Oku Surat TahaSure okuma
كُلُوا۟ وَٱرْعَوْا۟ أَنْعَٰمَكُمْ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلنُّهَىٰ
Kuloo wairAAaw anAAamakum inna fee thalika laayatin liolee alnnuha
Allah memberi petunjuk kepada para hamba-Nya cara memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang telah ditumbuhkan-Nya. Yaitu dengan memakan, menggembalakan binatang dan lain-lain. Allah menjelaskan bahwa di dalam penciptaan makhluk, pengaturan dan cara memanfaatkannya terdapat bukti-bukti nyata yang dapat dijadikan petunjuk bagi orang-orang yang berakal untuk beriman kepada Allah dan risalah- risalah-Nya.
مِنْهَا خَلَقْنَٰكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ
Minha khalaqnakum wafeeha nuAAeedukum waminha nukhrijukum taratan okhra
Dari tanah bumi ini, Allah menciptakan Adam dan anak-cucunya. Ke dalam tanah itu pula Allah mengembalikan mereka setelah mati untuk mengubur jasad mereka. Dan dari tanah itu juga Allah mengeluarkan mereka hidup kembali untuk dibangkitkan dan diberi balasan.
وَلَقَدْ أَرَيْنَٰهُ ءَايَٰتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَأَبَىٰ
Walaqad araynahu ayatina kullaha fakaththaba waaba
Melalui tangan Mûsâ, Kami memperlihatkan kepada Fir'aun mukjizat nyata yang menguatkan kerasulan dan kebenaran tentang Allah dan kekuasaan-Nya yang dikabarkan oleh Mûsâ. Namun demikian, Fir'aun tetap kufur dan mendustakan semua itu. Ia enggan untuk mempercayainya.
قَالَ أَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ أَرْضِنَا بِسِحْرِكَ يَٰمُوسَىٰ
Qala ajitana litukhrijana min ardina bisihrika ya moosa
Fir'aun berkata kepada Mûsâ, "Apakah kamu datang untuk mengusir kami dari negeri ini, dan kamu menjadikan negeri ini berada dalam kekuasaan kaummu dengan sihir yang telah kamu gunakan untuk membunuh manusia?
فَلَنَأْتِيَنَّكَ بِسِحْرٍ مِّثْلِهِۦ فَٱجْعَلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ مَوْعِدًا لَّا نُخْلِفُهُۥ نَحْنُ وَلَآ أَنتَ مَكَانًا سُوًى
Falanatiyannaka bisihrin mithlihi faijAAal baynana wabaynaka mawAAidan la nukhlifuhu nahnu wala anta makanan suwan
Kami akan menghentikan sihirmu dengan sihir kami. Tentukanlah waktu yang kita sepakati bersama untuk pertemuan kita, dan jangan ada seorang pun dari kita yang menyalahinya."
قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ ٱلزِّينَةِ وَأَن يُحْشَرَ ٱلنَّاسُ ضُحًى
Qala mawAAidukum yawmu alzzeenati waan yuhshara alnnasu duhan
Mûsâ menjawab, "Waktu kita adalah pada hari raya kalian, ketika kalian berhias diri dan bersuka ria, sehingga pada hari itu orang-orang berkumpul di waktu duha, untuk menyaksikan apa yang akan terjadi di antara kita."
فَتَوَلَّىٰ فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهُۥ ثُمَّ أَتَىٰ
Fatawalla firAAawnu fajamaAAa kaydahu thumma ata
Fir'aun pun meninggalkan tempat itu untuk kemudian menangani sendiri urusan itu. Dilengkapinya pula segala sarana demi menyukseskan urusan itu, dengan mengumpulkan penyihir-penyihir kampiun, kemudian dengan itu semua ia datang pada waktu yang telah disepakati bersama.
قَالَ لَهُم مُّوسَىٰ وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُم بِعَذَابٍ وَقَدْ خَابَ مَنِ ٱفْتَرَىٰ
Qala lahum moosa waylakum la taftaroo AAala Allahi kathiban fayushitakum biAAathabin waqad khaba mani iftara
Mûsâ mengingatkan mereka akan ancaman dan siksaan Allah, melarang mereka agar tidak mengada- adakan kebohongan dengan menganggap Fir'aun sebagai tuhan, mendustakan rasul-rasul Allah dan mengingkari mukjizat. Mûsâ juga memberikan ancaman bahwa Allah akan menbinasakan mereka dengan siksa-Nya manakala mereka terus menerus melakukan hal itu, dengan menegaskan kerugian orang yang membuat-buat kebohongan tentang Allah.
فَتَنَٰزَعُوٓا۟ أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ وَأَسَرُّوا۟ ٱلنَّجْوَىٰ
FatanazaAAoo amrahum baynahum waasarroo alnnajwa
Mereka terperanjat ketakutan dengan peringatan Mûsâ itu, lalu berembuk secara rahasia di antara mereka dengan saling bertukar pendapat. Masing-masing mengemukakan pendapat tentang apa yang akan ditimpakan kepada Mûsâ.
قَالُوٓا۟ إِنْ هَٰذَٰنِ لَسَٰحِرَٰنِ يُرِيدَانِ أَن يُخْرِجَاكُم مِّنْ أَرْضِكُم بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ ٱلْمُثْلَىٰ
Qaloo in hathani lasahirani yureedani an yukhrijakum min ardikum bisihrihima wayathhaba bitareeqatikumu almuthla
Mereka berkesimpulan bahwa Mûsâ dan Hârûn hanyalah penyihir biasa yang saling bekerja sama untuk mengusir mereka dari negeri mereka dan merebut kekuasaan dari tangan mereka dengan jalan sihir. Dengan begitu, Banû Isrâ'îl akan terjebak dengan sihirnya yang menunjukkan kepalsuan kepercayaan yang mereka mereka anut dan mereka anggap baik.
Contact Us

Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.