Pengecualian

Kami berusaha untuk memverifikasi semua informasi dalam IslamicFInder.org Jika Kamu menemukan konten yang tidak pantas (atau tautan yang mengarah pada konten yang tidak patut), maka silakan  hubungi kami.

LOKASI

Silahkan masukkan nama lokasi saat ini
Silahkan masukkan nilai garis lintang dan garis bujur yang benar
Silahkan pilih zona waktu
Silahkan pilih tanggal mulai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
Silahkan pilih tanggal selesai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
PERHITUNGAN SHOLAT

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×
download

Baca Surah Baqarahdengan terjemahan

Maaf, tidak dapat menemukan ayat yang sesuai dengan kata yang dicari

وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا لَّا تَجْزِى نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْـًٔا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا تَنفَعُهَا شَفَٰعَةٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ

Waittaqoo yawman la tajzee nafsun AAan nafsin shayan wala yuqbalu minha AAadlun wala tanfaAAuha shafaAAatun wala hum yunsaroona

Takutlah akan siksa Allah pada hari ketika tidak seorang pun mampu menolong diri sendiri. Tidak ada tebusan, tidak ada syafaat dan orang-orang kafir tidak punya penolong kecuali Allah.

وَإِذِ ٱبْتَلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى ٱلظَّٰلِمِينَ

Waithi ibtala ibraheema rabbuhu bikalimatin faatammahunna qala innee jaAAiluka lilnnasi imaman qala wamin thurriyyatee qala la yanalu AAahdee alththalimeena

Simaklah kembali ketika Allah menguji leluhurmu, Ibrâhîm, dengan berbagai tugas berat, lalu ia mengerjakan dengan sempurna dan sepenuh hati. Kemudian Tuhan berfirman kepadanya, "Kami hendak menjadikanmu pemimpin (imam) sebagai contoh dan teladan bagi semua manusia." Ibrâhîm lantas memohon agar Tuhan menjadikan keturunannya sebagai pemimpin-pemimpin juga. Tuhan menjawab bahwa karunia yang agung itu tidak akan didapat oleh orang-orang yang zalim, dan anak cucu Ibrâhîm ada yang baik dan tidak kurang pula yang jahat.

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Waith jaAAalna albayta mathabatan lilnnasi waamnan waittakhithoo min maqami ibraheema musallan waAAahidna ila ibraheema waismaAAeela an tahhira baytiya lilttaifeena waalAAakifeena waalrrukkaAAi alssujoodi

Renungkanlah pula kisah pembangunan Rumah Allah (Bayt Allâh) di Mekah oleh Ibrâhîm dan Ismâ'îl, anaknya. Di dalamnya terkandung pelajaran yang amat berharga bagi yang memiliki hati nurani bersih. Kami menjadikan rumah peribadatan itu sebagai rujukan bagi seluruh makhluk dan tempat perlindungan yang damai. Kami memerintahkan manusia untuk menjadikan lokasi berdirinya Ibrâhîm saat pembangunan rumah itu sebagai musala. Kami memerintahkan Ibrâhîm dan Ismâ'îl untuk menjaga rumah itu dari segala unsur yang menodai kesuciannya, mempersiapkannya dengan baik untuk mereka yang tawaf, beriktikaf dan bersembahyang.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ

Waith qala ibraheemu rabbi ijAAal hatha baladan aminan waorzuq ahlahu mina alththamarati man amana minhum biAllahi waalyawmi alakhiri qala waman kafara faomattiAAuhu qaleelan thumma adtarruhu ila AAathabi alnnari wabisa almaseeru

Ingatlah saat Ibrâhîm memohon kepada Tuhannya agar menjadikan bumi tempat tinggalnya sebagai negeri yang damai, memberi rezeki dari hasil bumi kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Allah menjawab bahwa Dia tidak akan menjamin penghidupan orang-orang kafir di dunia yang fana ini, bahkan menjerumuskan mereka ke dalam jurang siksa. Sungguh, alangkah buruknya tempat mereka kembali.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Waith yarfaAAu ibraheemu alqawaAAida mina albayti waismaAAeelu rabbana taqabbal minna innaka anta alssameeAAu alAAaleemu

