Oku Surat DukhanSure okuma
إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى مَقَامٍ أَمِينٍ
Inna almuttaqeena fee maqamin ameenin
Tetapi, orang-orang yang menjaga dirinya dari maksiat dan selalu taat kepada Allah berada di tempat yang tinggi dan aman.
فِى جَنَّٰتٍ وَعُيُونٍ
Fee jannatin waAAuyoonin
Di dalam surga-surga yang penuh dengan kenikmatan dengan mata air yang mengalir di bawahnya, sebagai suatu penghargaan kepada mereka dengan pemberian nikmat yang amat besar.
يَلْبَسُونَ مِن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَقَٰبِلِينَ
Yalbasoona min sundusin waistabraqin mutaqabileena
Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal untuk menambah perhiasan mereka. Mereka duduk berhadap-hadapan supaya semakin akrab.
كَذَٰلِكَ وَزَوَّجْنَٰهُم بِحُورٍ عِينٍ
Kathalika wazawwajnahum bihoorin AAeenin
Selain balasan ini, di dalam surga mereka Kami kawinkan dengan bidadari yang putih dan lembut karena kemolekan dan kecantikanya serta matanya yang lebar.
يَدْعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَٰكِهَةٍ ءَامِنِينَ
YadAAoona feeha bikulli fakihatin amineena
Di dalamnya mereka dapat meminta segala jenis buah-buahan yang mereka inginkan. Mereka terhindar dari rasa sedih, dan kehilangan rezeki
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا ٱلْمَوْتَ إِلَّا ٱلْمَوْتَةَ ٱلْأُولَىٰ وَوَقَىٰهُمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ
La yathooqoona feeha almawta illa almawtata aloola wawaqahum AAathaba aljaheemi
Di sana mereka tidak lagi merasakan mati setelah kematian di dunia ketika ajal mereka datang. Mereka dipelihara Tuhan dari siksa neraka.
فَضْلًا مِّن رَّبِّكَ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Fadlan min rabbika thalika huwa alfawzu alAAatheemu
Mereka terhindar dari siksaan itu berkat karunia dari kebaikan Sang Penciptamu. Keselamatan dari siksa neraka dan masuknya mereka ke dalam surga merupakan kemenangan yang amat besar.
فَإِنَّمَا يَسَّرْنَٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Fainnama yassarnahu bilisanika laAAallahum yatathakkaroona
Kami memberi kemudahan kepadamu, Muhammad, untuk membaca dan menyampaikan isi al-Qur'ân kepada mereka dengan menggunakan bahasa mereka, hanya bertujuan agar mereka dapat mengambil pelajaran lalu mempercayainya dan mengamalkan ajaran yang dikandugnnya.
فَٱرْتَقِبْ إِنَّهُم مُّرْتَقِبُونَ
Fairtaqib innahum murtaqiboona
Maka tunggulah apa yang akan terjadi pada diri mereka. Sesungguhnya mereka pun menunggu apa yang akan terjadi pada dirimu dan dakwahmu.
حمٓ
Hameem
[[45 ~ AL-JAATSIYAH (YANG BERLUTUT) Pendahuluan: Makkiyyah, 37 ayat ~ Surat ini diawali dengan dua huruf eja, diikuti dengan penjelasan tentang turunnya al-Qur'ân dari sisi Allah yang Mahamulia dan Mahabijaksana, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan bukti- bukti, baik yang bersifat kawniyyah maupun 'aqliyyah, untuk membuktikan kebenaran akidah Islam dan dakwah untuk memeluknya. Pada bagian selanjutnya, surat ini menyinggung dengan menyebutkan nikmat dan karunia Allah yang banyak terhadap hambanya. Orang-orang Mukmin diminta agar memberikan maaf terhadap orang-orang yang ingkar. Hanya Allah semata yang memberikan balasan atas perbuatan sesorang. Nikmat-nikmat itu banyak sekali dikaruniakan kepada Banû Isrâ'îl, sebagaimana yang dipaparkan pada surat ini. Bahwa Allah memberikan kemuliaan terhadap Banû Isrâ'îl dengan nikmat yang banyak. Disebutkan pula bahwa apa saja yang diperselisihkan oleh mereka, akan diperhitungkan Allah pada hari kiamat. Selanjutnya, surat ini membedakan antara orang-orang yang mengikuti kebenaran dan orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya lalu mengingkari hari kebangkitan. Terhadap ayat-ayat al-Qur'ân yang berbicara tentang kemahakuasaan Allah, mereka malah menyikapinya dengan meminta Muhammad untuk menghidupkan kembali leluhur-leluhur mereka. Padahal hanya Allahlah yang mampu menghidupkan dan mematikan. Dia memiliki segala sesuatu. Kelak, pada hari ketika semua orang dikumpulkan di padang Mahsyar, setiap orang akan dipanggil untuk melihat buku catatan amal perbuatannya. Orang-orang Mukmin ketika itu, akan menang dan beruntung. Sedangkan orang-orang yang tidak beriman dan besar kepala akan terhina. Pada ayat-ayat selanjutnya, surat ini kembali berbicara tentang sikap mereka yang mengingkari hari kiamat dan mendustakan bukti-bukti yang menunjukkan datangnya hari kiamat. Selain itu, surat ini juga menyebutkan bahwa Allah melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan datangnya hari kiamat, dan bahwa tempat kembali mereka adalah neraka sebagai akibat sikap mencemoohkan ayat-ayat Allah dan sikap sombong mereka di dunia. Akhirnya surat ini ditutup dengan pujian terhadap Pencipta langit dan bumi yang Mahamulia dan Mahabijaksana.]] Hâ, Mîm. Surat ini diawali dengan dua fonem Arab, sebagimana halnya cara al-Qur'ân dalam mengawali beberapa surat dengan menyebutkan fonem-fonem tertentu, untuk mengisyaratkan betapa orang-orang musyrik tidak mampu membuat sesuatu seperti al-Qur'ân. Padahal, al-Qur'ân sendiri menggunakan huruf dan fonem yang mereka gunakan dalam percakapan mereka sehari-hari.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.