Oku Surat HudSure okuma
أَمْ يَقُولُونَ ٱفْتَرَىٰهُ قُلْ فَأْتُوا۟ بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهِۦ مُفْتَرَيَٰتٍ وَٱدْعُوا۟ مَنِ ٱسْتَطَعْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Am yaqooloona iftarahu qul fatoo biAAashri suwarin mithlihi muftarayatin waodAAoo mani istataAAtum min dooni Allahi in kuntum sadiqeena
(Bahkan) akan tetapi apakah (mereka mengatakan, "Muhammad telah membuat-buatnya") yakni Alquran itu (Katakanlah, "Kalau demikian, maka datangkanlah sepuluh surah-surah semisal dengannya) dalam masalah kefasihan bahasa dan ketinggian paramasastranya (yang dibuat-buat) karena sesungguhnya kalian sama denganku adalah orang-orang Arab yang fasih dalam berbahasa. Allah swt. menantang mereka untuk pertama kalinya supaya mereka mendatangkan sepuluh surah, kemudian pada tantangan yang berikutnya cukup hanya dengan satu surah saja (dan panggillah orang-orang yang kalian sanggup memanggilnya selain Allah) selain dari Allah (jika kalian memang orang-orang yang benar.") di dalam tuduhan kalian yang menyatakan, bahwa Alquran itu hanyalah buat-buatan belaka.
فَإِلَّمْ يَسْتَجِيبُوا۟ لَكُمْ فَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَآ أُنزِلَ بِعِلْمِ ٱللَّهِ وَأَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَهَلْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ
Fai llam yastajeeboo lakum faiAAlamoo annama onzila biAAilmi Allahi waan la ilaha illa huwa fahal antum muslimoona
(Jika) bila (mereka yang kalian seru tidak menerima seruan/ajakan kalian) yaitu orang-orang yang kalian ajak untuk membantu kalian (maka ketahuilah) khithab atau pembicaraan ditujukan kepada orang-orang musyrik (sesungguhnya Alquran itu diturunkan) berdasarkan (ilmu Allah) dan bukannya buat-buatan yang dilakukan terhadap-Nya (dan bahwasanya) an di sini adalah bentuk takhfif daripada anna (tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kalian berserah diri kepada-Nya) sesudah adanya hujah-hujah yang pasti ini. Makna yang dimaksud ialah hendaknya kalian masuk Islam.
مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ
Man kana yureedu alhayata alddunya wazeenataha nuwaffi ilayhim aAAmalahum feeha wahum feeha la yubkhasoona
(Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya) seumpamanya ia tetap bersikeras dalam kemusyrikannya. Menurut suatu pendapat ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang berbuat ria atau pamer (niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaannya dengan sempurna) pembalasan dari amal baik yang telah dikerjakannya, seperti sedekah dan bersilaturahmi (di dunia) umpamanya Kami meluaskan lapangan rezeki mereka (dan mereka di dalamnya) yakni di dunia (tidak dirugikan) artinya tidak akan dikurangi sedikit pun balasannya.
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا۟ فِيهَا وَبَٰطِلٌ مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Olaika allatheena laysa lahum fee alakhirati illa alnnaru wahabita ma sanaAAoo feeha wabatilun ma kanoo yaAAmaloona
(Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah) dileburlah (apa yang telah mereka usahakan) itu (di akhirat nanti) sehingga mereka tidak mempunyai pahala lagi (dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.)
أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِۦ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِّنْهُ وَمِن قَبْلِهِۦ كِتَٰبُ مُوسَىٰٓ إِمَامًا وَرَحْمَةً أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ وَمَن يَكْفُرْ بِهِۦ مِنَ ٱلْأَحْزَابِ فَٱلنَّارُ مَوْعِدُهُۥ فَلَا تَكُ فِى مِرْيَةٍ مِّنْهُ إِنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Afaman kana AAala bayyinatin min rabbihi wayatloohu shahidun minhu wamin qablihi kitabu moosa imaman warahmatan olaika yuminoona bihi waman yakfur bihi mina alahzabi faalnnaru mawAAiduhu fala taku fee miryatin minhu innahu alhaqqu min rabbika walakinna akthara alnnasi la yuminoona
(Apakah orang yang mempunyai bukti) penjelasan (dari Rabbnya) yaitu Nabi saw. atau orang-orang mukmin yang dimaksud dengan bukti adalah Alquran (dan diikuti pula) dipanuti (oleh saksi) baginya yang membenarkannya (dari-Nya) yaitu dari Allah, yang dimaksud adalah malaikat Jibril (dan sebelumnya) sebelum Alquran (telah ada kitab Musa) yaitu kitab Taurat yang menyaksikan kebenaran Alquran pula (yang menjadi pedoman dan rahmat?) menjadi kata keterangan dari Alquran. Apakah keadaannya sama dengan orang-orang yang tidak demikian keadaannya? Tentu saja tidak (mereka itu) yakni orang-orang yang mempunyai bukti (beriman kepadanya) kepada Alquran, maka bagi mereka surga. (Dan barang siapa di antara golongan yang bersekutu ingkar kepada Alquran) semua orang-orang kafir (maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu) menaruh syak (kepadanya) kepada Alquran (Sesungguhnya Alquran itu benar-benar dari Rabbmu tetapi kebanyakan manusia) penduduk Mekah (tidak beriman).
