قراءة سورة فاطرمع الترجمة
ثُمَّ أَخَذْتُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ
Thumma akhathtu allatheena kafaroo fakayfa kana nakeeri
(Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir) disebabkan kedustaan mereka (maka -lihatlah- bagaimana hebatnya akibat kemurkaan-Ku) keingkaran-Ku terhadap mereka, yaitu hukuman dan kebinasaan yang menimpa mereka, hal itu benar-benar pada tempatnya.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ ثَمَرَٰتٍ مُّخْتَلِفًا أَلْوَٰنُهَا وَمِنَ ٱلْجِبَالِ جُدَدٌۢ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ
Alam tara anna Allaha anzala mina alssamai maan faakhrajna bihi thamaratin mukhtalifan alwanuha wamina aljibali judadun beedun wahumrun mukhtalifun alwanuha wagharabeebu soodun
(Tidakkah kamu melihat) mengetahui (bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan) di dalam ungkapan ayat ini terkandung Iltifat dari dhamir Gaib (dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya) ada yang berwarna hijau, merah dan kuning dan warna-warna lainnya. (Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis) Judadun adalah bentuk jamak dari lafal Juddatun, artinya jalan yang terdapat di gunung dan lainnya (putih, merah) dan kuning (yang beraneka macam warnanya) ada yang tua dan ada yang muda (dan ada -pula yang hitam pekat) di'athafkan kepada lafal Judadun, artinya ialah batu-batu yang besar yang hitam pekat warnanya. Dikatakan Aswadu Gharbiibu, hitam pekat; tetapi sangat sedikit dikatakan Gharabiibu Aswadu.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Wamina alnnasi waalddawabbi waalanAAami mukhtalifun alwanuhu kathalika innama yakhsha Allaha min AAibadihi alAAulamao inna Allaha AAazeezun ghafoorun
(Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya) sebagaimana beraneka ragamnya buah-buahan dan gunung-gunung. (Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama) berbeda halnya dengan orang-orang yang jahil seperti orang-orang kafir Mekah. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Pengampun) terhadap dosa hamba-hamba-Nya yang mukmin.
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ
Inna allatheena yatloona kitaba Allahi waaqamoo alssalata waanfaqoo mimma razaqnahum sirran waAAalaniyatan yarjoona tijaratan lan taboora
(Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca) selalu mempelajari (kitab Allah dan mendirikan salat) yakni mereka melaksanakannya secara rutin dan memeliharanya (dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan) berupa zakat dan lain-lainnya (mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi) tidak bangkrut.
لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ
Liyuwaffiyahum ojoorahum wayazeedahum min fadlihi innahu ghafoorun shakoorun
(Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka) pahala amal-amal mereka yang telah disebutkan itu (dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa mereka (lagi Maha Mensyukuri) ketaatan mereka.
وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ هُوَ ٱلْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ إِنَّ ٱللَّهَ بِعِبَادِهِۦ لَخَبِيرٌۢ بَصِيرٌ
Waallathee awhayna ilayka mina alkitabi huwa alhaqqu musaddiqan lima bayna yadayhi inna Allaha biAAibadihi lakhabeerun baseerun
(Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Alkitab) yakni Alquran (itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya) yang diturunkan sebelumnya. (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat -keadaan- hamba-hamba-Nya) Dia mengetahui apa yang tersimpan di dalam kalbu mereka dan apa yang mereka lahirkan.
ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ
Thumma awrathna alkitaba allatheena istafayna min AAibadina faminhum thalimun linafsihi waminhum muqtasidun waminhum sabiqun bialkhayrati biithni Allahi thalika huwa alfadlu alkabeeru
(Kemudian Kami wariskan) Kami berikan (Kitab itu) yakni Alquran (kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami) mereka adalah umatmu (lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri) karena sembrono di dalam mengamalkannya (dan di antara mereka ada yang pertengahan) dalam mengamalkannya (dan di antara mereka ada -pula- yang lebih cepat berbuat kebaikan) di samping mengamalkan Alquran, juga mempelajarinya, mengajarkannya dan membimbing orang lain untuk mengamalkannya (dengan izin Allah) dengan kehendak-Nya. (Yang demikian itu) yakni diwariskannya Alquran kepada mereka (adalah karunia yang amat besar.)
جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
Jannatu AAadnin yadkhuloonaha yuhallawna feeha min asawira min thahabin waluluan walibasuhum feeha hareerun
(Bagi mereka surga Adn) sebagai tempat tinggalnya (mereka masuk ke dalamnya) yakni ketiga golongan tersebut; lafal ayat ini dapat dibaca Yadkhuluunahaa atau Yudkhaluunahaa, berkedudukan menjadi Khabar dari Mubtada yaitu lafal Jannaatu 'Adnin (mereka diberi perhiasan) kalimat ayat ini menjadi Khabar yang kedua (di dalamnya dengan) lafal Min di sini menunjukkan makna Ba'dh atau sebagian (gelang-gelang dari emas dan dengan mutiara) yang berbingkai emas (dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.)
وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ
Waqaloo alhamdu lillahi allathee athhaba AAanna alhazana inna rabbana laghafoorun shakoorun
(Dan mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.) yakni semua duka cita. (Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa kami (lagi Maha Mensyukuri) ketaatan kami.
ٱلَّذِىٓ أَحَلَّنَا دَارَ ٱلْمُقَامَةِ مِن فَضْلِهِۦ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ
Allathee ahallana dara almuqamati min fadlihi la yamassuna feeha nasabun wala yamassuna feeha lughoobun
(Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal) sebagai tempat tinggal kami (dari karunia-Nya; di dalamnya kami tidak merasa lelah) yakni tiada merasa payah (dan tiada pula merasa lesu") karena kecapekan, sebab di dalam surga tidak ada lagi yang namanya taklif. Disebutkannya lafal yang kedua padahal maknanya sama dengan yang pertama, dimaksud untuk lebih menegaskan kenafiannya atau ketiadaannya.
يقوم الباحث الإسلامي بجلب القرآن, mp3 القرآن الكريم اليك حتى يجعل تلاوته أكثر سهولة. مع أداة إستكشاف القرآن، بضغطة زر يُمكنك إختيار الصورة التي ترغب في تلاوتها! مٌقدماً لك الترجمة والنسخ بالعربية والعديد من اللغات الأخرى، لم تكن تلاوة القرآن بهذه السهولة من قبل. قراءة سعيدة!
روابط سريعة
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.