Oku Surat QasasSure okuma
قَالَ إِنِّىٓ أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ٱبْنَتَىَّ هَٰتَيْنِ عَلَىٰٓ أَن تَأْجُرَنِى ثَمَٰنِىَ حِجَجٍ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِندِكَ وَمَآ أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Qala innee oreedu an onkihaka ihda ibnatayya hatayni AAala an tajuranee thamaniya hijajin fain atmamta AAashran famin AAindika wama oreedu an ashuqqa AAalayka satajidunee in shaa Allahu mina alssaliheena
Syu'ayb berkata kepada Mûsâ, "Aku bermaksud mengawinkanmu dengan salah seorang putriku ini. Sebagai maskawinnya, kamu harus bekerja pada kami selama delapan tahun. Tapi, jika kamu mau menggenapkannya mejadi sepuluh tahun dengan sukarela, maka itu baik saja. Tapi aku tidak mengharuskan dirimu memilih masa yang lebih panjang. Insya Allah kamu akan mendapatkan diriku sebagai orang yang saleh, yang baik dalam bermuamalat dan menepati janji."
قَالَ ذَٰلِكَ بَيْنِى وَبَيْنَكَ أَيَّمَا ٱلْأَجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلَا عُدْوَٰنَ عَلَىَّ وَٱللَّهُ عَلَىٰ مَا نَقُولُ وَكِيلٌ
Qala thalika baynee wabaynaka ayyama alajalayni qadaytu fala AAudwana AAalayya waAllahu AAala ma naqoolu wakeelun
Mûsâ berkata, "Apa yang telah kau katakan itu adalah janji antara kita berdua. Jika aku telah melewatkan salah satu dari batas waktu yang telah engkau tentukan itu, berarti aku telah menepati janjimu dan aku tidak menginginkan masa kerja itu diperpanjang. Allah Maha Menyaksikan apa yang kita ucapkan."
فَلَمَّا قَضَىٰ مُوسَى ٱلْأَجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِۦٓ ءَانَسَ مِن جَانِبِ ٱلطُّورِ نَارًا قَالَ لِأَهْلِهِ ٱمْكُثُوٓا۟ إِنِّىٓ ءَانَسْتُ نَارًا لَّعَلِّىٓ ءَاتِيكُم مِّنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ جَذْوَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ
Falamma qada moosaalajala wasara biahlihi anasa min janibi alttoori naran qala liahlihi omkuthoo innee anastu naran laAAallee ateekum minha bikhabarin aw jathwatin mina alnnari laAAallakum tastaloona
Setelah menyelesaikan pekerjaan sesuai masa yang telah dijanjikan, dan secara sah menjadi suami putri Syu'ayb, Mûsâ membawa istrinya kembali ke negeri Mesir. Di tengah perjalanan, dari arah bukit Sinai Mûsâ melihat api. Ia berkata kepada orang-orang yang mengikutinya, "Tetaplah kalian di sini. Aku melihat cahaya di tengah kegelapan. Aku akan mendatangi api itu agar aku mendapat keterangan mengenai jalan yang akan kita tempuh, atau membawa sebongkah apinya untuk menghangatkan badan kalian."
فَلَمَّآ أَتَىٰهَا نُودِىَ مِن شَٰطِئِ ٱلْوَادِ ٱلْأَيْمَنِ فِى ٱلْبُقْعَةِ ٱلْمُبَٰرَكَةِ مِنَ ٱلشَّجَرَةِ أَن يَٰمُوسَىٰٓ إِنِّىٓ أَنَا ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Falamma ataha noodiya min shatii alwadi alaymani fee albuqAAati almubarakati mina alshshajarati an ya moosa innee ana Allahu rabbu alAAalameena
Sampai di depan api yang dilihatnya, tiba-tiba dari arah samping kanan pohon yang tumbuh di bumi yang diberkahi, di samping bukit Sinai, Mûsâ mendengar seruan dari langit, "Wahai Mûsâ, sesungguhnya Aku adalah Allah. Tidak ada yang patut disembah selain Aku. Akulah Pencipta, Pengawas dan Penjaga alam semesta."
وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَلَمَّا رَءَاهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَآنٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ يَٰمُوسَىٰٓ أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ إِنَّكَ مِنَ ٱلْءَامِنِينَ
Waan alqi AAasaka falamma raaha tahtazzu kaannaha jannun walla mudbiran walam yuAAaqqib ya moosa aqbil wala takhaf innaka mina alamineena
Mûsâ diperintah, "Lemparlah tongkatmu!" Ia pun melemparkannya. Allah kemudian mengubahnya menjadi seekor ular. Saat menyaksikan tongkat itu bergerak-gerak seolah-olah hidup, ia takut, terkejut, dan lari meninggalkan tempat itu dan tidak kembali lagi. Dikatakan kepadanya, "Wahai Mûsâ, sambutlah seruan ini! Kembali ke tempatmu semula dan jangan takut. Sungguh kamu termasuk golongan orang yang diselamatkan dari keburukan.
ٱسْلُكْ يَدَكَ فِى جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَآءَ مِنْ غَيْرِ سُوٓءٍ وَٱضْمُمْ إِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ ٱلرَّهْبِ فَذَٰنِكَ بُرْهَٰنَانِ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِۦٓ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمًا فَٰسِقِينَ
Osluk yadaka fee jaybika takhruj baydaa min ghayri sooin waodmum ilayka janahaka mina alrrahbi fathanika burhanani min rabbika ila firAAawna wamalaihi innahum kanoo qawman fasiqeena
Masukkan tanganmu ke dalam kantong bajumu! Tangan itu akan bercahaya putih tanpa cacat. Lalu dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu, agar hilang rasa takut. Jangan panik ketika kamu menyaksikan tongkat itu berubah menjadi ular atau saat tanganmu berubah putih berkilau. Kedua hal itu adalah mukjizat yang datang dari Allah. Hadapilah Fir'aun dan pengikutnya dengan kedua mukjizat itu, ketika mereka menyambut kerasulanmu dengan pendustaan dan keluar dari jalan Allah."
قَالَ رَبِّ إِنِّى قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ
Qala rabbi innee qataltu minhum nafsan faakhafu an yaqtulooni
Mûsâ berkata--masih dalam keadaan takut sambil memohon pertolongan–"Ya Tuhan, aku telah membunuh salah seorang dari kalangan mereka. Aku takut mereka akan membunuhku sebagai tindak balasan.
وَأَخِى هَٰرُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّى لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِىَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِىٓ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ
Waakhee haroonu huwa afsahu minnee lisanan faarsilhu maAAiya ridan yusaddiqunee innee akhafu an yukaththibooni
Dan saudaraku, Hârûn, lebih fasih bicaranya daripada aku. Utuslah ia bersamaku sebagai penolongku untuk menyampaikan pesan-pesan sucimu, karena aku takut mereka akan mendustakanku."
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَٰنًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا بِـَٔايَٰتِنَآ أَنتُمَا وَمَنِ ٱتَّبَعَكُمَا ٱلْغَٰلِبُونَ
Qala sanashuddu AAadudaka biakheeka wanajAAalu lakuma sultanan fala yasiloona ilaykuma biayatina antuma wamani ittabaAAakuma alghaliboona
Allah berfirman, sebagai pernyataan dikabulkannya permohonan Mûsâ, "Kami akan menguatkan dirimu dengan Hârûn. Kami akan menganugerahkan kepada kalian berdua kekuatan dan dukungan dengan berbagai mukjizat, sehingga mereka tidak mampu melawan kalian. Sesungguhnya kalian berdua dan orang-orang yang mengikuti kalian dan yang mau mencari petunjuk adalah orang-orang yang akan menang atas orang-orang kafir itu."
فَلَمَّا جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَا بَيِّنَٰتٍ قَالُوا۟ مَا هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَٰذَا فِىٓ ءَابَآئِنَا ٱلْأَوَّلِينَ
Falamma jaahum moosa biayatina bayyinatin qaloo ma hatha illa sihrun muftaran wama samiAAna bihatha fee abaina alawwaleena
Ketika Mûsâ menghadapi mereka dengan dakwah yang diperkuat dengan mukjizat yang jelas, mereka mengingkari apa yang mereka saksikan seraya berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang kamu akui dari Allah. Kami belum pernah mendengar apa yang kamu akui ini dari nenek moyang kami dahulu."
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.