Oku Surat AnamSure okuma
وَهُوَ ٱللَّهُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَفِى ٱلْأَرْضِ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ
Wahuwa Allahu fee alssamawati wafee alardi yaAAlamu sirrakum wajahrakum wayaAAlamu ma taksiboona
(Dan Dialah Allah) yang berhak untuk disembah dan dipuja (baik di langit maupun di bumi, Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan) hal-hal yang kamu sembunyikan dan hal-hal yang kamu tampakkan di antara kamu sekalian (dan mengetahui pula apa yang kamu usahakan) perkara baik dan perkara buruk yang kamu ketahui.
وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ
Wama tateehim min ayatin min ayati rabbihim illa kanoo AAanha muAArideena
(Dan tidak ada yang sampai kepada mereka) artinya penduduk Mekah (berupa) huruf min adalah tambahan/zaidah (suatu ayat dari ayat-ayat Tuhan mereka) dari Alquran (melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.)
فَقَدْ كَذَّبُوا۟ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمْ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنۢبَٰٓؤُا۟ مَا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
Faqad kaththaboo bialhaqqi lamma jaahum fasawfa yateehim anbao ma kanoo bihi yastahzioona
(Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang hak) yakni Alquran (tatkala sampai kepada mereka maka akan sampai kepada mereka berita-berita) akibat-akibat (yang selalu mereka perolok-olokkan.)
أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَبْلِهِم مِّن قَرْنٍ مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّن لَّكُمْ وَأَرْسَلْنَا ٱلسَّمَآءَ عَلَيْهِم مِّدْرَارًا وَجَعَلْنَا ٱلْأَنْهَٰرَ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَٰهُم بِذُنُوبِهِمْ وَأَنشَأْنَا مِنۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا ءَاخَرِينَ
Alam yaraw kam ahlakna min qablihim min qarnin makkannahum fee alardi ma lam numakkin lakum waarsalna alssamaa AAalayhim midraran wajaAAalna alanhara tajree min tahtihim faahlaknahum bithunoobihim waanshana min baAAdihim qarnan akhareena
(Apakah mereka tidak memperhatikan) dalam perjalanan-perjalanan mereka menuju ke negeri Syam dan negeri-negeri lainnya (berapa banyak) kalimat khabariah atau bukan kata tanya yang artinya betapa banyaknya (generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka) umat-umat yang terdahulu (padahal mereka telah Kami teguhkan) Kami berikan kedudukan (di muka bumi) melalui kekuatan dan kekuasaannya (yaitu keteguhan yang belum pernah Kami menganugerahkan) Kami berikan (kepadamu) dalam Lafal ini terkandung pengertian iltifat/peralihan dari orang ketiga ke orang kedua yang maksudnya ditujukan kepada orang ketiga (dan Kami curahkan) hujan (atas mereka dengan derasnya) tahap demi tahap (dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka) di bawah rumah-rumah tempat tinggal mereka (kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri) oleh sebab kedustaan mereka terhadap para nabi (dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.)
وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَٰبًا فِى قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Walaw nazzalna AAalayka kitaban fee qirtasin falamasoohu biaydeehim laqala allatheena kafaroo in hatha illa sihrun mubeenun
(Dan kalau Kami turunkan kepadamu sebuah kitab) yang tertulis (di atas kertas) yang tipis seperti apa yang mereka minta (lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka) lebih akurat daripada seandainya mereka hanya menyaksikan saja sebab cara ini jelas lebih menghapuskan rasa ragu (tentulah orang-orang kafir itu mengatakan, "Tiada) tidak lain (hal ini adalah sihir yang nyata.") sebagai ungkapan rasa ketidakpercayaan dan keingkaran mereka.
وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ وَلَوْ أَنزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِىَ ٱلْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ
Waqaloo lawla onzila AAalayhi malakun walaw anzalna malakan laqudiya alamru thumma la yuntharoona
(Dan mereka berkata, "Mengapa tidak) kenapa tidak (diturunkan kepadanya) kepada Nabi Muhammad saw. (seorang malaikat?") yang membenarkannya (dan kalau Kami turunkan kepadanya seorang malaikat) sebagaimana yang telah mereka minta, niscaya mereka tidak akan beriman (tentu selesailah urusan itu) dengan binasanya mereka (kemudian mereka tidak ditangguhkan) tidak diberi kesempatan untuk bertobat atau minta ampunan, seperti yang telah dilakukan oleh Allah terhadap orang-orang sebelum mereka, yaitu di kala permintaan mereka dikabulkan, kemudian mereka tidak juga mau beriman.
وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنَٰهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِم مَّا يَلْبِسُونَ
Walaw jaAAalnahu malakan lajaAAalnahu rajulan walalabasna AAalayhim ma yalbisoona
(Dan kalau Kami jadikan rasul itu) yang diutus untuk mereka (seorang malaikat, tentulah Kami jadikan dia) artinya malaikat itu berupa (seorang laki-laki) artinya berbentuk seorang laki-laki supaya mereka bisa melihatnya, sebab manusia itu tidak akan kuat untuk melihat malaikat (dan) seandainya Kami menurunkannya lalu menjadikannya sebagai seorang laki-laki (niscaya akan Kami serupakan) Kami miripkan (atas mereka apa yang membuat mereka ragu) terhadap diri mereka, sebab mereka pasti mengatakan bahwa malaikat ini tidak lain kecuali seorang manusia seperti kamu.
وَلَقَدِ ٱسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِينَ سَخِرُوا۟ مِنْهُم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
Walaqadi istuhzia birusulin min qablika fahaqa biallatheena sakhiroo minhum ma kanoo bihi yastahzioona
(Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu) ungkapan ini mengandung makna yang menghibur hati Nabi saw. (maka datanglah) turunlah (kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka sebagai akibat dari apa yang mereka perolok-olokkan) yang berupa azab; demikian pula siksaan itu akan menimpa orang-orang yang memperolok-olokkan kamu.
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Qul seeroo fee alardi thumma onthuroo kayfa kana AAaqibatu almukaththibeena
(Katakanlah) kepada mereka ("Berjalanlah di muka bumi kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan.") rasul-rasul itu; yaitu kebinasaan mereka karena tertimpa azab supaya orang-orang yang memperolok-olokkanmu itu mengambil pelajaran darinya.
قُل لِّمَن مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ قُل لِّلَّهِ كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Qul liman ma fee alssamawati waalardi qul lillahi kataba AAala nafsihi alrrahmata layajmaAAannakum ila yawmi alqiyamati la rayba feehi allatheena khasiroo anfusahum fahum la yuminoona
(Katakanlah, "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah, "Kepunyaan Allah.") jika mereka tidak mengatakannya dan tidak ada jawaban lain kecuali itu. (Dia telah memastikan) telah menetapkan (atas diri-Nya kasih sayang) sebagai kemurahan dari-Nya. Ungkapan ini mengandung seruan yang lembut untuk mengajak mereka agar beriman (Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat) untuk membalas kamu atas perbuatan-perbuatan kamu (tidak ada keraguan) kebimbangan (terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya) karena mereka menjerumuskan dirinya ke dalam siksaan. Alladziina adalah mubtada sedangkan khabarnya ialah (mereka itu tidak beriman).
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.