Oku Surat NamlSure okuma
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ
Allahu la ilaha illa huwa rabbu alAAarshi alAAatheemi
Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Dialah Pemilik kekuasaan mutlak atas segala yang ada di alam ini.
قَالَ سَنَنظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ ٱلْكَٰذِبِينَ
Qala sananthuru asadaqta am kunta mina alkathibeena
Sulaymân berkata kepada Hudhud, "Aku akan memeriksa kebenaran berita ini, apakah kamu benar atau bohong."
ٱذْهَب بِّكِتَٰبِى هَٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَٱنظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
Ithhab bikitabee hatha faalqih ilayhim thumma tawalla AAanhum faonthur matha yarjiAAoona
"Bawalah surat ini dan sampaikan kepada Balqîs dan rakyatnya. Sesudah itu tinggalkan dan awasi mereka dari dekat, agar kamu tahu apa yang akan mereka perbincangkan."
قَالَتْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ إِنِّىٓ أُلْقِىَ إِلَىَّ كِتَٰبٌ كَرِيمٌ
Qalat ya ayyuha almalao innee olqiya ilayya kitabun kareemun
Ketika surat itu sampai ke pangkuan sang ratu, Balqîs segera mengumpulkan pemuka-pemuka kaum dan para penasihatnya, lalu berkata, "Aku baru saja menerima surat penting."
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Innahu min sulaymana wainnahu bismi Allahi alrrahmani alrraheemi
Balqîs membacakan surat itu yang berbunyi: "Dari Sulaymân. Bismillâh al-Rahmân al-Rahîm' (Dengan Nama Allah Pemilik Kebesaran dan Karunia, yang selalu mencurahkan kasih sayang-Nya kepada makhluk ciptaan-Nya).
أَلَّا تَعْلُوا۟ عَلَىَّ وَأْتُونِى مُسْلِمِينَ
Alla taAAloo AAalayya watoonee muslimeena
Jangan kalian menyombongkan diri di hadapanku. Datanglah kepadaku sebagai orang yang tunduk dan menyerah."
قَالَتْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَؤُا۟ أَفْتُونِى فِىٓ أَمْرِى مَا كُنتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّىٰ تَشْهَدُونِ
Qalat ya ayyuha almalao aftoonee fee amree ma kuntu qatiAAatan amran hatta tashhadoona
Balqîs berkata kepada para anggota Dewan Penasihatnya, "Apa pendapat kalian tentang persoalan penting yang diajukan kepadaku ini? Aku tidak akan mengambil keputusan tanpa persetujuan kalian."
قَالُوا۟ نَحْنُ أُو۟لُوا۟ قُوَّةٍ وَأُو۟لُوا۟ بَأْسٍ شَدِيدٍ وَٱلْأَمْرُ إِلَيْكِ فَٱنظُرِى مَاذَا تَأْمُرِينَ
Qaloo nahnu oloo quwwatin waoloo basin shadeedin waalamru ilayki faonthuree matha tamureena
Mereka dengan tenang menjawab, "Kita adalah bangsa yang kuat, penolong dan pemberani. Kita tidak takut berperang. Keputusan ada di tangan Tuan Putri, Kami akan patuh."
قَالَتْ إِنَّ ٱلْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا۟ قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوٓا۟ أَعِزَّةَ أَهْلِهَآ أَذِلَّةً وَكَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ
Qalat inna almulooka itha dakhaloo qaryatan afsadooha wajaAAaloo aAAizzata ahliha athillatan wakathalika yafAAaloona
Dengan nada pasrah dan menunda keputusan, Balqîs berkata, "Kebiasaan raja-raja, jika memasuki suatu negeri bersama pasukan tentaranya, selalu saja membuat kerusakan. Mereka, biasanya, menghancurkan bangunan, membinasakan tanaman piaraan dan hewan ternak. Kebiasaan mereka memang begitu."
وَإِنِّى مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِم بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌۢ بِمَ يَرْجِعُ ٱلْمُرْسَلُونَ
Wainnee mursilatun ilayhim bihadiyyatin fanathiratun bima yarjiAAu almursaloona
"Oleh karena itu," kata Balqîs melanjutkan, "aku memutuskan akan mengirim hadiah untuk Sulaymân dan rakyatnya, demi menjaga perdamaian dan keselamatan. Akan aku tunggu, apakah mereka akan menerima atau menolaknya."
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.