Oku Surat NahlSure okuma
ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ فَأَلْقَوُا۟ ٱلسَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوٓءٍۭ بَلَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Allatheena tatawaffahumu almalaikatu thalimee anfusihim faalqawoo alssalama ma kunna naAAmalu min sooin bala inna Allaha AAaleemun bima kuntum taAAmaloona
Kenistaan itu diperuntukkan bagi orang-orang kafir yang mempertahankan kekafiran hingga datangnya malaikat pencabut nyawa, sementara mereka dalam keadaan menzalimi diri sendiri dengan melakukan kemusyirikan dan kejahatan. Setelah lama membangkang, mereka menyerah karena mengetahui hakikat kejahatan mereka. Karena terkejut, dengan berbohong mereka mengatakan, "Kami tidak pernah berbuat maksiat sedikit pun di dunia!" Lalu malaikat dan para nabi menjawab, "Tidak! Kalian bohong! Kalian telah melakukan kemaksiatan yang terburuk. Allah mengetahui apa yang kalian perbuat di dunia, baik yang kecil maupun yang besar. Keingkaran kalian tidaklah mendatangkan manfaat!"
فَٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ
Faodkhuloo abwaba jahannama khalideena feeha falabisa mathwa almutakabbireena
Selanjutnya dikatakan kepada mereka, "Tempat kalian adalah neraka dengan siksaan yang kekal, tak ada putus-putusnya. Neraka jahanam merupakan tempat yang buruk bagi setiap orang yang takabur dan enggan untuk tunduk pada kebenaran serta menolak untuk beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya."
وَقِيلَ لِلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ مَاذَآ أَنزَلَ رَبُّكُمْ قَالُوا۟ خَيْرًا لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ وَلَنِعْمَ دَارُ ٱلْمُتَّقِينَ
Waqeela lillatheena ittaqaw matha anzala rabbukum qaloo khayran lillatheena ahsanoo fee hathihi alddunya hasanatun waladaru alakhirati khayrun walaniAAma daru almuttaqeena
Dikatakan kepada orang-orang yang beriman dan menjaga diri dari perkataan, perbuatan dan keyakinan yang mendatangkan murka Allah, "Apa yang telah diturunkan Tuhan kalian kepada rasul-Nya?" Mereka menjawab, "Tuhan telah menurunkan al-Qur'ân kepadanya. Di dalamnya terdapat kebaikan di dunia dan di akhirat bagi seluruh manusia." Dengan begitu mereka termasuk orang-orang yang berbuat baik. Allah akan mengaruniai orang-orang yang berbuat baik kehidupan yang baik di dunia dan ganjaran yang lebih baik di akhirat jika dibandingkan dengan yang telah mereka terima di dunia. Sungguh, sebaik-baik tempat di akhirat adalah tempat orang-orang yang bertakwa.
جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَآءُونَ كَذَٰلِكَ يَجْزِى ٱللَّهُ ٱلْمُتَّقِينَ
Jannatu AAadnin yadkhuloonaha tajree min tahtiha alanharu lahum feeha ma yashaoona kathalika yajzee Allahu almuttaqeena
Yaitu surga-surga sebagai tempat tinggal dengan istana-istana dan pepohonan yang dialiri sungai- sungai. Di dalamnya terdapat kenikmatan apa saja yang mereka kehendaki. Dengan ganjaran yang baik seperti ini, Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang bertakwa yang beriman kepada-Nya, meninggalkan hal-hal yang menyebabkan murka-Nya dan berbuat kebajikan.
ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمُ ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Allatheena tatawaffahumu almalaikatu tayyibeena yaqooloona salamun AAalaykumu odkhuloo aljannata bima kuntum taAAmaloona
Mereka itulah orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan suci dari perbuatan syirik dan maksiat. Untuk menenangkan mereka, malaikat berkata, "Rasa aman disediakan untuk kalian dari sisi Allah. Setelah ini kalian tidak akan ditimpa bencana. Bergembiralah dengan surga yang akan kalian masuki sebagai balasan dari perbuatan baik kalian semasa hidup di dunia."
هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأْتِيَهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ أَمْرُ رَبِّكَ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَمَا ظَلَمَهُمُ ٱللَّهُ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Hal yanthuroona illa an tatiyahumu almalaikatu aw yatiya amru rabbika kathalika faAAala allatheena min qablihim wama thalamahumu Allahu walakin kanoo anfusahum yathlimoona
Mereka itu adalah orang-orang bertakwa yang telah mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat. Itulah balasan mereka. Adapun orang-orang musyrik, karena sikap membangkang dan mempertahankan kemusyrikan, mereka tiada lain hanya menunggu kedatangan malaikat yang akan mencabut nyawa mereka dalam keadaan menzalimi diri sendiri dengan perbuatan syirik dan jahat. Setelah itu datang kepada mereka siksaan Tuhanmu yang menghancurkan mereka semua. Perbuatan para pembangkang itu sama dengan yang pernah dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka terhadap para nabinya. Maka Allah memberikan hukuman kepada mereka karena perbuatan itu. Allah tidak bersikap zalim saat memberikan hukuman kepada mereka. Akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri, karena mereka sendiri yang menjerumuskan diri ke dalam siksa Allah dengan berbuat ingkar.
فَأَصَابَهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُوا۟ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
Faasabahum sayyiatu ma AAamiloo wahaqa bihim ma kanoo bihi yastahzioona
Mereka ditimpa balasan atas kejahatan yang mereka perbuat. Mereka diliputi oleh azab yang dahulu selalu mereka ingkari dan cemoohkan.
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ لَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا عَبَدْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ نَّحْنُ وَلَآ ءَابَآؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَهَلْ عَلَى ٱلرُّسُلِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ
Waqala allatheena ashrakoo law shaa Allahu ma AAabadna min doonihi min shayin nahnu wala abaona wala harramna min doonihi min shayin kathalika faAAala allatheena min qablihim fahal AAala alrrusuli illa albalaghu almubeenu
Dengan keras kepala, orang-orang musyrik itu berkata, "Jika Allah berkehendak agar kami menyembah dan menaati segala perintah-Nya, niscaya kami tidak akan menyembah selain Dia. Dan kami tidak akan mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkan Allah seperti bahîrah dan sâ'ibah." Jelas, ini adalah alasan keliru yang mereka jadikan sandaran untuk membenarkan kekufuran. Alasan ini pula yang dijadikan sandaran oleh orang-orang kafir terdahulu sebelum mereka setelah Kami mengutus beberapa rasul yang mengajak kepada ajaran tauhid, menaati perintah-Nya dan melarang berbuat syirik serta melarang mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkan-Nya. Dengan demikian, bukti-bukti telah cukup bagi mereka. Para utusan Kami telah menyampaikan apa yang telah Kami perintahkan. Kamilah yang akan memperhitungkan mereka. Setelah penyampaian itu, tidak ada lagi tugas bagi para rasul.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Walaqad baAAathna fee kulli ommatin rasoolan ani oAAbudoo Allaha waijtaniboo alttaghoota faminhum man hada Allahu waminhum man haqqat AAalayhi alddalalatu faseeroo fee alardi faonthuroo kayfa kana AAaqibatu almukaththibeena
Telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang mengatakan kepada umatnya, "Sembahlah Allah semata dan jauhilah seluruh tiran yang merusak." Rasul tersebut telah menyampaikan risalah dan membimbing mereka. Lalu segolongan dari mereka ada yang sudi mendengar bimbingan itu dan menerimanya. Maka Allah memberinya petunjuk berupa kesiapan yang baik untuk mengikuti jalan yang lurus. Sementara segolongan lain dari mereka berpaling dari kebenaran sehingga berjalan pada jalan yang tidak benar. Maka Allah pun menurunkan siksa-Nya kepada golongan tersebut. Jika kalian meragukan hal ini, hai orang-orang musyrik Mekah, maka berjalanlah di muka bumi yang dekat dari kalian. Lihat dan perhatikanlah bagaimana azab Allah menimpa orang-orang yang mendustakan para rasul seperti kaum 'Ad, Tsamûd dan kaum Nabi Lûth, dan bagaimana kesudahan nasib mereka yang binasa dan merugi.
إِن تَحْرِصْ عَلَىٰ هُدَىٰهُمْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَن يُضِلُّ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِينَ
In tahris AAala hudahum fainna Allaha la yahdee man yudillu wama lahum min nasireena
Wahai Nabi, jika kamu sangat berharap agar orang-orang musyrik yang berasal dari kaummu itu mendapatkan petunjuk dan kamu telah mengerahkan segala daya untuk tujuan itu, maka jika tidak tercapai apa yang kamu kehendaki, janganlah kamu tenggelam dalam kesedihan. Mereka telah dikuasai oleh hawa nafsu. Allah tidak akan memaksa orang yang memilih dan mempertahankan kesesatan untuk mendapat petunjuk. Sebab, Allah telah memberi mereka kebebasan untuk memilih sendiri. Mereka akan menerima balasan yang pedih dan tidak ada yang dapat menolong mereka dari siksa Allah pada hari kiamat.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.