فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَٱلدِّهَانِ
Faitha inshaqqati alssamao fakanat wardatan kaalddihani
(Maka apabila langit telah terbelah) artinya, terbuka pintu-pintunya karena turunnya malaikat-malaikat (dan menjadi merah mawar) memerah seperti warna bunga mawar (seakan-akan kilapan minyak) bagaikan minyak yang berwarna merah berbeda keadaannya dengan yang biasa. Di dalam ungkapan ayat ini terkandung jawabannya, yakni apabila saat itu datang, betapa dahsyatnya kengerian dan ketakutan melihatnya.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).
فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْـَٔلُ عَن ذَنۢبِهِۦٓ إِنسٌ وَلَا جَآنٌّ
Fayawmaithin la yusalu AAan thanbihi insun wala jannun
(Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya) tetapi mereka akan ditanya mengenai dosanya di lain waktu, karena ini merupakan suatu janji sebagaimana yang diungkapkan di dalam firman lainnya, yaitu, "Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua." (Q.S. Al Hijr, 92) Lafal Al Jaan di sini sebagaimana yang akan dijelaskan nanti adalah bermakna jin, dan lafal Al Insu artinya manusia.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
يُعْرَفُ ٱلْمُجْرِمُونَ بِسِيمَٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِٱلنَّوَٰصِى وَٱلْأَقْدَامِ
YuAArafu almujrimoona biseemahum fayukhathu bialnnawasee waalaqdami
(Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandanya) yakni, mukanya berwarna hitam dan matanya berwarna biru (lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka).
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?) Keadaan orang-orang yang berdosa pada saat itu, kedua telapak kaki mereka disatukan dengan ubun-ubunnya dari arah belakang, yaitu dilipat lalu mereka dilemparkan ke dalam neraka dan dikatakan kepada mereka,
هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِى يُكَذِّبُ بِهَا ٱلْمُجْرِمُونَ
Hathihi jahannamu allatee yukaththibu biha almujrimoona
("Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa").
يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ ءَانٍ
Yatoofoona baynaha wabayna hameemin anin
(Mereka berkeliling) yakni berjalan dengan cepat (di antaranya dan di antara air yang mendidih yaitu air panas (yang memuncak panasnya) panasnya tak terperikan, lalu mereka diberi minum air panas tersebut apabila mereka meminta tolong karena panasnya api neraka; lafal Anin termasuk Isim Manqush, sama halnya dengan lafal Qaadhin.
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi alai rabbikuma tukaththibani
(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.