Oku Surat FatirSure okuma
وَلَا ٱلظِّلُّ وَلَا ٱلْحَرُورُ
Wala alththillu wala alharooru
Tidaklah dapat disamakan antara orang yang tidak mendapat petunjuk kebenaran karena kebodohan dengan orang yang berjalan dalam tuntunan hidayah karena pengetahuannya. Juga tidak dapat disamakan antara kebatilan dan kebenaran, antara keteduhan dan udara panas.
وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَحْيَآءُ وَلَا ٱلْأَمْوَٰتُ إِنَّ ٱللَّهَ يُسْمِعُ مَن يَشَآءُ وَمَآ أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِى ٱلْقُبُورِ
Wama yastawee alahyao wala alamwatu inna Allaha yusmiAAu man yashao wama anta bimusmiAAin man fee alquboori
Tidaklah dapat disamakan antara orang yang hidup karena keimanan dengan orang yang mati karena inderanya rusak dan hatinya tertutup untuk mendengarkan kebenaran. Sesungguhnya Allah akan memberi petunjuk siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk mendengar dan menerima bukti-bukti kekuasaan-Nya. Karena itu, kamu, wahai Nabi, tidak dapat memperdengarkan hati yang telah mati karena pembangkangan dan kekufuran, sebagaimana kamu tidak dapat memperdengarkan orang yang telah mati di dalam kubur.
إِنْ أَنتَ إِلَّا نَذِيرٌ
In anta illa natheerun
Kewajibanmu hanyalah menyampaikan dan memberi peringatan, bukan yang lain.
إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَإِن مِّنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ
Inna arsalnaka bialhaqqi basheeran wanatheeran wain min ommatin illa khala feeha natheerun
Sesungguhnya Kami mengutusmu, wahai Nabi, kepada seluruh umat manusia dengan membawa agama yang benar. Kamu hanyalah seorang pemberi kabar gembira berupa surga yang disediakan untuk orang-orang Mukmin, dan pemberi peringatan akan siksa api nerakan kepada orang-orang kafir. Tak satu umat pun dari umat-umat terdahulu yang tidak didatangkan oleh Allah seorang yang memperingatkan kepada mereka akan siksa-Nya.
وَإِن يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَبِٱلزُّبُرِ وَبِٱلْكِتَٰبِ ٱلْمُنِيرِ
Wain yukaththibooka faqad kaththaba allatheena min qablihim jaathum rusuluhum bialbayyinati wabialzzuburi wabialkitabi almuneeri
Jika kaummu ternyata mendustakan hal itu, para rasul sebelummu pun telah didustakan oleh kaum mereka. Padahal para rasul itu telah menunjukkan kepada mereka mukjizat-mukjizat yang jelas, mushaf- mushaf Tuhan dan kitab yang dapat mengantarkan mereka kepada keselamatan hidup di dunia dan di akhirat.
ثُمَّ أَخَذْتُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ
Thumma akhathtu allatheena kafaroo fakayfa kana nakeeri
Lalu Aku perlakukan orang-orang kafir itu dengan perlakuan yang keras. Maka lihatlah, bagaimana kerasnya penolakan-Ku atas perbuatan mereka dan kemurkaan-Ku kepada mereka.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ ثَمَرَٰتٍ مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهَا وَمِنَ ٱلْجِبَالِ جُدَدٌۢ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ
Alam tara anna Allaha anzala mina alssamai maan faakhrajna bihi thamaratin mukhtalifan alwanuha wamina aljibali judadun beedun wahumrun mukhtalifun alwanuha wagharabeebu soodun
Wahai orang yang berpikir, bukankah kamu telah melihat bahwa Allahlah yang menurunkan air hujan dari langit. Lalu dengan sebab air hujan itu, muncullah berbagai jenis buah-buahan, ada yang merah dan kuning, ada yang manis dan masam, dan ada yang baik dan buruk. Dan di antara gunung-gunung ada yang memiliki jalur-jalur dan garis-garis berwarna putih dan merah yang kejelasan dan keburamannya berbeda satu sama lain Dan gunung-gunung…. (1). (1) (Terdapat kesalahan cetak di bagian akhir tafsir ayat ini). Kemukjizatan ayat ini dari segi ilmu pengetahuan sebenarnya bukan saja tampak ketika ia menyebutkan bahwa warna gunung yang bermacam-macam