Oku Surat MudathirSure okuma
فَإِذَا نُقِرَ فِى ٱلنَّاقُورِ
Faitha nuqira fee alnnaqoori
(Apabila ditiup sangkakala) untuk tiupan yang kedua, guna membangkitkan manusia.
فَذَٰلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ
Fathalika yawmaithin yawmun AAaseerun
(Maka waktu itu) waktu peniupan sangkakala yang kedua (adalah waktu) lafal Yaumaidzin berkedudukan menjadi Badal dari lafal yang sebelumnya, dan sekaligus menjadi Mubtada. Lafal Yaumaidzin dimabnikan karena mengingat dimudhafkan kepada Isim yang Ghairu Mutamakkin. Kemudian yang menjadi Khabarnya ialah (datangnya hari yang sulit) Amil yang mempengaruhi lafal Idza adalah kalimat yang disimpulkan dari pengertian keseluruhannya. Yakni pada hari itu perkara dirasakan amat berat.
عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ
AAala alkafireena ghayru yaseerin
(Bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah) di dalam ungkapan ini terkandung pengertian, bahwa keadaan pada hari itu dirasakan amat ringan oleh orang-orang yang beriman di balik kesulitan yang dirasakan oleh orang-orang kafir.
ذَرْنِى وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا
Tharnee waman khalaqtu waheedan
(Biarkanlah Aku) artinya, serahkanlah kepada-Ku (untuk menindak orang yang Aku ciptakan) lafal Waman di'athafkan kepada Maf'ul atau kepada Maf'ul Ma'ah (dalam keadaan sendirian) menjadi Haal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Man, atau bagi Dhamirnya yang tidak disebutkan. Maksudnya, orang yang diciptakan-Nya hanya dia sendiri, tanpa keluarga, tanpa harta benda, dia adalah Walid bin Mughirah Al-Makhzumi.
وَجَعَلْتُ لَهُۥ مَالًا مَّمْدُودًا
WajaAAaltu lahu malan mamdoodan
(Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak) harta yang luas dan berlimpah, berupa tanam-tanaman, susu perahan, dan perniagaan.
وَبَنِينَ شُهُودًا
Wabaneena shuhoodan
(Dan anak-anak) yang jumlahnya sepuluh orang atau lebih (yang selalu bersama dia) di kala menyaksikan perayaan-perayaan dan kamu pun mendengar tentang persaksian mereka itu.
وَمَهَّدتُّ لَهُۥ تَمْهِيدًا
Wamahhadtu lahu tamheedan
(Dan Kulapangkan) Kuluaskan (baginya) kehidupan, umurnya dan anak-anak yang dimilikinya (dengan selapang-lapangnya.)
ثُمَّ يَطْمَعُ أَنْ أَزِيدَ
Thumma yatmaAAu an azeeda
(Kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahkannya.)
كَلَّآ إِنَّهُۥ كَانَ لِءَايَٰتِنَا عَنِيدًا
Kalla innahu kana liayatina AAaneedan
(Sekali-kali tidak) Aku tidak akan memberikan tambahan lagi kepadanya selain dari hal tersebut (karena sesungguhnya dia terhadap ayat-ayat Kami) yakni terhadap Alquran (selalu menentang) selalu melawan dan ingkar.
سَأُرْهِقُهُۥ صَعُودًا
Saorhiquhu saAAoodan
(Aku akan membebaninya) Aku akan memberatinya (mendaki pendakian yang memayahkan) yaitu kepayahan karena azab; atau gunung api yang dia daki, kemudian dia jatuh, demikianlah untuk selama-lamanya.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.