Oku Surat NamlSure okuma
وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ
Wainna rabbaka lathoo fadlin AAala alnnasi walakinna aktharahum la yashkuroona
(Dan sesungguhnya Rabbmu, benar-benar mempunyai karunia yang besar yang diberikan-Nya kepada manusia) antara lain; penangguhan azab atas orang-orang kafir (tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya) orang-orang kafir tidak mensyukuri ditangguhkannya azab atas mereka, karena mereka tidak mempercayai akan adanya azab itu.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
Wainna rabbaka layaAAlamu ma tukinnu sudooruhum wama yuAAlinoona
(Dan sesungguhnya Rabbmu, benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka) maksudnya apa yang tersimpan di dalam hati mereka (dan apa yang mereka nyatakan) melalui lisan-lisan mereka.
وَمَا مِنْ غَآئِبَةٍ فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Wama min ghaibatin fee alssamai waalardi illa fee kitabin mubeenin
(Tiada sesuatu pun yang gaib di langit dan di bumi) huruf Ha pada lafal Ghaibah untuk menunjukkan makna Mubalaghah atau sangat, maksudnya sangat gaib di mata manusia (melainkan terdapat dalam kitab yang nyata) yakni Lohmahfuz dan rahasia ilmu Allah swt. antara lain diazabnya orang-orang kafir.
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَقُصُّ عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَكْثَرَ ٱلَّذِى هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Inna hatha alqurana yaqussu AAala banee israeela akthara allathee hum feehi yakhtalifoona
(Sesungguhnya Alquran ini menjelaskan kepada Bani Israel) yang ada di zaman Nabi saw. (sebagian besar dari perkara-perkara yang mereka berselisih tentangnya) dengan menjelaskan hal tersebut sesuai dengan kedudukannya, sehingga hilanglah semua perselisihan yang ada pada mereka, jika mereka mau mengambilnya dan masuk Islam.
وَإِنَّهُۥ لَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Wainnahu lahudan warahmatun lilmumineena
Dan sesungguhnya Alquran itu benar-benar menjadi petunjuk) dari kesesatan (dan rahmat bagi orang-orang yang beriman) yakni terhindar dari azab.
إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِى بَيْنَهُم بِحُكْمِهِۦ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْعَلِيمُ
Inna rabbaka yaqdee baynahum bihukmihi wahuwa alAAazeezu alAAaleemu
(Sesungguhnya Rabbmu akan menyelesaikan perkara di antara mereka) sama dengan orang-orang selain mereka, kelak di hari kiamat (dengan keputusan-Nya) dengan keadilan-Nya. (Dan Dia-lah yang Maha Perkasa) Maha Menang (lagi Maha Mengetahui) tentang ketentuan yang akan diputuskan-Nya, tidak mungkin bagi seorang pun menentangnya, tidak sebagaimana di dunia di mana orang-orang kafir masih dapat menentang Nabi-nabi-Nya.
فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ إِنَّكَ عَلَى ٱلْحَقِّ ٱلْمُبِينِ
Fatawakkal AAala Allahi innaka AAala alhaqqi almubeeni
(Sebab itu bertakwalah kepada Allah) percayakanlah kepada-Nya (sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata) yakni agama yang nyata, maka akibatnya kamulah yang akan mendapat kemenangan atas orang-orang kafir. Kemudian pada ayat selanjutnya Allah membuat perumpamaan tentang orang-orang kafir, sebagai orang-orang mati, tuli dan buta, untuk itu Allah swt. berfirman,
إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ ٱلْمَوْتَىٰ وَلَا تُسْمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوْا۟ مُدْبِرِينَ
Innaka la tusmiAAu almawta wala tusmiAAu alssumma aldduAAaa itha wallaw mudbireena
("Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan tidak pula menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila) dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (mereka telah berpaling membelakang).
وَمَآ أَنتَ بِهَٰدِى ٱلْعُمْىِ عَن ضَلَٰلَتِهِمْ إِن تُسْمِعُ إِلَّا مَن يُؤْمِنُ بِـَٔايَٰتِنَا فَهُم مُّسْلِمُونَ
Wama anta bihadee alAAumyi AAan dalalatihim in tusmiAAu illa man yuminu biayatina fahum muslimoona
Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin orang-orang buta dari kesesatan mereka, tidak lain kamu hanya dapat membuat mendengar) dengan pendengaran yang disertai pemahaman dan mau menerima apa yang didengarnya yaitu (orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami) kepada Alquran (lalu mereka berserah diri) mengikhlaskan diri mereka untuk mentauhidkan Allah.
وَإِذَا وَقَعَ ٱلْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآبَّةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ ٱلنَّاسَ كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا لَا يُوقِنُونَ
Waitha waqaAAa alqawlu AAalayhim akhrajna lahum dabbatan mina alardi tukallimuhum anna alnnasa kanoo biayatina la yooqinoona
(Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka) yakni azab telah pasti menimpa mereka termasuk orang-orang kafir lainnya. (Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka) yaitu akan berbicara kepada orang-orang yang ada dari kalangan mereka; sewaktu binatang melata itu keluar ia langsung berbicara kepada mereka dengan memakai bahasa Arab. Dan garis besar dari apa yang dikatakannya itu ialah (bahwa sesungguhnya manusia) orang-orang kafir Mekah. Lafal Anna menurut qiraat yang lain dibaca Inna; qiraat ini dapat dipakai pula bilamana diperkirakan adanya huruf Ba sesudah lafal Tukallimuhum (dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.") mereka tidak beriman kepada Alquran yang di dalamnya disebutkan tentang adanya hari berbangkit, hari hisab amal perbuatan dan hari pembalasan. Dengan keluarnya binatang melata ini, maka terhentilah fungsi Amar Makruf dan Nahi Mungkar dan orang kafir yang beriman pada saat itu tidak dianggap lagi keimanannya, sebagaimana yang telah diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Nuh melalui firman-Nya, "Bahwasanya sekali-kali, tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang-orang yang telah beriman saja." (Q.S. 11 Hud, 36).
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.