يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتِىَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّى فَضَّلْتُكُمْ عَلَى ٱلْعَٰلَمِينَ
Ya banee israeela othkuroo niAAmatiya allatee anAAamtu AAalaykum waannee faddaltukum AAala alAAalameena
Hai Banû Isrâ'îl, berimanlah! Ingatlah akan keagungan karunia yang Kami limpahkan kepada kalian. Kami telah memerdekakan kalian dari tirani Fir'aun. Kami menirimkan buah mann dan salwâ. Kami mengutus nabi-nabi. Kami mengajarkan kitab suci, dan berbagai karunia lainnya. Dan Kami telah melebihkan derajat kalian di atas bangsa-bangsa lain sebagai poros kenabian dalam kurun waktu yang cukup panjang.
وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا لَّا تَجْزِى نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْـًٔا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا تَنفَعُهَا شَفَٰعَةٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ
Waittaqoo yawman la tajzee nafsun AAan nafsin shayan wala yuqbalu minha AAadlun wala tanfaAAuha shafaAAatun wala hum yunsaroona
Takutlah akan siksa Allah pada hari ketika tidak seorang pun mampu menolong diri sendiri. Tidak ada tebusan, tidak ada syafaat dan orang-orang kafir tidak punya penolong kecuali Allah.
وَإِذِ ٱبْتَلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّى جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِى قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى ٱلظَّٰلِمِينَ
Waithi ibtala ibraheema rabbuhu bikalimatin faatammahunna qala innee jaAAiluka lilnnasi imaman qala wamin thurriyyatee qala la yanalu AAahdee alththalimeena
Simaklah kembali ketika Allah menguji leluhurmu, Ibrâhîm, dengan berbagai tugas berat, lalu ia mengerjakan dengan sempurna dan sepenuh hati. Kemudian Tuhan berfirman kepadanya, "Kami hendak menjadikanmu pemimpin (imam) sebagai contoh dan teladan bagi semua manusia." Ibrâhîm lantas memohon agar Tuhan menjadikan keturunannya sebagai pemimpin-pemimpin juga. Tuhan menjawab bahwa karunia yang agung itu tidak akan didapat oleh orang-orang yang zalim, dan anak cucu Ibrâhîm ada yang baik dan tidak kurang pula yang jahat.
وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
Waith jaAAalna albayta mathabatan lilnnasi waamnan waittakhithoo min maqami ibraheema musallan waAAahidna ila ibraheema waismaAAeela an tahhira baytiya lilttaifeena waalAAakifeena waalrrukkaAAi alssujoodi
Renungkanlah pula kisah pembangunan Rumah Allah (Bayt Allâh) di Mekah oleh Ibrâhîm dan Ismâ'îl, anaknya. Di dalamnya terkandung pelajaran yang amat berharga bagi yang memiliki hati nurani bersih. Kami menjadikan rumah peribadatan itu sebagai rujukan bagi seluruh makhluk dan tempat perlindungan yang damai. Kami memerintahkan manusia untuk menjadikan lokasi berdirinya Ibrâhîm saat pembangunan rumah itu sebagai musala. Kami memerintahkan Ibrâhîm dan Ismâ'îl untuk menjaga rumah itu dari segala unsur yang menodai kesuciannya, mempersiapkannya dengan baik untuk mereka yang tawaf, beriktikaf dan bersembahyang.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ
Waith qala ibraheemu rabbi ijAAal hatha baladan aminan waorzuq ahlahu mina alththamarati man amana minhum biAllahi waalyawmi alakhiri qala waman kafara faomattiAAuhu qaleelan thumma adtarruhu ila AAathabi alnnari wabisa almaseeru
Ingatlah saat Ibrâhîm memohon kepada Tuhannya agar menjadikan bumi tempat tinggalnya sebagai negeri yang damai, memberi rezeki dari hasil bumi kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Allah menjawab bahwa Dia tidak akan menjamin penghidupan orang-orang kafir di dunia yang fana ini, bahkan menjerumuskan mereka ke dalam jurang siksa. Sungguh, alangkah buruknya tempat mereka kembali.
