yang berusaha untuk) menentang atau membatalkan (ayat-ayat Kami) yaitu Alquran (dengan anggapan mereka dapat melepaskan diri dari Kami) dan menurut qiraat yang lain, lafal Mu'aajiziina pada ayat ini dan pada ayat yang lainnya nanti dibaca Mu'jiziina. Maksudnya menganggap Kami tidak mampu mengazab mereka, atau mereka beranggapan dapat melepaskan diri dari azab Kami, karena mereka mempunyai dugaan, bahwa tidak ada hari berbangkit dan tidak ada azab (mereka itu memperoleh buruknya azab) azab yang paling buruk (yang pedih) yang menyakitkan, kalau dibaca Aliimin berarti menjadi sifat daripada lafal Rijzin dan kalau dibaca Aliimun berarti menjadi sifat daripada lafal 'Adzaabun.

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.