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أُو۟لَٰٓئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمْ وَيَقُولُ ٱلْأَشْهَٰدُ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰ رَبِّهِمْ أَلَا لَعْنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ
Waman athlamu mimmani iftara AAala Allahi kathiban olaika yuAAradoona AAala rabbihim wayaqoolu alashhadu haolai allatheena kathaboo AAala rabbihim ala laAAnatu Allahi AAala alththalimeena
(Dan siapakah) tidak ada seorang pun (yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?) dengan menisbatkan sekutu terhadap-Nya dan menganggapnya mempunyai anak. (Mereka itu akan dihadapkan kepada Rabb mereka) kelak di hari kiamat di antara semua makhluk-Nya (dan para saksi akan berkata) lafal asyhaad adalah bentuk jamak dari lafal syahiid yang artinya saksi. Mereka adalah para malaikat; mereka memberikan kesaksian, bahwa para rasul telah menyampaikan risalahnya, adapun orang-orang kafir mereka cap sebagai pendusta ("Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka." Ingatlah, kutukan Allah dilimpahkan atas orang-orang yang lalim) yaitu orang-orang musyrik.
ٱلَّذِينَ يَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُم بِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ كَٰفِرُونَ
Allatheena yasuddoona AAan sabeeli Allahi wayabghoonaha AAiwajan wahum bialakhirati hum kafiroona
(Yaitu orang-orang yang menghalangi manusia dari jalan Allah) dari agama Islam (dan menghendaki supaya jalan itu) (bengkok) tidak lurus (Dan mereka terhadap hari kemudian adalah) lafal hum kedua mengukuhkan makna lafal hum pertama (orang-orang yang tidak percaya).
أُو۟لَٰٓئِكَ لَمْ يَكُونُوا۟ مُعْجِزِينَ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانَ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِنْ أَوْلِيَآءَ يُضَٰعَفُ لَهُمُ ٱلْعَذَابُ مَا كَانُوا۟ يَسْتَطِيعُونَ ٱلسَّمْعَ وَمَا كَانُوا۟ يُبْصِرُونَ
Olaika lam yakoonoo muAAjizeena fee alardi wama kana lahum min dooni Allahi min awliyaa yudaAAafu lahumu alAAathabu ma kanoo yastateeAAoona alssamAAa wama kanoo yubsiroona
(Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi) Allah (di bumi ini dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka selain Allah) selain-Nya (yang menolong mereka) maksudnya para penolong yang dapat mencegah azab Allah terhadap mereka. (Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka) karena mereka menyesatkan orang lain. (Mereka selalu tidak dapat mendengar) kebenaran (dan mereka selalu tidak melihat) kebenaran itu karena kebencian mereka yang sangat terhadap kebenaran itu sehingga digambarkan seolah-olah mereka tidak mampu untuk mendengar dan melihatnya.
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ
Olaika allatheena khasiroo anfusahum wadalla AAanhum ma kanoo yaftaroona
(Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri) karena mereka menjerumuskan dirinya ke dalam neraka yang abadi (dan lenyaplah) terhapuslah (dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan) terhadap Allah, yaitu tuduhan mereka yang menyekutukan Allah.
لَا جَرَمَ أَنَّهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ هُمُ ٱلْأَخْسَرُونَ
La jarama annahum fee alakhirati humu alakhsaroona
(Pasti) sungguh (mereka itu di akhirat menjadi orang-orang yang paling merugi).
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.