Penafian

Kami melakukan banyak usaha untuk menentusahkan semua maklumat di IslamicFinder.org. Jika anda menemui sebarang kandungan yang tidak sesuai (atau pautan kepada kandungan yang tidak sesuai), sila  hubungi kami.

LOKASI

Sila masukkan nama lokasi semasa anda
Sila masukkan nilai latitud longitud yang betul
Sila masukkan zon waktu
Sila pilih tarikh mula penyimpanan siang
Sila masukkan tarikh akhir penyimpanan siang
PENGIRAAN SOLAT

kami untuk pengalaman lebih pantas dan kemaskini harian.

×

kami untuk pengalaman lebih pantas dan kemaskini harian.

×

Baca Surah Yunusdengan terjemahan

Maaf, tidak berjaya menemui ayat yang sepadan dengan soalan/perkataan anda.

كَذَٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى ٱلَّذِينَ فَسَقُوٓا۟ أَنَّهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Kathalika haqqat kalimatu rabbika AAala allatheena fasaqoo annahum la yuminoona

(Demikianlah) sebagaimana mereka berpaling daripada iman (telah tetap hukuman Rabbmu terhadap orang-orang yang fasik) yakni orang-orang kafir, seperti yang diungkapkan oleh firman Allah yang lain, yaitu: "Benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam..." (Q.S. Al-A`raf 18, Hud 119, As-Sajdah 32, Shad 85), atau hukuman Allah itu disebabkan (karena mereka tidak beriman.)

قُلْ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَبْدَؤُا۟ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥ قُلِ ٱللَّهُ يَبْدَؤُا۟ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ

Qul hal min shurakaikum man yabdao alkhalqa thumma yuAAeeduhu quli Allahu yabdao alkhalqa thumma yuAAeeduhu faanna tufakoona

(Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya atau menghidupkannya kembali?" Katakanlah, "Allahlah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya atau menghidupkannya kembali; maka bagaimanakah kalian dipalingkan?") dari menyembah Allah swt. padahal bukti-bukti yang menunjukkan Allah disembah sudah ada.

قُلْ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ قُلِ ٱللَّهُ يَهْدِى لِلْحَقِّ أَفَمَن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ أَحَقُّ أَن يُتَّبَعَ أَمَّن لَّا يَهِدِّىٓ إِلَّآ أَن يُهْدَىٰ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ

Qul hal min shurakaikum man yahdee ila alhaqqi quli Allahu yahdee lilhaqqi afaman yahdee ila alhaqqi ahaqqu an yuttabaAAa amman la yahiddee illa an yuhda fama lakum kayfa tahkumoona

(Katakanlah, "Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yang dapat menunjuki kepada kebenaran?") dengan menegakkan hujah-hujah dan memberikan petunjuk (Katakanlah, "Allahlah yang menunjuki kepada kebenaran." Maka apakah Zat yang menunjuki kepada kebenaran itu) yang dimaksud adalah Allah (lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk) lafal yahiddiy asalnya yahtadii; artinya mendapat petunjuk (kecuali bila diberi petunjuk?) lebih berhak untuk diikuti? Kata tanya di sini mengandung makna mengukuhkan dan sekaligus sebagai celaan, makna yang dimaksud ialah bahwa yang pertamalah yang lebih berhak untuk diikuti (Mengapa kalian berbuat demikian? Bagaimanakah kalian mengambil keputusan) dengan keputusan yang rusak ini, yaitu mengikuti orang-orang yang tidak berhak untuk diikuti.

وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا إِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ ٱلْحَقِّ شَيْـًٔا إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَفْعَلُونَ

Wama yattabiAAu aktharuhum illa thannan inna alththanna la yughnee mina alhaqqi shayan inna Allaha AAaleemun bima yafAAaloona

(Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti) di dalam penyembahan mereka terhadap berhala-berhala (kecuali persangkaan saja) dalam hal ini mereka hanya menirukan apa yang telah diperbuat oleh nenek-moyang mereka (Sesungguhnya prasangka itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran) yang membutuhkan ilmu pengetahuan tentangnya (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan) oleh sebab itu maka Dia membalas semua amal perbuatan yang telah mereka kerjakan itu.