itu disebabkan adanya perbedaan materi-materi yang dikandung oleh bebatuan gunung-gunung itu. Jika materinya besi, maka warna dominannya adalah merah; jika materinya batubara, maka warna dominannya hitam; jika materinya perunggu, maka gunung tersebut berwarna kehijau-hijauan; dan seterusnya. Tidak hanya sampai di situ, kemukjizatan ayat ini sebenarnya sangat menonjol ketika ia mengaitkan adanya berbagai jenis buah-buahan meskipun pepohonannya disiram dengan air yang sama, dengan penciptaan gunung-gunung yang beraneka warna--merah, putih atau hitam--meskipun juga berasal dari suatu materi yang sama di dalam perut bumi. Materi ini, oleh para geolog, dinamakan magma yang muncul di berbagai kawasan bumi. Akan tetapi, karena kemunculan magma itu dari kedalaman yang berbeda, maka kandungannya menjadi berbeda pula. Magma yang berproses dari kedalaman yag berbeda, pada akhirnya, mengkristal membentuk gundukan- gundukan atau gunung-gunung yang beraneka ragam warna dan materinya. Demikianlah sebenarnya kesatuan hukum Allah. Meskipun bentuknya beraneka ragam, tetapi berasal dari materi yang satu. Semua itu adalah untuk kemudahan dan kemanfaatan umat manusia.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Wamina alnnasi waalddawabbi waalanAAami mukhtalifun alwanuhu kathalika innama yakhsha Allaha min AAibadihi alAAulamao inna Allaha AAazeezun ghafoorun
Demikian pula di antara manusia, binatang melata, unta, sapi dan domba terdapat bermacam-macam bentuk, ukuran dan warnanya pula. Hanya para ilmuwan yang mengetahui rahasia penciptaanlah yang dapat mencermati hasil ciptaan yang mengagumkan ini dan membuat mereka tunduk kepada Sang Pencipta. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa yang ditakuti orang-orang Mukmin, Maha Pengampun segala dosa siapa pun yang berserah diri kepada-Nya. (1). (1) Setelah memaparkan bahwa berbagai jenis buah-buahan dan perbedaan warna pegunungan itu berasal dari suatu unsur yang sama--yakni, buah-buahan berasal dari air dan gunung-gunung berasal dari magma, ayat ini pun menyitir bahwa perbedaan bentuk dan warna yang ada pada manusia, binatang-binatang melata dan hewan-hewan ternak tidak tampak dari sperma-sperma yang menjadi cikal bakalnya. Bahkan sekiranya kita menggunakan alat pembesar sekali pun, sperma-sperma tersebut tampak tidak berbeda. Di sinilah sebenarnya letak rahasia dan misteri gen dan plasma. Ayat ini pun mengisyaratkan bahwa faktor genetislah yang menjadikan tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia tetap memiliki ciri khasnya dan tidak berubah hanya disebabkan oleh habitat dan makanannya. Maka sungguh benar jika ayat ini menyatakan bahwa para ilmuwan yang menetahui rahasia-rahasia penciptaan sebagai sekelompok manusia yang paling takut kepada Allah.
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ
Inna allatheena yatloona kitaba Allahi waaqamoo alssalata waanfaqoo mimma razaqnahum sirran waAAalaniyatan yarjoona tijaratan lan taboora
Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitab Allah, menkaji dan mengamalkannya, melaksanakan salat secara benar dan menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan secara diam-diam maupun terang-terangan, mereka itulah orang-orang yang mengharapkan perniagaan kepada Allah yang tak pernah merugi.
لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ
Liyuwaffiyahum ojoorahum wayazeedahum min fadlihi innahu ghafoorun shakoorun
Agar Tuhan menyempurnakan pahala dan menambahkan karunia-Nya kepada mereka sehingga awal kebajikan mereka dilipatgandakan dan perbuatan-perbuatan buruk mereka dihapuskan. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun segala kekhilafan dan Maha Menghargai ketaatan.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.