Oku Surat FurqanSure okuma
يُضَٰعَفْ لَهُ ٱلْعَذَابُ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِۦ مُهَانًا
YudaAAaf lahu alAAathabu yawma alqiyamati wayakhlud feehi muhanan
Pada hari kiamat, dia akan mendapatkan siksa yang berlipat ganda dan kekal di dalamnya dalam keadaan hina dan tercela.
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَٰلِحًا فَأُو۟لَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمْ حَسَنَٰتٍ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Illa man taba waamana waAAamila AAamalan salihan faolaika yubaddilu Allahu sayyiatihim hasanatin wakana Allahu ghafooran raheeman
Akan tetapi barangsiapa bertobat atas dosa-dosa tersebut, beriman dengan benar dan menyertainya dengan ketaatan dan amal saleh, maka dia akan diampuni. Kejahatan mereka yang telah lalu akan diganti dengan kebaikan yang akan dibalas dengan pahala yang sangat besar. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى ٱللَّهِ مَتَابًا
Waman taba waAAamila salihan fainnahu yatoobu ila Allahi mataban
Demikianlah ketentuan Kami yang berlaku, yaitu barangsiapa bertobat atas dosanya dan dibuktikan dengan taat dan menjauhi maksiat, maka Allah akan menerima tobatnya. Dengan tobat itulah dia kembali kepada Tuhannya setelah menjauh dari-Nya.
وَٱلَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ ٱلزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا۟ بِٱللَّغْوِ مَرُّوا۟ كِرَامًا
Waallatheena la yashhadoona alzzoora waitha marroo biallaghwi marroo kiraman
Kedelapan, tidak melakukan sumpah palsu. Kesembilan, jika menemukan perkataan atau perbuatan yang tidak terpuji dari seseorang, mereka tidak larut melakukannya dan memilih tidak menemaninya.
وَٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا۟ عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا
Waallatheena itha thukkiroo biayati rabbihim lam yakhirroo AAalayha summan waAAumyanan
Kesepuluh, apabila dinasihati oleh seseorang dan dibacakan ayat-ayat Allah, mereka mendengarkannya dengan seksama. Kalbu mereka tergugah, dan hati kecil mereka terbuka. Mereka tidak seperti orang-orang yang gelisah ketika mendengar ayat-ayat Allah dan berpaling darinya. Bagi orang-orang yang tidak mendengarkan ayat-ayat Allah, ayat-ayat tersebut tidak menembus pendengaran mereka dan penglihatan mereka pun tertutup darinya.
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Waallatheena yaqooloona rabbana hab lana min azwajina wathurriyyatina qurrata aAAyunin waijAAalna lilmuttaqeena imaman
Kesebelas, mereka selalu memohon kepada Tuhan agar istri-istri dan anak-anak mereka dijadikan sebagai penyenang hati karena kebaikan yang mereka lakukan. Mereka juga berdoa agar dijadikan sebagai pemimpin dalam kebaikan yang diikuti oleh orang-orang yang saleh.
أُو۟لَٰٓئِكَ يُجْزَوْنَ ٱلْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا۟ وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَٰمًا
Olaika yujzawna alghurfata bima sabaroo wayulaqqawna feeha tahiyyatan wasalaman
Mereka yang memiliki ciri-ciri seperti itu--sebagai telah disebutkan sebelumnya--adalah para hamba Allah yang sejati. Mereka akan mendapatkan kedudukan yang luhur di surga, sebagai balasan dari kesabaran dan ketaatan mereka. Di dalam surga, mereka akan mendapatkan penghormatan dan ucapan keselamatan.
خَٰلِدِينَ فِيهَا حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
Khalideena feeha hasunat mustaqarran wamuqaman
Kenikmatan yang mereka peroleh di surga adalah kekal dan tidak pernah putus. Surga itu merupakan tempat menetap dan kediaman yang terbaik.
قُلْ مَا يَعْبَؤُا۟ بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًۢا
Qul ma yaAAbao bikum rabbee lawla duAAaokum faqad kaththabtum fasawfa yakoonu lizaman
Katakanlah, wahai Rasul, kepada umat manusia, "Sesungguhnya tidak penting bagi Allah dari kalian kecuali kalian menyembah dan berdoa kepada-Nya, tidak selain-Nya. Oleh karena itulah Dia menciptakan kalian. Akan tetapi, orang-orang kafir di antara kalian telah mendustakan apa yang dibawa oleh Rasul. Karenanya, azab yang akan menimpa mereka merupakan sebuah kemestian, dan mereka tidak akan dapat menyelamatkan diri dari azab itu."
طسٓمٓ
Taseenmeem
[[26 ~ ASY-SYU'ARA' (PARA PUJANGGA) Pendahuluan: Makkiyyah, 227 ayat ~ Surat ini dibuka dengan menyebutkan kedudukan al-Qur'ân. Setelah itu, pembicaraan beralih kepada ancaman atas orang-orang kafir yang akan disiksa oleh Allah Yang Mahakuasa, dan hiburan untuk Nabi Muhammad saw. dari pendustaan kaumnya dengan mengatakan bahwa perlakuan seperti itu juga dialami oleh beberapa rasul sebelumnya. Maka disebutlah kisah tentang pertemuan Mûsâ dan Hârûn dengan Fir'aun yang membangkang; kisah Ibrâhîm a. s., bapak para nabi; kisah Nûh a. s. bersama kaumnya; kisah Hûd a. s. dengan kabilah 'Ad dan Shâlih a. s. dengan kabilah Tsamûd; kisah Lûth a. s. yang, dalam surat ini, dipaparkan secara lebih panjang; dan kisah Syu'aib a. s. tatkala menghadapi penduduk Aykah. Kisah ketujuh nabi ini, jika dicermati, mencerminkan kesatuan pokok-pokok dasar dakwah seluruh rasul yang diutus kepada umat manusia. Di sisi lain, dari kisah-kisah itu dapat dipetik satu pelajaran bahwa orang-orang kafir menggunakan cara yang praktis sama ketika menolak risalah dan seruan para rasul. Surat ini ditutup, sebagaimana awalnya, dengan menyebutkan kedudukan al-Qur'ân, yang diakhiri dengan menolak anggapan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah seorang pujangga dan al-Qur'ân tidak lebih dari kumpulan syair.]] Thâ, Sîn, Mîm. Dengan huruf-huruf ini dijelaskan bahwa al-Qur'ân merupakan suatu mukjizat yang menundukkan manusia. Untaian katanya tersusun dari huruf-huruf sejenis itu, yang masih dalam kemampuan manusia. Karenanya, jika ada yang meragukan bahwa al-Qur'ân benar-benar diturunkan oleh Allah, tentu manusia dapat membuat seperti itu. Tapi sudah pasti, tak ada satu makhluk pun yang dapat membuat seperti al-Qur'ân.
Contact Us

Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.