تنبيه

نحن في الباحث الإسلامي نبذل قصارى جهدنا في تقديم المعلومات والمواقع المناسبة. فإذا وجدت ما هو غير مناسب فلا تتردد في  الاتصال بنا

الموقع

الرجاء إدخال اسم الموقع الحالي
الرجاء إدخال الصحيحة قيم الطول خط العرض
الرجاء تحديد المنطقة الزمنية
الرجاء تحديد الصيفي تاريخ بدء
الرجاء تحديد النهار تاريخ انتهاء التوفير
حاسبة الصلاة

لتجربة أكثر سرعة ولتحصل على تحديثات يومية

×

لتجربة أكثر سرعة ولتحصل على تحديثات يومية

×

قراءة سورة الحديدمع الترجمة

آسف، لا يمكن العثور على الآيات مطابقة طلب البحث / كلمة

هُوَ ٱلَّذِى يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِۦٓ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍ لِّيُخْرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ وَإِنَّ ٱللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Huwa allathee yunazzilu AAala AAabdihi ayatin bayyinatin liyukhrijakum mina alththulumati ila alnnoori wainna Allaha bikum laraoofun raheemun

(Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang) ayat-ayat Alquran yang jelas (supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan) dari kekafiran (kepada cahaya) kepada keimanan. (Dan sesungguhnya Allah benar-benar terhadap kalian) karena Dia telah mengeluarkan kalian dari kekafiran kepada iman (Maha Penyantun lagi Maha Penyayang).

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَا يَسْتَوِى مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ ٱلْفَتْحِ وَقَٰتَلَ أُو۟لَٰٓئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ ٱلَّذِينَ أَنفَقُوا۟ مِنۢ بَعْدُ وَقَٰتَلُوا۟ وَكُلًّا وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْحُسْنَىٰ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Wama lakum alla tunfiqoo fee sabeeli Allahi walillahi meerathu alssamawati waalardi la yastawee minkum man anfaqa min qabli alfathi waqatala olaika aAAthamu darajatan mina allatheena anfaqoo min baAAdu waqataloo wakullan waAAada Allahu alhusna waAllahu bima taAAmaloona khabeerun

(Dan mengapa kalian) sesudah beriman (tidak) lafal Allaa pada asalnya terdiri dari An dan Laa kemudian keduanya diidgamkan menjadi satu sehingga jadilah Allaa (menafkahkan sebagian harta kalian di jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai mempunyai langit dan bumi) berikut semua yang ada pada keduanya; maka sampailah kepada-Nya harta kalian tanpa membawa sedikit pun pahala infak kalian, berbeda halnya seandainya kalian menafkahkannya di jalan Allah, maka kalian akan mendapatkan pahala di sisi-Nya. (Tidak sama di antara kalian orang yang menafkahkan hartanya sebelum penaklukan) kota Mekah (dan ikut berperang sebelumnya -. Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan hartanya dan berperang sesudah itu. Kepada masing-masing) dari dua golongan itu. Menurut suatu qiraat ia dibaca Kullun karena dianggap sebagai Mubtada (Allah telah menjanjikan balasan yang lebih baik) yaitu surga (Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan) maka kelak Dia akan membalasnya untuk kalian.

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥ وَلَهُۥٓ أَجْرٌ كَرِيمٌ

Man tha allathee yuqridu Allaha qardan hasanan fayudaAAifahu lahu walahu ajrun kareemun

(Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah) dengan cara menafkahkan hartanya di jalan Allah (pinjaman yang baik) seumpamanya hartanya itu dinafkahkan demi karena Allah (maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu) menurut suatu qiraat dibaca Fayudha' 'ifahu (untuknya) mulai dari sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan di dalam surah Al Baqarah (dan baginya) di samping pahala yang dilipatgandakan itu (pahala yang banyak) juga disertai mendapat keridaan dari Allah dan disambut dengan baik.

يَوْمَ تَرَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِم بُشْرَىٰكُمُ ٱلْيَوْمَ جَنَّٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ

Yawma tara almumineena waalmuminati yasAAa nooruhum bayna aydeehim wabiaymanihim bushrakumu alyawma jannatun tajree min tahtiha alanharu khalideena feeha thalika huwa alfawzu alAAatheemu

Ingatlah (pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedangkan cahaya mereka bersinar di hadapan mereka) artinya bersinar menerangi bagian depan mereka (dan) cahaya itu pun (bersinar di sebelah kanan mereka) kemudian dikatakan kepada mereka, ("Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian, yaitu surga-surga) masuklah kalian ke dalam surga-surga itu (yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, yang kalian kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar").

يَوْمَ يَقُولُ ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱنظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ قِيلَ ٱرْجِعُوا۟ وَرَآءَكُمْ فَٱلْتَمِسُوا۟ نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُۥ بَابٌۢ بَاطِنُهُۥ فِيهِ ٱلرَّحْمَةُ وَظَٰهِرُهُۥ مِن قِبَلِهِ ٱلْعَذَابُ

Yawma yaqoolu almunafiqoona waalmunafiqatu lillatheena amanoo onthuroona naqtabis min noorikum qeela irjiAAoo waraakum failtamisoo nooran faduriba baynahum bisoorin lahu babun batinuhu feehi alrrahmatu wathahiruhu min qibalihi alAAathabu

(Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Perhatikanlah kami) lihatlah kami. Menurut suatu qiraat dibaca Anzhiruunaa, tunggulah kami (supaya kami dapat mengambil) maksudnya supaya kami kebagian cahaya dan sinar (sebagian dari cahaya kalian." Dikatakan) kepada mereka dengan nada yang memperolok-olokkan mereka, ("Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya untuk kalian") mereka mundur. (Lalu diadakan di antara mereka) dan antara orang-orang yang beriman (dinding) menurut suatu pendapat dinding itu dinamakan Al A'raaf (yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat) ada bagian yang menghadap orang-orang yang beriman (dan di sebelah luarnya) ada bagian yang menghadap orang-orang munafik (dari situ ada azab).