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Waith yarfaAAu ibraheemu alqawaAAida mina albayti waismaAAeelu rabbana taqabbal minna innaka anta alssameeAAu alAAaleemu
Ingatlah pula ketika Ibrâhîm dan Ismâ'îl meninggikan dasar-dasar Bayt Allâh seraya memanjatkan doa kepada Allah, "Wahai Tuhan kami, Pencipta kami, sudilah Engkau menerima perbuatan kami yang kami ikhlaskan untuk-Mu. Engkau Maha Mendengar doa kami dan Mahatahu ketulusan niat kami. (1) {(1) Ka'bah atau Bayt Allâh, yang terletak di Mekah, dianggap sebagai tempat suci yang paling kuno. Orang-orang Arab sebelum Islam sejak masa Ibrâhîm telah melakukan ibadah haji di tempat itu. Riwayat-riwayat yang cukup meyakinkan (mutawâtir) menyatakan bahwa yang membangun rumah suci itu adalah Ibrâhîm dan Ismâ'îl. Merekalah yang mula-mula meletakkan pondasi Ka'bah. Ada pula yang mengatakan bahwa bangunan pertama dibangun oleh para malaikat dengan batu-batu surga pada saat Adam turun ke bumi. Bangunan Ka'bah itu tidak berubah sejak masa pembangunannya oleh Ibrâhîm dan Ismâ'îl hingga diperbaiki oleh Qushayy bin Kilâb, kakek kelima Nabi dari bangsa Arab yaitu Muhammad saw. Selanjutnya mengalami perbaikan pada masa-masa Islam. Terakhir, diperbaiki pada tahun 1040 H/1630 M, seperti yang kita lihat saat ini. }
رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Rabbana waijAAalna muslimayni laka wamin thurriyyatina ommatan muslimatan laka waarina manasikana watub AAalayna innaka anta alttawwabu alrraheemu
Wahai Tuhan kami, restuilah kami. Jadikanlah kami dan anak cucu kami manusia yang ikhlas berbuat demi Engkau. Ajarkanlah kepada kami tata cara peribadatan kami di rumah suci ini. Terimalah tobat kami jika kami lalai dan bersalah. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat dan Maha Mengampuni dosa dengan karunia dan rahmat-Mu.
رَبَّنَا وَٱبْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Rabbana waibAAath feehim rasoolan minhum yatloo AAalayhim ayatika wayuAAallimuhumu alkitaba waalhikmata wayuzakkeehim innaka anta alAAazeezu alhakeemu
Wahai Tuhan kami, utuslah seorang rasul dari keturunan dan kerabat kami yang mengajarkan kitab suci yang diwahyukan kepadanya, ilmu pengetahuan, hukum-keagamaan yang kokoh dan menyucikan mereka dari perilaku buruk. Engkau Maha Menguasai, Maha Menundukkan dan Mahabijaksana atas perbuatan, perintah dan larangan-Mu."
وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَٰهِۦمَ إِلَّا مَن سَفِهَ نَفْسَهُۥ وَلَقَدِ ٱصْطَفَيْنَٰهُ فِى ٱلدُّنْيَا وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Waman yarghabu AAan millati ibraheema illa man safiha nafsahu walaqadi istafaynahu fee alddunya wainnahu fee alakhirati lamina alssaliheena
Betapa bijak perbuatan Ibrâhîm, betapa baik doanya, dan betapa lurus agama yang dianutnya. Tidak akan berpaling dari agama Ibrâhîm kecuali orang yang merendahkan derajat kemanusiaan dan akalnya sendiri. Allah telah memilihnya di dunia sebagai rasul dan di akhirat akan termasuk orang-orang saleh yang dekat dengan Tuhannya.
إِذْ قَالَ لَهُۥ رَبُّهُۥٓ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Ith qala lahu rabbuhu aslim qala aslamtu lirabbi alAAalameena
Ibrâhîm telah memenuhi perintah Tuhan untuk tunduk kepada-Nya dengan mengatakan, "Aku tunduk kepada Penguasa alam semesta, Penguasa jin, manusia dan malaikat."
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.