Oku Surat AhzabSure okuma
خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا لَّا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Khalideena feeha abadan la yajidoona waliyyan wala naseeran
(Mereka kekal) dipastikan kekekalan mereka (di dalamnya selama-lamanya, mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun) yang memelihara mereka dari neraka (dan tidak pula seorang penolong) yang dapat mencegah neraka daripada mereka.
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِى ٱلنَّارِ يَقُولُونَ يَٰلَيْتَنَآ أَطَعْنَا ٱللَّهَ وَأَطَعْنَا ٱلرَّسُولَا۠
Yawma tuqallabu wujoohuhum fee alnnari yaqooloona ya laytana ataAAna Allaha waataAAna alrrasoola
(Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Aduhai!) lafal Yaa menunjukkan makna Tanbih atau memohon perhatian (andai kata kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul.")
وَقَالُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّآ أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَآءَنَا فَأَضَلُّونَا ٱلسَّبِيلَا۠
Waqaloo rabbana inna ataAAna sadatana wakubaraana faadalloona alssabeela
(Dan mereka berkata) yakni para pengikut dari kalangan mereka, ("Ya Rabb kami! Sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin kami) menurut suatu qiraat dibaca Saadatanaa, dalam bentuk Jam'ul Jam'i (dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan petunjuk) dari jalan hidayah.
رَبَّنَآ ءَاتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ ٱلْعَذَابِ وَٱلْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
Rabbana atihim diAAfayni mina alAAathabi wailAAanhum laAAnan kabeeran
(Ya Rabb kami! Timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat) daripada azab yang kami terima (dan kutuklah mereka) azablah mereka terus (dengan kutukan yang banyak.") bilangannya; dan menurut Qiraat lain lafal Kabiiran dibaca Katsiiran yang artinya kutukan yang besar.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ ءَاذَوْا۟ مُوسَىٰ فَبَرَّأَهُ ٱللَّهُ مِمَّا قَالُوا۟ وَكَانَ عِندَ ٱللَّهِ وَجِيهًا
Ya ayyuha allatheena amanoo la takoonoo kaallatheena athaw moosa fabarraahu Allahu mimma qaloo wakana AAinda Allahi wajeehan
(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadi) bersama Nabi kalian (seperti orang-orang yang menyakiti Musa) seperti perkataan mereka kepada Nabi Musa, "Sesungguhnya tidak ada yang mencegahnya untuk mandi bersama kita melainkan karena pelirnya burut (maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan) yaitu pada suatu hari Nabi Musa ketika hendak mandi meletakkan pakaiannya pada sebuah batu, kemudian batu itu membawa lari pakaiannya, dan berhenti di tengah-tengah segolongan kaum Bani Israel. Lalu Nabi Musa mengejarnya dan dapat menyusulnya, segera ia mengambil pakaiannya untuk menutupi dirinya. Pada saat itu orang-orang melihatnya dalam keadaan telanjang, ternyata pelir Nabi Musa tidak burut. (Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah."). Di antara perlakuan yang menyakitkan Nabi saw. ialah pada suatu hari ia membagi-bagi ganimah, kemudian ada seorang lelaki berkata, "Ini adalah pembagian yang tidak berdasarkan keridaan Allah swt." Maka pada saat itu wajah Nabi saw. merah padam mendengar perkataan itu, lalu beliau segera bersabda, "Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Musa, sesungguhnya dia telah disakiti lebih dari ini tetapi dia tetap bersabar." Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Ya ayyuha allatheena amanoo ittaqoo Allaha waqooloo qawlan sadeedan
(Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar) yakni perkataan yang tidak menyalahi.
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Yuslih lakum aAAmalakum wayaghfir lakum thunoobakum waman yutiAAi Allaha warasoolahu faqad faza fawzan AAatheeman
(Niscaya Allah memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian) yakni Dia menerimanya (dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar) yaitu dia telah memperoleh apa yang paling didambakannya.
إِنَّا عَرَضْنَا ٱلْأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا ٱلْإِنسَٰنُ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Inna AAaradna alamanata AAala alssamawati waalardi waaljibali faabayna an yahmilnaha waashfaqna minha wahamalaha alinsanu innahu kana thalooman jahoolan
(Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat) yaitu ibadah salat dan ibadah-ibadah lainnya, apabila dikerjakan, pelakunya akan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan, pelakunya akan disiksa (pada langit, bumi dan gunung-gunung) seumpamanya Allah menciptakan pada masing-masing pemahaman dan dapat berbicara (maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir) yakni merasa takut (akan mengkhianatinya lalu dipikullah amanat itu oleh manusia) oleh Nabi Adam, sesudah terlebih dahulu ditawarkan kepadanya. (Sesungguhnya manusia itu amat zalim) terhadap dirinya sendiri, disebabkan apa yang telah dipikulnya itu (lagi amat bodoh) tidak mengerti tentang apa yang dipikulnya itu.
لِّيُعَذِّبَ ٱللَّهُ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَٰتِ وَيَتُوبَ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًۢا
LiyuAAaththiba Allahu almunafiqeena waalmunafiqati waalmushrikeena waalmushrikati wayatooba Allahu AAala almumineena waalmuminati wakana Allahu ghafooran raheeman
(Sehingga Allah mengazab) huruf Lam berta'alluq kepada lafal 'Aradhnaa, sebagai akibat dari apa yang telah dipikul oleh Nabi Adam (orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan) yakni orang-orang yang menyia-nyiakan amanat itu (dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang Mukmin laki-laki dan perempuan) yaitu orang-orang yang menunaikan amanahnya. (Dan adalah Allah Maha Pengampun) kepada orang-orang Mukmin (lagi Maha Penyayang) kepada mereka.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَهُ ٱلْحَمْدُ فِى ٱلْءَاخِرَةِ وَهُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْخَبِيرُ
Alhamdu lillahi allathee lahu ma fee alssamawati wama fee alardi walahu alhamdu fee alakhirati wahuwa alhakeemu alkhabeeru
(Segala puji bagi Allah) Allah swt. memuji diri-Nya dengan kalimat ini, maksudnya ialah pujian berikut apa yang terkandung di dalamnya yaitu pujian yang bersifat tetap. Memuji Allah artinya menyanjung-Nya dengan sebutan-sebutan yang baik (yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi) sebagai milik dan makhluk-Nya (dan bagi-Nya pula segala puji di akhirat) sebagaimana di dunia, yaitu Dia dipuji oleh kekasih-kekasih-Nya bilamana mereka telah berada di dalam surga. (Dan Dialah Yang Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.