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ قَالُوا۟ بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَٱرْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ ٱلْأَمَانِىُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ

Yunadoonahum alam nakun maAAakum qaloo bala walakinnakum fatantum anfusakum watarabbastum wairtabtum wagharratkumu alamaniyyu hatta jaa amru Allahi wagharrakum biAllahi algharooru

(Orang-orang munafik itu memanggil mereka orang-orang mukmin, "Bukankah kami dahulu bersama-sama kalian?") dalam ketaatan kepada Allah. (mereka menjawab, "Benar, tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri) disebabkan kemunafikan kalian (dan kalian selalu mengincar) kehancuran orang-orang mukmin (dan kalian ragu-ragu) masih ragu terhadap agama Islam (serta kalian ditipu oleh angan-angan kosong) yakni ketamakan (sehingga datanglah ketetapan Allah) yaitu kematian (dan kalian telah ditipu terhadap Allah oleh yang amat penipu) yakni oleh setan.

فَٱلْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنكُمْ فِدْيَةٌ وَلَا مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ هِىَ مَوْلَىٰكُمْ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ

Faalyawma la yukhathu minkum fidyatun wala mina allatheena kafaroo mawakumu alnnaru hiya mawlakum wabisa almaseeru

(Maka pada hari ini tidak diterima) dapat dibaca Yu`khadzu dan Tu`khadzu (tebusan dari kalian dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kalian ialah neraka. Neraka itulah tempat yang layak buat kalian) tempat yang utama bagi kalian. (Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali") tempat kembali yang paling buruk adalah neraka.

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

Alam yani lillatheena amanoo an takhshaAAa quloobuhum lithikri Allahi wama nazala mina alhaqqi wala yakoonoo kaallatheena ootoo alkitaba min qablu fatala AAalayhimu alamadu faqasat quloobuhum wakatheerun minhum fasiqoona

(Belumkah datang) maksudnya apakah belum tiba saatnya (bagi orang-orang yang beriman) ayat ini diturunkan berkenaan dengan kelakuan para sahabat, yaitu sewaktu mereka banyak bergurau (untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan mengingat apa yang telah diturunkan kepada mereka) dapat dibaca Nazzala dan Nazala (berupa kebenaran) yakni Alquran (dan janganlah mereka) di'athafkan kepada lafal Takhsya'a (seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya) mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani (kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka) yaitu zaman antara mereka dan nabi-nabi mereka telah berlalu sangat lama (lalu hati mereka menjadi keras) tidak lunak lagi untuk mengingat Allah. (Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik).

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

IAAlamoo anna Allaha yuhyee alarda baAAda mawtiha qad bayyanna lakumu alayati laAAallakum taAAqiloona

(Ketahuilah oleh kalian) khithab ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin yang telah disebutkan di atas tadi (bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya) dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan padanya, demikianlah Allah menjadikan hati kalian untuk taat dan khusuk kembali dalam mengingat Allah. (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepada kalian tanda-tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Kami terhadap hal ini dan hal-hal lainnya (supaya kalian memikirkannya).

إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

Inna almussaddiqeena waalmussaddiqati waaqradoo Allaha qardan hasanan yudaAAafu lahum walahum ajrun kareemun

(Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan, baik laki-laki) mushshaddiqiina berasal dari mashdar tashadduq, kemudian huruf ta diidghamkan kepada huruf shad sehingga jadilah mushshaddiqiina, bentuk asalnya adalah mutashaddiqiina (maupun perempuan) yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Menurut qiraat lain kedua lafal tersebut dibaca tanpa tasydid, sehingga bacaannya menjadi innal mushaddiqiina wal mushaddiqaati, karena dianggap berasal dari tashdiq, sehingga artinya menjadi: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan (dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) dhamir yang ada pada lafal `aqradhuu kembali pada laki-laki dan perempuan, karena memprioritaskan kaum laki-laki. Fi'il atau kata kerja di sini diathafkan kepada isim, yaitu kepada shilah alif dan lam, karena sesungguhnya lafal al-mushshaddiqiina wal mushshaddiqaati yang dimasuki alif dan lam sama kedudukannya dengan fi'il yang berada sesudah shilah. Disebutkannya lafal al-qardhu berikut sifatnya sesudah pengertian tashadduq, hal ini memberikan pengertian adanya ikatan di antara lafal-lafal tersebut. Atau dengan kata lain, bahwa orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya itu adalah orang-orang yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik (maka Allah akan melipatgandakan) menurut suatu qiraat dibaca yudha`'af dengan memakai tasydid pada huruf 'ainnya, artinya balasan pinjaman mereka itu akan dilipatgandakan pahalanya (kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak).
يقوم الباحث الإسلامي بجلب القرآن, mp3 القرآن الكريم اليك حتى يجعل تلاوته أكثر سهولة. مع أداة إستكشاف القرآن، بضغطة زر يُمكنك إختيار الصورة التي ترغب في تلاوتها! مٌقدماً لك الترجمة والنسخ بالعربية والعديد من اللغات الأخرى، لم تكن تلاوة القرآن بهذه السهولة من قبل. قراءة سعيدة!
روابط سريعة

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.