قراءة سورة النازعاتمع الترجمة
فَحَشَرَ فَنَادَىٰ
Fahashara fanada
(Maka dia mengumpulkan) para ahli sihir dan bala tentaranya (lalu berseru.)
فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ
Faqala ana rabbukumu alaAAla
(Seraya berkata, "Akulah tuhan kalian yang paling tinggi") tiada tuhan di atasku.
فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْءَاخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ
Faakhathahu Allahu nakala alakhirati waaloola
(Maka Allah membinasakannya) yakni menenggelamkannya hingga binasa (sebagai pembalasan) atau siksaan (atas yang terakhir ini) disebabkan perkataannya yang terakhir tadi (dan yang pertama) yaitu sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya, "... aku tidak mengetahui tuhan bagi kamu sekalian selain aku." (Q.S. Al-Qashash, 38) Jarak antara kedua perkataan yang telah dikatakannya itu empat puluh tahun.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ
Inna fee thalika laAAibratan liman yakhsha
(Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (terdapat pelajaran bagi orang yang takut) kepada Allah swt.
ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ بَنَىٰهَا
Aantum ashaddu khalqan ami alssamao banaha
(Apakah kalian) hai orang-orang yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit; lafal ayat ini dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?) yang lebih rumit penciptaannya. (Allah telah membinanya) lafal ayat ini menjelaskan tentang cara penciptaan langit.
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا
RafaAAa samkaha fasawwaha
(Dia meninggikan bangunannya) ayat ini menafsirkan pengertian yang terkandung di dalam lafal Banaahaa; artinya, Dia menjadikan bangunannya berada di atas, maksudnya, dalam ketinggian yang sangat. Tetapi menurut pendapat lain dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan Samkahaa adalah atapnya (lalu menyempurnakannya) yakni, Dia menjadikannya dengan sempurna tanpa cacat.
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا
Waaghtasha laylaha waakhraja duhaha
(Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita) membuatnya gelap (dan menjadikan siangnya terang benderang) Dia menampakkan cahaya matahari. Di dalam ungkapan ini lafal Al-Lail atau malam hari dimudhafkan kepada As-Samaa', karena malam hari merupakan kegelapan baginya. Dan dimudhafkan pula kepada matahari, karena matahari merupakan cahaya baginya.
وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ
Waalarda baAAda thalika dahaha
(Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya) yakni dijadikan-Nya dalam bentuk terhampar, sebenarnya penciptaan bumi itu sebelum penciptaan langit, tetapi masih belum terhamparkan.
أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَىٰهَا
Akhraja minha maaha wamarAAaha
(Ia memancarkan) berkedudukan menjadi Haal dengan memperkirakan adanya lafal Qad sebelumnya; artinya Ia mengeluarkan (daripadanya mata air) yakni dengan mengalirkan air dari sumber-sumbernya (dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya) yakni, pohon-pohon dan rumput-rumputan yang menjadi makanan ternak, dan demikian pula tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan pokok manusia, serta buah-buahannya. Dikaitkannya istilah Al-Mar'aa kepada bumi hanyalah merupakan ungkapan Isti'arah,
وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا
Waaljibala arsaha
(Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh) yakni dipancangkan di atas bumi supaya bumi stabil dan tidak berguncang.
يقوم الباحث الإسلامي بجلب القرآن, mp3 القرآن الكريم اليك حتى يجعل تلاوته أكثر سهولة. مع أداة إستكشاف القرآن، بضغطة زر يُمكنك إختيار الصورة التي ترغب في تلاوتها! مٌقدماً لك الترجمة والنسخ بالعربية والعديد من اللغات الأخرى، لم تكن تلاوة القرآن بهذه السهولة من قبل. قراءة سعيدة!
روابط سريعة
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.