وَمَا كَانَ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانُ أَن يُفْتَرَىٰ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Wama kana hatha alquranu an yuftara min dooni Allahi walakin tasdeeqa allathee bayna yadayhi watafseela alkitabi la rayba feehi min rabbi alAAalameena

(Tidaklah mungkin Alquran ini dibuat) artinya dibuat-buat (oleh selain Allah) hanya Dialah yang membuatnya bukan selainnya (akan tetapi) Alquran itu diturunkan (membenarkan apa-apa yang sebelumnya) yaitu berupa kitab-kitab sebelumnya (dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya) artinya Alquran itu menjelaskan hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Allah dan masalah-masalah lainnya (tidak ada keraguan) tidak ada syakwasangka lagi (di dalamnya, diturunkan dari Rabb semesta alam) lafal min rabbil `aalamiina berkaitan dengan lafal tashdiiqan, atau berkaitan dengan lafal unzila yang tidak disebutkan. Lafal tashdiiqan dan lafal tafshiilan dapat pula dibaca rafa' sehingga menjadi tashdiiqun dan tafshiilun akan tetapi berdasarkan perkiraan adanya lafal huwa sebelumnya.

أَمْ يَقُولُونَ ٱفْتَرَىٰهُ قُلْ فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍ مِّثْلِهِۦ وَٱدْعُوا۟ مَنِ ٱسْتَطَعْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

Am yaqooloona iftarahu qul fatoo bisooratin mithlihi waodAAoo mani istataAAtum min dooni Allahi in kuntum sadiqeena

(Atau) patutkah (mereka mengatakan, "Muhammad membuat-buatnya.") yakni Nabi Muhammad saw. telah membuatnya sendiri. (Katakanlah, "Kalau benar yang kalian katakan itu, maka cobalah datangkan sebuah surah seumpamanya) dalam hal kefasihan dan keparamasastraannya yang kalian buat sendiri, bukankah kalian itu adalah orang-orang Arab yang fasih dalam berbahasa sama denganku (dan panggillah) untuk membantu dalam hal ini (siapa-siapa yang dapat kalian panggil selain Allah) selain daripada Allah (jika kalian orang-orang yang benar") bahwasanya Alquran itu adalah buatan belaka, niscaya kalian tidak akan mampu melakukannya. Selanjutnya Allah berfirman:

بَلْ كَذَّبُوا۟ بِمَا لَمْ يُحِيطُوا۟ بِعِلْمِهِۦ وَلَمَّا يَأْتِهِمْ تَأْوِيلُهُۥ كَذَٰلِكَ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلظَّٰلِمِينَ

Bal kaththaboo bima lam yuheetoo biAAilmihi walamma yatihim taweeluhu kathalika kaththaba allatheena min qablihim faonthur kayfa kana AAaqibatu alththalimeena

(Yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna) subjek yang dimaksud adalah Alquran; mereka sama sekali tidak mau memikirkan tentangnya (dan belum pernah) tidak pernah (datang kepada mereka penjelasannya) akibat dari apa yang terkandung di dalamnya, yaitu berupa ancaman. (Demikianlah) yakni kedustaan itu (orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan) rasul-rasul mereka (Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang lalim itu) yaitu mereka yang mendustakan para rasul, makna yang dimaksud ialah kebinasaan yang telah menimpa mereka, demikian pula Kami akan membinasakan mereka yang mendustakannya.

وَمِنْهُم مَّن يُؤْمِنُ بِهِۦ وَمِنْهُم مَّن لَّا يُؤْمِنُ بِهِۦ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِٱلْمُفْسِدِينَ

Waminhum man yuminu bihi waminhum man la yuminu bihi warabbuka aAAlamu bialmufsideena

(Di antara mereka) penduduk Mekah (ada arang-orang yang beriman kepada Alquran) hal ini diketahui oleh Allah (dan di antara mereka ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya) untuk selama-lamanya. (Rabbmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan) hal ini merupakan ancaman yang ditujukan kepada mereka yang tidak beriman kepadanya,

وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل لِّى عَمَلِى وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنتُم بَرِيٓـُٔونَ مِمَّآ أَعْمَلُ وَأَنَا۠ بَرِىٓءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ

Wain kaththabooka faqul lee AAamalee walakum AAamalukum antum bareeoona mimma aAAmalu waana bareeon mimma taAAmaloona

(Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah,) kepada mereka ("Bagiku pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian) artinya bagi masing-masing pihak menanggung akibat perbuatannya sendiri. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan.") akan tetapi ayat itu dinasakh oleh ayatus-saif atau ayat yang menganjurkan memerangi mereka.

وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ أَفَأَنتَ تُسْمِعُ ٱلصُّمَّ وَلَوْ كَانُوا۟ لَا يَعْقِلُونَ

Waminhum man yastamiAAoona ilayka afaanta tusmiAAu alssumma walaw kanoo la yaAAqiloona

(Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu) jika kamu membacakan Alquran (apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar) keadaan mereka yang tidak mau mengambil manfaat daripada Alquran yang dibacakan kepada mereka diserupakan dengan keadaan orang-orang yang tuli (walaupun keadaan mereka) di samping tuli itu (tidak mengerti) tidak mau berpikir.

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.