Oku Surat NahlSure okuma
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا۟ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابُوا۟ مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوٓا۟ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Thumma inna rabbaka lillatheena AAamiloo alssooa bijahalatin thumma taboo min baAAdi thalika waaslahoo inna rabbaka min baAAdiha laghafoorun raheemun
(Kemudian sesungguhnya Rabbmu terhadap orang-orang yang mengerjakan keburukan) kemusyrikan (karena kebodohannya kemudian mereka bertobat) kembali kepada Allah (sesudah itu dan memperbaiki dirinya) memperbaiki amal perbuatannya (sesungguhnya Rabbmu sesudah itu) sesudah kebodohannya dan sesudah bertobat (benar-benar Maha Pengampun) kepada mereka (lagi Maha Penyayang) kepada mereka.
إِنَّ إِبْرَٰهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Inna ibraheema kana ommatan qanitan lillahi haneefan walam yaku mina almushrikeena
(Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam) seorang penghulu yang menjadi panutan dan di dalam dirinya terkandung semua akhlak yang baik (lagi patuh) sangat taat (kepada Allah dan hanif) cenderung kepada agama yang lurus. (Dan sekali-kali dia bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.)
شَاكِرًا لِّأَنْعُمِهِ ٱجْتَبَىٰهُ وَهَدَىٰهُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Shakiran lianAAumihi ijtabahu wahadahu ila siratin mustaqeemin
(Lagi yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya) menjadikannya sebagai pilihan-Nya (dan menunjukkannya kepada jalan yang lurus.)
وَءَاتَيْنَٰهُ فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Waataynahu fee alddunya hasanatan wainnahu fee alakhirati lamina alssaliheena
(Dan Kami berikan kepadanya) di dalam ungkapan ini terkandung pengertian iltifat dari gaibah, atau perpindahan ungkapan dari dhamir gaib kepada dhamir mutakallim (kebaikan di dunia) yaitu mendapatkan pujian dari kalangan semua agama. (Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh) yaitu orang-orang yang memiliki derajat yang tinggi di akhirat.
ثُمَّ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ أَنِ ٱتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Thumma awhayna ilayka ani ittabiAA millata ibraheema haneefan wama kana mina almushrikeena
(Kemudian Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad (ikutilah millah) yakni agama (Ibrahim seorang yang hanif. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan) Allah swt. mengulangi ayat ini untuk menyanggah anggapan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang mengakui bahwa Nabi Ibrahim adalah pemeluk agama mereka.
إِنَّمَا جُعِلَ ٱلسَّبْتُ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Innama juAAila alssabtu AAala allatheena ikhtalafoo feehi wainna rabbaka layahkumu baynahum yawma alqiyamati feema kanoo feehi yakhtalifoona
(Sesungguhnya telah dijadikan hari Sabtu) diwajibkan menghormatinya (atas orang-orang Yahudi yang berselisih mengenainya) dengan nabi mereka; mereka adalah orang-orang Yahudi yang diperintahkan oleh Allah supaya mereka menyibukkan dirinya untuk beribadah di hari Jumat, akan tetapi mereka mengatakan, "Kami tidak menghendakinya," lalu mereka memilih hari Sabtu sebagai hari untuk ibadah. Akhirnya Allah memperketat peraturan kepada mereka di hari Sabtu. (Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu) yaitu Dia kelak akan memberi pahala kepada orang yang taat, dan Dia akan mengazab orang-orang yang durhaka melanggar hal-hal yang diharamkan-Nya.
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
OdAAu ila sabeeli rabbika bialhikmati waalmawAAithati alhasanati wajadilhum biallatee hiya ahsanu inna rabbaka huwa aAAlamu biman dalla AAan sabeelihi wahuwa aAAlamu bialmuhtadeena
(Serulah) manusia, hai Muhammad (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya (dengan hikmah) dengan Alquran (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut (dan bantahlah mereka dengan cara) bantahan (yang baik) seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. (Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu."
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا۟ بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُم بِهِۦ وَلَئِن صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصَّٰبِرِينَ
Wain AAaqabtum faAAaqiboo bimithli ma AAooqibtum bihi walain sabartum lahuwa khayrun lilssabireena
(Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian. Akan tetapi jika kalian bersabar) tidak mau membalas (sesungguhnya itulah) bersikap sabar itulah (yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar) kemudian Nabi saw. membatalkan sumpahnya itu, dan membayar kafaratnya. Demikianlah menurut hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Bazzar.
وَٱصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِٱللَّهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِى ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ
Waisbir wama sabruka illa biAllahi wala tahzan AAalayhim wala taku fee dayqin mimma yamkuroona
(Bersabarlah dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah) berkat taufiq-Nya (dan janganlah kamu bersedih hati terhadap kekafiran mereka) terhadap kekafiran orang-orang kafir, jika mereka tidak juga mau beriman, karena kamu menginginkan dengan sangat akan keimanan mereka (dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu-dayakan) artinya janganlah engkau hiraukan tipu muslihat mereka, karena sesungguhnya Akulah yang akan menolongmu dalam menghadapi mereka.
إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
Inna Allaha maAAa allatheena ittaqaw waallatheena hum muhsinoona
(Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa) orang-orang yang takut terhadap kekafiran dan kemaksiatan (dan orang-orang yang berbuat kebaikan) dengan menjalankan ketaatan, kesabaran; Allah akan menolong mereka dengan bantuan dan pertolongan-Nya.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.