Oku Surat MuminunSure okuma
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَوٰةِ فَٰعِلُونَ
Waallatheena hum lilzzakati faAAiloona
(Dan orang-orang yang terhadap zakat mereka menunaikannya) membayarnya.
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَٰفِظُونَ
Waallatheena hum lifuroojihim hafithoona
(Dan orang-orang yang terhadap kemaluannya mereka selalu memeliharanya) dari yang diharamkan.
إِلَّا عَلَىٰٓ أَزْوَٰجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
Illa AAala azwajihim aw ma malakat aymanuhum fainnahum ghayru maloomeena
(Kecuali terhadap istri-istri mereka) (atau terhadap budak yang mereka miliki) yakni hamba sahaya wanita yang mereka tawan dari peperangan (maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela) bila mereka mendatanginya.
فَمَنِ ٱبْتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْعَادُونَ
Famani ibtagha waraa thalika faolaika humu alAAadoona
(Barang siapa menginginkan yang selain itu) selain istri-istri sendiri dan sahaya wanita tawanan mereka untuk pelampiasan hajat biologisnya, seumpamanya melakukan masturbasi (maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas) yakni melampaui batas halal dan melakukan hal-hal yang diharamkan bagi mereka.
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ
Waallatheena hum liamanatihim waAAahdihim raAAoona
(Dan orang-orang yang terhadap amanat yang dipercayakan kepada mereka) dapat dibaca secara jamak dan mufrad, yakni Amaanaatihim dan Amaanatihim (dan janji mereka) yang mereka adakan di antara sesama mereka atau antara mereka dengan Allah, seperti salat dan lain-lainnya (mereka memeliharanya) benar-benar menjaganya.
وَٱلَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَٰتِهِمْ يُحَافِظُونَ
Waallatheena hum AAala salawatihim yuhafithoona
(Dan orang-orang yang terhadap salat mereka) dapat dibaca dalam bentuk jamak dan mufrad, yakni Shalawaatihim dan shalaatihim (mereka memeliharanya) mereka mengerjakannya tepat pada waktu-waktunya.
أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْوَٰرِثُونَ
Olaika humu alwarithoona
(Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi) bukan selain mereka.
ٱلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Allatheena yarithoona alfirdawsa hum feeha khalidoona
(Yakni yang akan mewarisi surga Firdaus) yaitu surga yang tempatnya paling tinggi. (Mereka kekal di dalamnya) di dalam ayat-ayat yang telah lalu terkandung isyarat yang menunjukkan tempat kembali di akhirat. Hal ini sangat relevan bila disebutkan hal-hal yang menyangkut masalah permulaan atau asal kejadian, sesudah pembahasan tadi.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٍ مِّن طِينٍ
Walaqad khalaqna alinsana min sulalatin min teenin
(Dan) Allah telah berfirman, (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) yakni Adam (dari suatu sari pati) lafal Sulaalatin berasal dari perkataan Salaltusy Syai-a Minasy Syai-i, artinya aku telah memeras sesuatu daripadanya, yang dimaksud adalah inti sari dari sesuatu itu (berasal dari tanah) lafal Min Thiinin berta'alluq kepada lafal Sulaalatin.
ثُمَّ جَعَلْنَٰهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍ مَّكِينٍ
Thumma jaAAalnahu nutfatan fee qararin makeenin
(Kemudian Kami jadikan ia) manusia atau keturunan Adam (dari nuthfah) yakni air mani (yang berada dalam tempat yang kokoh) yaitu rahim.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.