Oku Surat FussilatSure okuma
وَمِنْ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Wamin ayatihi allaylu waalnnaharu waalshshamsu waalqamaru la tasjudoo lilshshamsi wala lilqamari waosjudoo lillahi alathee khalaqahunna in kuntum iyyahu taAAbudoona
(Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah kalian bersujud kepada matahari dan jangan pula kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya) yang telah menciptakan keempat tanda-tanda tersebut (jika kalian hanya kepada-Nya saja menyembah.)
فَإِنِ ٱسْتَكْبَرُوا۟ فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُۥ بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْـَٔمُونَ
Faini istakbaroo faallatheena AAinda rabbika yusabbihoona lahu biallayli waalnnahari wahum la yasamoona
(Jika mereka menyombongkan diri) tidak mau bersujud atau menyembah kepada Allah semata (maka mereka yang di sisi Rabbmu) yakni malaikat-malaikat (bertasbih) artinya, salat (kepada-Nya di malam dan siang hari, sedangkan mereka tidak jemu-jemu) tidak pernah merasa jemu bertasbih.
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنَّكَ تَرَى ٱلْأَرْضَ خَٰشِعَةً فَإِذَآ أَنزَلْنَا عَلَيْهَا ٱلْمَآءَ ٱهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ ٱلَّذِىٓ أَحْيَاهَا لَمُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰٓ إِنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Wamin ayatihi annaka tara alarda khashiAAatan faitha anzalna AAalayha almaa ihtazzat warabat inna allathee ahyaha lamuhyee almawta innahu AAala kulli shayin qadeerun
(Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus) yaitu tidak ada tumbuh-tumbuhan padanya (maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak) berubah (dan subur) yakni menjadi subur dan rimbun penuh dengan tetumbuhan. (Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.)
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ ءَايَٰتِنَا لَا يَخْفَوْنَ عَلَيْنَآ أَفَمَن يُلْقَىٰ فِى ٱلنَّارِ خَيْرٌ أَم مَّن يَأْتِىٓ ءَامِنًا يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ٱعْمَلُوا۟ مَا شِئْتُمْ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Inna allatheena yulhidoona fee ayatina la yakhfawna AAalayna afaman yulqa fee alnnari khayrun am man yatee aminan yawma alqiyamati iAAmaloo ma shitum innahu bima taAAmaloona baseerun
(Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari) diambil dari kata Alhada dan Lahada artinya ingkar (kepada ayat-ayat Kami) yakni Alquran dengan cara mendustakannya (mereka tidak tersembunyi dari Kami) maka pasti Kami akan membalas mereka. (Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari kiamat? Perbuatlah apa yang kalian kehendaki; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) ayat ini merupakan ancaman bagi mereka.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِٱلذِّكْرِ لَمَّا جَآءَهُمْ وَإِنَّهُۥ لَكِتَٰبٌ عَزِيزٌ
Inna allatheena kafaroo bialththikri lamma jaahum wainnahu lakitabun AAazeezun
(Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari peringatan) Alquran (ketika ia datang kepada mereka) niscaya Kami akan membalas mereka (dan sesungguhnya Alquran itu adalah kitab yang mulia) artinya, perkasa.
لَّا يَأْتِيهِ ٱلْبَٰطِلُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِۦ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
La yateehi albatilu min bayni yadayhi wala min khalfihi tanzeelun min hakeemin hameedin
(Yang tidak datang kepadanya Alquran kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya) yakni tidak ada suatu kitab pun sebelumnya yang mendustakannya, dan tidak pula sesudahnya (yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji) Allah Yang Maha Terpuji di dalam semua urusan-Nya.
مَّا يُقَالُ لَكَ إِلَّا مَا قَدْ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِن قَبْلِكَ إِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ وَذُو عِقَابٍ أَلِيمٍ
Ma yuqalu laka illa ma qad qeela lilrrusuli min qablika inna rabbaka lathoo maghfiratin wathoo AAiqabin aleemin
(Tidaklah ada yang dikatakan kepadamu itu) yakni kedustaan (kecuali) sebagaimana (apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mempunyai ampunan) buat orang-orang yang beriman (dan hukuman yang pedih) bagi orang-orang kafir.
وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا۟ لَوْلَا فُصِّلَتْ ءَايَٰتُهُۥٓ ءَا۬عْجَمِىٌّ وَعَرَبِىٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُو۟لَٰٓئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍ
Walaw jaAAalnahu quranan aAAjamiyyan laqaloo lawla fussilat ayatuhu aaAAjamiyyun waAAarabiyyun qul huwa lillatheena amanoo hudan washifaon waallatheena la yuminoona fee athanihim waqrun wahuwa AAalayhim AAaman olaika yunadawna min makanin baAAeedin
(Dan jika Kami jadikan ia) yakni Alquran itu (suatu bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab tentu mereka mengatakan, "Mengapa tidak) kenapa tidak (dijelaskan) diterangkan (ayat-ayatnya?) sehingga kami dapat memahaminya. (Apakah) patut Alquran (dalam bahasa asing sedangkan) nabi (adalah orang Arab) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna ingkar, yakni menunjukkan keingkaran mereka. Dan lafal A'jamiyyun ini dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil. (Katakanlah, "Alquran ini bagi orang-orang yang beriman adalah petunjuk) dari kesesatan (dan penawar) dari kebodohan. (Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan) penutup, sehingga mereka tidak dapat mendengar (sedangkan Alquran itu suatu kegelapan bagi mereka) karena itu mereka tidak dapat memahaminya. (Mereka itu adalah seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh") karenanya mereka tidak dapat mendengar dan tidak dapat memahami panggilan yang ditujukan kepadanya.
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ فَٱخْتُلِفَ فِيهِ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَفِى شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيبٍ
Walaqad atayna moosa alkitaba faikhtulifa feehi walawla kalimatun sabaqat min rabbika laqudiya baynahum wainnahum lafee shakkin minhu mureebin
(Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Kitab) yakni Taurat (lalu diperselisihkan tentang Taurat itu) ada yang mempercayainya dan ada pula yang mendustakannya, sama dengan apa yang dialami oleh Alquran. (Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabbmu) yang telah memutuskan untuk menangguhkan hisab dan pembalasan bagi semua makhluk sampai hari kiamat nanti (tentulah telah diputuskan di antara mereka) di dunia ini tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (Dan sesungguhnya mereka) yaitu orang-orang yang mendustakan terhadap Alquran (benar-benar dalam keragu-raguan yang membingungkan terhadap Alquran) mereka benar-benar ragu terhadapnya.
مَّنْ عَمِلَ صَٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ
Man AAamila salihan falinafsihi waman asaa faAAalayha wama rabbuka bithallamin lilAAabeedi
(Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka pahalanya untuk dirinya sendiri) ia beramal untuk dirinya sendiri (dan barang siapa yang berbuat jahat maka dosanya atas dirinya sendiri) bahaya dari perbuatan jahatnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan sekali-kali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hamba-Nya) Dia bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ayat lainnya, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seorang pun walaupun sebesar dzarrah." (Q.S. An-Nisa, 40)
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.