Pengecualian

Kami berusaha untuk memverifikasi semua informasi dalam IslamicFInder.org Jika Kamu menemukan konten yang tidak pantas (atau tautan yang mengarah pada konten yang tidak patut), maka silakan  hubungi kami.

LOKASI

Silahkan masukkan nama lokasi saat ini
Silahkan masukkan nilai garis lintang dan garis bujur yang benar
Silahkan pilih zona waktu
Silahkan pilih tanggal mulai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
Silahkan pilih tanggal selesai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
PERHITUNGAN SHOLAT

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×

Panduan Tahap demi Tahap Pelaksanaan Umroh

                                    Panduan Tahap demi Tahap Pelaksanaan Umroh Umroh ialah ziarah Islami dan, secara singkat, merupakan ibadah kepada Alloh (SWT). Hal ini berdasarkan ajaran Rasululloh (SAW) dan sunahnya. Ziarah tersebut ialah kunjungan ke rumah Alloh (SWT) dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun. Hal ini dikenal sebagai 'ziarah kecil' dibandingkan dengan 'ziarah besar' Haji. Namun, ziarah kecil ini memegang nilai dan kebajikan yang besar di mata Alloh (SWT). Ibadah Umrah terdiri dari empat pilar dasar:

Umroh ialah ziarah Islami dan, secara singkat, merupakan ibadah kepada Alloh (SWT). Hal ini berdasarkan ajaran Rasululloh (SAW) dan sunahnya. Ziarah tersebut ialah kunjungan ke rumah Alloh (SWT) dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun. Hal ini dikenal sebagai 'ziarah kecil' dibandingkan dengan 'ziarah besar' Haji. Namun, ziarah kecil ini memegang nilai dan kebajikan yang besar di mata Alloh (SWT). Ibadah Umrah terdiri dari empat pilar dasar:


1) Ihram

Ihram pada dasarnya ialah berniat secara formal untuk melaksanakan Umrah. Untuk berihram, seseorang harus mengganti pakaian dan mandi, yang menunjukan pembersihan diri dari semua kotoran. Laki-laki mengganti pakaiannya dengan dua helai kain, Rida dan Izar, sedangkan wanita dapat memakai pakaian apapun yang menutup tubuh dan kepala. Wanita yang sedang menstruasi atau pendarahan setelah melahirkan juga disarankan untuk mandi junub. Setelah membersihkan diri, kita harus melaksanakan shalat wajib atau melaksanakan shalat sunah dua rakaat. Setelah selesai, kita harus menghadap ke arah kiblat dan secara resmi memasuki Ihram - kita memasuki Ihram sebelum pergi menuju miqot di Mekkah. untuk Meeqat di Mekah. Parfum atau produk yang mengandung wewangian dilarang ketika seseorang berada di dalam Ihramnya. Di miqot, kita harus berniat dan mengucapkan kata-kata: “Labbaik Alloohumma bi ' Umroh” (Aku sambut panggilan-Mu ya Alloh untuk berumroh) Setelah ini, kita harus mengucapkan Talbiyah, sesuai dengan Sunnah: “Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak” (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).” Disarankan untuk terus membaca Talbiyah dari saat memasuki Ihram sampai dengan pelaksanaan thawaf.


2) Tawaaf (mengelilingi rumah Alloh (SWT))

