Baca Surah Shuradengan terjemahan
وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن وَلِىٍّ مِّنۢ بَعْدِهِۦ وَتَرَى ٱلظَّٰلِمِينَ لَمَّا رَأَوُا۟ ٱلْعَذَابَ يَقُولُونَ هَلْ إِلَىٰ مَرَدٍّ مِّن سَبِيلٍ
Waman yudlili Allahu fama lahu min waliyyin min baAAdihi watara alththalimeena lamma raawoo alAAathaba yaqooloona hal ila maraddin min sabeelin
(Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpin pun sesudah itu) artinya tiada seorang pun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya sesudah ia disesatkan oleh Allah (Dan kamu akan melihat orang-orang yang lalim ketika mereka melihat azab berkata, "Adakah kiranya jalan untuk kembali) ke dunia bagi kami."
وَتَرَىٰهُمْ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا خَٰشِعِينَ مِنَ ٱلذُّلِّ يَنظُرُونَ مِن طَرْفٍ خَفِىٍّ وَقَالَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ ٱلْخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَلَآ إِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ فِى عَذَابٍ مُّقِيمٍ
Watarahum yuAAradoona AAalayha khashiAAeena mina alththulli yanthuroona min tarfin khafiyyin waqala allatheena amanoo inna alkhasireena allatheena khasiroo anfusahum waahleehim yawma alqiyamati ala inna alththalimeena fee AAathabin muqeemin
(Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan kepadanya) yakni ke neraka (dalam keadaan tunduk) takut dan merasa rendah diri (karena merasa hina, mereka melihat) ke neraka (dengan pandangan yang lesu) atau dengan pandangan yang malas. Huruf Min di sini bermakna Ibtidaiyah atau bermakna sama dengan huruf Ba. (Dan orang-orang yang beriman berkata, "Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan kehilangan keluarga mereka pada hari kiamat") karena mereka kekal menjadi penghuni neraka dan tidak memperoleh bidadari-bidadari yang telah disediakan buat mereka seandainya mereka beriman. Isim Maushul atau lafal Al Ladziina Khasiruu Anfusahum merupakan Khabar dari lafal Inna. (Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu) yakni orang-orang yang kafir itu (berada dalam azab yang kekal) azab yang abadi; ini adalah firman Allah swt.
وَمَا كَانَ لَهُم مِّنْ أَوْلِيَآءَ يَنصُرُونَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن سَبِيلٍ
Wama kana lahum min awliyaa yansuroonahum min dooni Allahi waman yudlili Allahu fama lahu min sabeelin
(Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah) yang dapat menolak azab-Nya dari diri mereka (Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya sesuatu jalan pun) yaitu jalan yang benar baginya di dunia dan jalan yang dapat mengantarkannya ke surga, di akhirat kelak.
ٱسْتَجِيبُوا۟ لِرَبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَكُم مِّن مَّلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُم مِّن نَّكِيرٍ
Istajeeboo lirabbikum min qabli an yatiya yawmun la maradda lahu mina Allahi ma lakum min maljain yawmaithin wama lakum min nakeerin
(Patuhilah seruan Rabb kalian) perkenankanlah seruan-Nya, yaitu dengan mentauhidkan-Nya dan menyembah-Nya (sebelum datang suatu hari) yakni hari kiamat (dari Allah yang tidak dapat ditolak kedatangannya) apabila hari itu datang tidak dapat ditolak. (Kalian tidak memperoleh tempat berlindung) yang kalian dapat berlindung di dalamnya (pada hari itu dan tidak pula dapat mengingkari) dosa-dosa kalian.
فَإِنْ أَعْرَضُوا۟ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ وَإِنَّآ إِذَآ أَذَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ كَفُورٌ
Fain aAAradoo fama arsalnaka AAalayhim hafeethan in AAalayka illa albalaghu wainna itha athaqna alinsana minna rahmatan fariha biha wain tusibhum sayyiatun bima qaddamat aydeehim fainna alinsana kafoorun
(Jika mereka berpaling) tidak mau mematuhi seruan-Nya itu (maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pemelihara bagi mereka) sebagai orang yang memelihara amal perbuatan mereka, umpamanya kamu menjadi orang yang memperturutkan apa yang dikehendaki oleh mereka. (Tidak lain) tiada lain (kewajibanmu hanyalah menyampaikan risalah) hal ini sebelum ada perintah untuk berjihad. (Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami) berupa nikmat seperti kekayaan atau kecukupan dan kesehatan (dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa) Dhamir yang kembali kepada lafal Al-Insaan memandang kepada segi maknanya atau jenisnya (kesusahan) malapetaka atau musibah (disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri) disebabkan yang mereka lakukan; dalam ayat ini diungkapkan kata 'tangan mereka sendiri' karena kebanyakan pekerjaan manusia itu dilakukan oleh tangannya (karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar) kepada nikmat yang telah diberikan kepadanya.
لِّلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ يَهَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَٰثًا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ
Lillahi mulku alssamawati waalardi yakhluqu ma yashao yahabu liman yashao inathan wayahabu liman yashao alththukoora
(Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki) yakni berupa anak-anak (yaitu anak-anak perempuan dan Dia memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.)
أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَٰثًا وَيَجْعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًا إِنَّهُۥ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
Aw yuzawwijuhum thukranan wainathan wayajAAalu man yashao AAaqeeman innahu AAaleemun qadeerun
(Atau Dia menganugerahkan kedua jenis) atau Dia menjadikan buat mereka (laki-laki dan perempuan, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki) sehingga tidak mempunyai anak dan tidak dapat membuahi. (Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui) apa yang diciptakan-Nya (lagi Maha Kuasa) atas semua apa yang dikehendaki-Nya.
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌ
Wama kana libasharin an yukallimahu Allahu illa wahyan aw min warai hijabin aw yursila rasoolan fayoohiya biithnihi ma yashao innahu AAaliyyun hakeemun
(Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali) dengan perantaraan (wahyu) yang Dia wahyukan kepadanya di dalam tidurnya atau melalui ilham (atau) melainkan (di belakang tabir) seumpamanya Allah memperdengarkan kalam-Nya kepadanya, tetapi dia tidak dapat melihat-Nya, sebagaimana yang telah terjadi pada Nabi Musa a.s. (atau) kecuali (dengan mengutus seorang utusan) yakni malaikat, seperti Jibril (lalu diwahyukan kepadanya) maksudnya, utusan itu menyampaikan wahyu-Nya kepada rasul yang dituju (dengan seizin-Nya) dengan seizin Allah (apa yang Dia kehendaki) apa yang Allah kehendaki. (Sesungguhnya Dia Maha Tinggi) dari sifat-sifat yang dimiliki oleh semua makhluk (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا مَا كُنتَ تَدْرِى مَا ٱلْكِتَٰبُ وَلَا ٱلْإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلْنَٰهُ نُورًا نَّهْدِى بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِىٓ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Wakathalika awhayna ilayka roohan min amrina ma kunta tadree ma alkitabu wala aleemanu walakin jaAAalnahu nooran nahdee bihi man nashao min AAibadina wainnaka latahdee ila siratin mustaqeemin
(Dan demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami wahyukan kepada rasul-rasul selain kamu (Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad (wahyu) yakni Alquran, yang karenanya kalbu manusia dapat hidup (dengan perintah Kami) yang Kami wahyukan kepadamu. (Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui) sebelum Kami mewahyukan kepadamu (apakah Alkitab) yakni Alquran itu (dan tidak pula mengetahui apakah iman itu) yakni syariat-syariat dan tanda-tanda-Nya Nafi dalam ayat ini amalnya di-ta'alluqkan kepada Fi'il dan lafal-lafal sesudah Fi'il menempati kedudukan dua Maf'ulnya (tetapi Kami menjadikan Alquran itu) wahyu atau Alquran itu (cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk) maksudnya kamu menyeru dengan wahyu yang diturunkan kepadamu (kepada jalan) tuntunan (yang lurus) yakni agama Islam.
صِرَٰطِ ٱللَّهِ ٱلَّذِى لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ أَلَآ إِلَى ٱللَّهِ تَصِيرُ ٱلْأُمُورُ
Sirati Allahi allathee lahu ma fee alssamawati wama fee alardi ala ila Allahi taseeru alomooru
(Yaitu jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi) sebagai milik-Nya, makhluk-Nya dan hamba-hamba-Nya. (Ingatlah, bahwa kepada Allahlah kembali semua urusan) semua urusan dikembalikan.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.