Baca Surah Alaqdengan terjemahan
أَن رَّءَاهُ ٱسْتَغْنَىٰٓ
An raahu istaghna
(karena dia melihat dirinya) sendiri (serba cukup) dengan harta benda yang dimilikinya; ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap Abu Jahal. Dan lafal Ra-aa tidak membutuhkan Maf'ul kedua; dan lafal An Ra-aahu berkedudukan sebagai Maf'ul Lah.
إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجْعَىٰٓ
Inna ila rabbika alrrujAAa
(Sesungguhnya hanya kepada Rabbmulah) hai Manusia (tempat kembali) yakni kembali kalian nanti, karena itu Dia kelak akan memberi balasan kepada orang yang melampaui batas sesuai dengan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Di dalam ungkapan ini terkandung ancaman dan peringatan buat orang yang berlaku melampaui batas.
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يَنْهَىٰ
Araayta allathee yanha
(Bagaimana pendapatmu) lafal Ara-ayta dan dua lafal lainnya yang sama nanti mengandung makna Ta'ajjub (tentang orang yang melarang) yang dimaksud adalah Abu Jahal.
عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ
AAabdan itha salla
(Seorang hamba) yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw. (ketika dia mengerjakan salat.)
أَرَءَيْتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلْهُدَىٰٓ
Araayta in kana AAala alhuda
(Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu) (berada di atas kebenaran)
أَوْ أَمَرَ بِٱلتَّقْوَىٰٓ
Aw amara bialttaqwa
(Atau) huruf Au di sini menunjukkan makna Taqsim (dia menyuruh bertakwa.)
أَرَءَيْتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ
Araayta in kaththaba watawalla
(Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakannya) yakni mendustakan Nabi saw. (dan berpaling) dari iman?
أَلَمْ يَعْلَم بِأَنَّ ٱللَّهَ يَرَىٰ
Alam yaAAlam bianna Allaha yara
(Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat) apa yang dilakukannya itu; artinya Dia mengetahuinya, karena itu Dia kelak akan memberi balasan kepadanya dengan balasan yang setimpal. Maka sudah sepatutnya kamu hai orang yang diajak berbicara untuk merasa heran terhadap orang yang melarang itu, karena ia melarang Nabi melakukan salat, padahal orang yang dilarangnya itu berada dalam jalan hidayah dan memerintahkan untuk bertakwa. Yang amat mengherankan lagi ialah bahwa yang melarangnya itu mendustakannya dan berpaling dari iman.
كَلَّا لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِٱلنَّاصِيَةِ
Kalla lain lam yantahi lanasfaAAan bialnnasiyati
(Sekali-kali tidaklah demikian) kalimat ini mengandung makna hardikan dan cegahan baginya (sungguh jika) huruf Lam di sini menunjukkan makna qasam atau sumpah (dia tidak berhenti) dari kekafiran yang dilakukannya itu (niscaya Kami akan tarik ubun-ubunnya) atau Kami akan seret dia masuk neraka dengan cara ditarik ubun-ubunnya.
نَاصِيَةٍ كَٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
Nasiyatin kathibatin khatiatin
(Yaitu ubun-ubun) lafal Naashiyatan adalah isim Nakirah yang berkedudukan menjadi Badal dari isim Ma'rifat yaitu lafal An-Naashiyah pada ayat sebelumnya (orang yang mendustakan lagi durhaka) makna yang dimaksud adalah pelakunya; dia disifati demikian secara Majaz.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.