Orang yang berumroh harus memasuki Masjidil Haram dengan kaki kanan terlebih dahulu dan mengucapkan: “Bismillaah wassalaatu wassalaam ‘ala Rasulullooh. Alloohummagfirli dzunuubi waftahli abwaaba rahmatika. A’udzuubillaahil’adzim wa bi wajhiil kariim wa bi sultaaniil ‘qadiim minashaytaanil rajiim” (Dengan menyebut nama Alloh, dan keberkahan serta kedamaian kepada Rasululloh. Ya Allah, ampuni dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu. Aku berlindung kepada Allah yang Maha Kuasa dan Yang Maha Mulia serta kekuasaan-Nya yang abadi dari setan yang terkutuk).” Setelah itu, orang yang berumroh dapat menyentuh Batu Hitam (Hajar Aswad) dan memulai thawaf. Idealnya, Hajar Aswad harus disentuh dengan menggunakan tangan kanan lalu dicium. Akan tetapi jika tidak dapat dicium langsung, dapat juga disentuh dengan tangan kemudian mencium tangan tersebut. Terdapat kebaikan dalam menyentuh Hajar Aswad. Jika ia bahkan tidak dapat menyentuh batu tersebut dengan tangan, dapat menghadapkan tangannya ke arah batu dan berkata "Allahu Akbar". Kemudian memulai thawaf-mengambil putaran mengelilingi Ka'bah, dengan Ka'bah berada di sebelah kiri. Kita harus berhati-hati untuk tidak menyentuh kain Ka'bah ketika thawaf, karena mengandung wewangian dan menyentuhnya dapat membuat wangi tersebut berpindah kepada kita dan membuat keadaan Ihram batal. Lelaki harus menjaga bahu kanannya tetap terbuka saat thawaf, yang dikenal sebagai Idtibaa. Hal ini dilakukan dengan menempatkan Ridaa di bawah ketiak kanan dan mengaitkannya ke bahu kiri. Selain itu, lelaki harus berlatih 'raml' di tiga putaran pertama thawaf, yang pada dasarnya adalah berjalan cepat dengan mengambil langkah kecil. Untuk putaran-putaran selanjutnya, mereka dapat berjalan dengan kecepatan normal. Setelah menyelesaikan tujuh putaran thawaf, kemudian harus pergi ke Maqam Ibrahim dan mengucapkan kata-kata berikut: “Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim [atau batu dimana Ibrahim berdiri ketika membangun Ka'Bah] sebagai tempat shalat (untuk sebagian sholatmu, seperti dua rakaat setelah thawaf mengelilingi Ka'bah di Mekkah)” (Quran 2:125) Peziarah kemudian harus melaksanakan sholat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Jika yang sulit, dapat melaksanakan sholat tersebut di bagian masjid yang lain. Pada rakaat pertama, yang dibaca adalah surat Al-Kafirun (109) dan untuk rakaat kedua, membaca surat Al-Ikhlas (112). Setelah melaksanakan sholat, kembali ke Hajar Aswad dan menyentuhnya jika memungkinkan.


3) Sa’i di antara Safa dan Marwah

Peziarah kemudian harus menuju tempat Sa’i (Masaa) dan ketika dia telah mendekati bukit Safa, harus membaca: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.” (Quran 2:158) Dan “Nabda’u bima badallooh bihi” (Kita mulakan dengan itu dimana Allah telah mulakan) Setelah itu peziarah harus memanjat ke atas Bukit Safa menuju tempat dimana Ka’bah dapat terlihat. Kemudian dia harus menghadapi Ka'bah, mengangkat tangannya, dan berdoa kepada Allah (SWT). Doa yang dibaca boleh apapun sesuai keinginan. Menurut Hadist, Rasululloh (SAW) membaca doa berikut ini sebagai pujian: “Laa ilaahaillalloh wahdahulaa shariikalah, lahulmulku, wa lahulhamdu, wa huwa ‘ala kulli shai’in qadiir. Laa ilaahaillalloh wahdah, anjaza wa’dah, wa nasara ‘abdah, wa hazamaa al-ahzaaba wahdah” (Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.” (Sahih Muslim, 1218) Doa ini harus diulang sebanyak 3 kali; melakukan dzikir, berdoa, melakukan dzikir, berdoa (dan seterusnya). Kemuadian harus langsung turun ke Marwah dan lelaki berlari di antara lampu hijau. Jaraknya ditandai oleh dua tanda berwarna hijau - lelaki harus berlari hingga mencapai tanda kedua lalu kembali berjalan biasa ke bukit Marwah dan mendakinya. Di sana, peziarah harus menghadap ke kiblat dan membaca apa yang dia membaca di Safa. Setelah itu, peziarah harus turun lagi dan kembali menuju Safa. Setelah mencapai Safa, peziarah harus mengulangi apa yang ia lakukan pertama kali dan mengulanginya kembali ketika ia kembali ke Marwah sebanyak tujuh putaran (Satu putaran terhitung mulai dari Safa menuju Marwah).


4) Mencukur/Memotong Rambut

Tahap terakhir, setelah menyelesaikan tujuh putaran, peziarah diharuskan untuk memotong rambut mereka. Para lelaki diwajibkan untuk mencukur rambut mereka atau memotong rambut mereka seluruhnya dengan panjang yang sama. Para wanita diharuskan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari. Dengan tindakan terakhir ini, peziarah telah resmi melengkapi Umrahnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi mereka yang berencana segera melakukan Umrah. Semoga Allah (SWT) menerima doa dan amalan baikmu. Amin!

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.