Oku Surat HijrSure okuma
وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَٰبِلِينَ
WanazaAAna ma fee sudoorihim min ghillin ikhwanan AAala sururin mutaqabileena
Orang-orang yang beriman hidup di dalam kenikmatan itu dengan hati penuh gembira. Sifat dengki telah Kami cabut dari hati mereka. Mereka semua adalah bersaudara bagai satu keluarga yang saling berjumpa dengan wajah penuh ceria dan rasa cinta. Mereka tidak saling membelakangi, sebaliknya, justru saling ingin berjumpa.
لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُم مِّنْهَا بِمُخْرَجِينَ
La yamassuhum feeha nasabun wama hum minha bimukhrajeena
Di sana mereka tidak merasa lelah. Itu adalah kenikmatan abadi, dan mereka tidak akan keluar dari dalamnya.
نَبِّئْ عِبَادِىٓ أَنِّىٓ أَنَا ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Nabbi AAibadee annee ana alghafooru alrraheemu
Kabarkanlah, wahai Muhammad, kepada semua hamba-Ku bahwa pengampunan-Ku amat banyak bagi orang yang bertobat lalu melakukan amal saleh. Sampaikan pula bahwa kasih sayang-Ku amat luas.
وَأَنَّ عَذَابِى هُوَ ٱلْعَذَابُ ٱلْأَلِيمُ
Wa anna AAathabee huwa alAAathabu alaleemu
Sampaikan pula bahwa siksa yang Aku berikan kepada orang-orang yang durhaka dan ingkar benar- benar pedih. Jenis siksaan lain tidak akan terasa pedih jika dibandingkan dengan siksaan itu.
وَنَبِّئْهُمْ عَن ضَيْفِ إِبْرَٰهِيمَ
Wanabbihum AAan dayfi ibraheema
Dalam menerangkan kasih sayang-Ku dan siksa-Ku di dunia, ceritakanlah kepada mereka kisah beberapa malaikat yang bertamu menemui Ibrâhîm.
إِذْ دَخَلُوا۟ عَلَيْهِ فَقَالُوا۟ سَلَٰمًا قَالَ إِنَّا مِنكُمْ وَجِلُونَ
Ith dakhaloo AAalayhi faqaloo salaman qala inna minkum wajiloona
Katakan kepada mereka, "Ketika tamu-tamu itu menemui Ibrâhîm, ia merasa takut. Para tamu itu berkata, 'Tenanglah dan tidak usah takut. ' Ibrâhîm pun berkata kepada mereka, 'Kami takut karena kalian datang secara tiba-tiba dan bukan pada waktu bertamu yang biasa. Kami tidak tahu apa maksud kalian. '
قَالُوا۟ لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ عَلِيمٍ
Qaloo la tawjal inna nubashshiruka bighulamin AAaleemin
Malaikat-malaikat itu berkata, 'Jangan takut dan tenangkan dirimu. Kami membawa kabar gembira tentang anak yang Allah anugerahkan kepadamu. Pada masa hidupnya kelak, anak itu akan diberi banyak pengetahuan oleh Allah. '(1). (1) Anak yang dimaksud di sini bukanlah Ismâ'îl a. s., sebab Ismâ'îl sudah dilahirkan sebelum itu kemudian berhijrah bersama ibundanya, Hâjar, ke kota Mekah. Yang dimaksud di sini adalah Ishâq, yaitu putra Ibrâhîm dari istrinya yang lain, Sârah.
قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِى عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِىَ ٱلْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ
Qala abashshartumoonee AAala an massaniya alkibaru fabima tubashshirooni
Ibrâhîm berkata, 'Bagaimana kalian membawa kabar gembira tentang anak itu, padahal aku sudah tua renta dan tidak kuat lagi! Atas dasar apa kalian memberi kabar yang aneh ini?'
قَالُوا۟ بَشَّرْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْقَٰنِطِينَ
Qaloo bashsharnaka bialhaqqi fala takun mina alqaniteena
Mereka menjawab, 'Kami memberi kabar gembira ini atas dasar ketetapan yang tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, janganlah kamu berputus asa dari kasih sayang Allah. '
قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ
Qala waman yaqnatu min rahmati rabbihi illa alddalloona
Ibrâhîm menjawab, 'Aku tidak akan pernah putus asa dari kasih sayang Allah. Sebab, hanya orang-orang sesat yang tidak mengerti keagungan kekuasaan-Nyalah yang berputus asa dari rahmat-Nya. '
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.