Oku Surat AdiyatSure okuma
فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا
Fawasatna bihi jamAAan
(Dan menyerbu dalam kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan membawa kepulan debu (kumpulan musuh) yang diserangnya; maksudnya kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah musuh dalam keadaan menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya sebagai Fi'il di'athafkan kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang di'athafkan kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari kencang, lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ
Inna alinsana lirabbihi lakanoodun
(Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah manusia yang kafir (sangat ingkar kepada Rabbnya) artinya ia mengingkari semua nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepadanya.
وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ
Wainnahu AAala thalika lashaheedun
(Dan sesungguhnya manusia itu terhadap hal tersebut) terhadap keingkarannya (menyaksikan sendiri) atau dia menyaksikan bahwa dirinya telah berbuat ingkar.
وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
Wainnahu lihubbi alkhayri lashadeedun
(Dan sesungguhnya karena cintanya kepada kebaikan) maksudnya cinta atas harta benda (dia sangat bakhil) artinya lantaran sangat mencintai harta, jadilah ia seorang yang amat bakhil atau kikir.
أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ
Afala yaAAlamu itha buAAthira ma fee alquboori
(Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan) dibangunkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam kubur) yakni orang-orang mati yang dikubur di dalamnya.
وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ
Wahussila ma fee alssudoori
(Dan dilahirkan) atau ditampakkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam dada) maksudnya, apa yang tersimpan di dalam kalbu berupa kekafiran dan keimanan.
إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ
Inna rabbahum bihim yawmaithin lakhabeerun
(Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka) karena itu Dia akan memberikan balasan kepada mereka atas kekafiran mereka. Di sini Dhamir diulangi penyebutannya dalam bentuk jamak, hal ini tiada lain karena memandang segi makna yang dikandung lafal Al-Insaan. Jumlah ayat ini menunjukkan pengertian Maf'ul bagi lafal Ya'lamu; artinya sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepadanya pada saat itu. Berta'alluqnya lafal Khabiirun kepada lafal Yaumaidzin memberikan pengertian, bahwa hari itu adalah hari pembalasan, karena sesungguhnya Allah selama-lamanya Maha Mengetahui.
ٱلْقَارِعَةُ
AlqariAAatu
(Hari kiamat) dinamakan Al-Qaari'ah karena kengerian-kengerian yang terjadi di dalamnya sangat menggentarkan kalbu.
مَا ٱلْقَارِعَةُ
Ma alqariAAatu
(Apakah hari kiamat itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada dan Khabarnya.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ
Wama adraka ma alqariAAatu
(Tahukah kamu) atau apakah kamu tahu (apakah hari kiamat itu?) ungkapan ayat ini menambah kengerian yang terdapat di hari kiamat. Lafal Maa yang pertama adalah Mubtada sedangkan lafal sesudahnya yaitu lafal Adraaka merupakan Khabarnya; dan Maa yang kedua berikut Khabarnya berkedudukan sebagai Maf'ul kedua dari lafal Adraa.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.