فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ ٱلثَّقَلَانِ
Sanafrughu lakum ayyuha alththaqalani
(Kami akan menyelesaikan kamu sekalian) artinya, Kami hendak menghisab kalian semuanya (hai manusia dan jin) hai jenis manusia dan jenis jin.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ
Ya maAAshara aljinni waalinsi ini istataAAtum an tanfuthoo min aqtari alssamawati waalardi faonfuthoo la tanfuthoona illa bisultanin
(Hai semua jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus) melintasi (penjuru) atau kawasan-kawasan (langit dan bumi, maka lintasilah) perintah di sini mengandung makna yang menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal tersebut (kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنتَصِرَانِ
Yursalu AAalaykuma shuwathun min narin wanuhasun fala tantasirani
(Kepada kamu berdua akan dilepaskan nyala api) yakni nyala api yang tidak berasap atau nyala api yang berasap (dan asap) yaitu asap murni yang tidak ada nyala apinya (maka kamu berdua tidak akan dapat menyelamatkan diri) daripadanya, bahkan kalian kelak akan digiring ke padang Mahsyar.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَٱلدِّهَانِ
Faitha inshaqqati alssamao fakanat wardatan kaalddihani
(Maka apabila langit telah terbelah) artinya, terbuka pintu-pintunya karena turunnya malaikat-malaikat (dan menjadi merah mawar) memerah seperti warna bunga mawar (seakan-akan kilapan minyak) bagaikan minyak yang berwarna merah berbeda keadaannya dengan yang biasa. Di dalam ungkapan ayat ini terkandung jawabannya, yakni apabila saat itu datang, betapa dahsyatnya kengerian dan ketakutan melihatnya.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).
فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْـَٔلُ عَن ذَنۢبِهِۦٓ إِنسٌ وَلَا جَآنٌّ
Fayawmaithin la yusalu AAan thanbihi insun wala jannun
(Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya) tetapi mereka akan ditanya mengenai dosanya di lain waktu, karena ini merupakan suatu janji sebagaimana yang diungkapkan di dalam firman lainnya, yaitu, "Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua." (Q.S. Al Hijr, 92) Lafal Al Jaan di sini sebagaimana yang akan dijelaskan nanti adalah bermakna jin, dan lafal Al Insu artinya manusia.
يقوم الباحث الإسلامي بجلب القرآن, mp3 القرآن الكريم اليك حتى يجعل تلاوته أكثر سهولة. مع أداة إستكشاف القرآن، بضغطة زر يُمكنك إختيار الصورة التي ترغب في تلاوتها! مٌقدماً لك الترجمة والنسخ بالعربية والعديد من اللغات الأخرى، لم تكن تلاوة القرآن بهذه السهولة من قبل. قراءة سعيدة!
روابط سريعة
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.