Ingatlah pula ketika Ibrâhîm dan Ismâ'îl meninggikan dasar-dasar Bayt Allâh seraya memanjatkan doa kepada Allah, "Wahai Tuhan kami, Pencipta kami, sudilah Engkau menerima perbuatan kami yang kami ikhlaskan untuk-Mu. Engkau Maha Mendengar doa kami dan Mahatahu ketulusan niat kami. (1) {(1) Ka'bah atau Bayt Allâh, yang terletak di Mekah, dianggap sebagai tempat suci yang paling kuno. Orang-orang Arab sebelum Islam sejak masa Ibrâhîm telah melakukan ibadah haji di tempat itu. Riwayat-riwayat yang cukup meyakinkan (mutawâtir) menyatakan bahwa yang membangun rumah suci itu adalah Ibrâhîm dan Ismâ'îl. Merekalah yang mula-mula meletakkan pondasi Ka'bah. Ada pula yang mengatakan bahwa bangunan pertama dibangun oleh para malaikat dengan batu-batu surga pada saat Adam turun ke bumi. Bangunan Ka'bah itu tidak berubah sejak masa pembangunannya oleh Ibrâhîm dan Ismâ'îl hingga diperbaiki oleh Qushayy bin Kilâb, kakek kelima Nabi dari bangsa Arab yaitu Muhammad saw. Selanjutnya mengalami perbaikan pada masa-masa Islam. Terakhir, diperbaiki pada tahun 1040 H/1630 M, seperti yang kita lihat saat ini. }

رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Rabbana waijAAalna muslimayni laka wamin thurriyyatina ommatan muslimatan laka waarina manasikana watub AAalayna innaka anta alttawwabu alrraheemu

Wahai Tuhan kami, restuilah kami. Jadikanlah kami dan anak cucu kami manusia yang ikhlas berbuat demi Engkau. Ajarkanlah kepada kami tata cara peribadatan kami di rumah suci ini. Terimalah tobat kami jika kami lalai dan bersalah. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat dan Maha Mengampuni dosa dengan karunia dan rahmat-Mu.

رَبَّنَا وَٱبْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Rabbana waibAAath feehim rasoolan minhum yatloo AAalayhim ayatika wayuAAallimuhumu alkitaba waalhikmata wayuzakkeehim innaka anta alAAazeezu alhakeemu

Wahai Tuhan kami, utuslah seorang rasul dari keturunan dan kerabat kami yang mengajarkan kitab suci yang diwahyukan kepadanya, ilmu pengetahuan, hukum-keagamaan yang kokoh dan menyucikan mereka dari perilaku buruk. Engkau Maha Menguasai, Maha Menundukkan dan Mahabijaksana atas perbuatan, perintah dan larangan-Mu."

وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَٰهِۦمَ إِلَّا مَن سَفِهَ نَفْسَهُۥ وَلَقَدِ ٱصْطَفَيْنَٰهُ فِى ٱلدُّنْيَا وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Waman yarghabu AAan millati ibraheema illa man safiha nafsahu walaqadi istafaynahu fee alddunya wainnahu fee alakhirati lamina alssaliheena

Betapa bijak perbuatan Ibrâhîm, betapa baik doanya, dan betapa lurus agama yang dianutnya. Tidak akan berpaling dari agama Ibrâhîm kecuali orang yang merendahkan derajat kemanusiaan dan akalnya sendiri. Allah telah memilihnya di dunia sebagai rasul dan di akhirat akan termasuk orang-orang saleh yang dekat dengan Tuhannya.

إِذْ قَالَ لَهُۥ رَبُّهُۥٓ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Ith qala lahu rabbuhu aslim qala aslamtu lirabbi alAAalameena

Ibrâhîm telah memenuhi perintah Tuhan untuk tunduk kepada-Nya dengan mengatakan, "Aku tunduk kepada Penguasa alam semesta, Penguasa jin, manusia dan malaikat."

وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِۦمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Wawassa biha ibraheemu baneehi wayaAAqoobu ya baniyya inna Allaha istafa lakumu alddeena fala tamootunna illa waantum muslimoona

Tidak cukup dengan hanya melaksanakan perintah, Ibrâhîm bahkan berpesan pada anaknya agar meniti jalan yang telah ia lalui dan berpesan pula kepada cucunya, Ya'qûb. Ya'qûb pun berpesan demikian kepada anak-anaknya, menjelaskan kepada mereka bahwa Allah telah memilihkan agama tauhid dan mengambil janji dari mereka agar tidak mati kecuali dalam keadaan berserah diri dan berpegang teguh pada agama ini.

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.