Baca Surah Qafdengan terjemahan
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ
Yawma naqoolu lijahannama hali imtalati wataqoolu hal min mazeedin
(Pada hari) lafal ini dinashabkan oleh lafal Zhallaamin (Kami bertanya) dapat dibaca Naquulu atau Yaquulu, kalau dibaca Yaquulu artinya, Allah bertanya (kepada neraka Jahanam, "Apakah kamu sudah penuh?") kata tanya di sini dimaksud mengecek ancaman-Nya yang menyatakan akan memenuhinya. (Dan dia menjawab, "Masih adakah tambahan?") maksudnya, kami tidak memuat melainkan hanya apa yang telah Engkau penuhkan kepada kami. Artinya kami telah penuh.
وَأُزْلِفَتِ ٱلْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ
Waozlifati aljannatu lilmuttaqeena ghayra baAAeedin
(Dan didekatkanlah surga itu) atau dijadikan dekat (kepada orang-orang yang bertakwa) surga itu didekatkan pada suatu tempat (yang tidak jauh) dari orang-orang yang bertakwa, sehingga mereka dapat melihatnya dengan jelas, kemudian dikatakan kepada mereka:
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ
Hatha ma tooAAadoona likulli awwabin hafeethin
(Inilah) artinya, pemandangan yang dilihat ini (yang dijanjikan kepada kalian) dapat dibaca Tuu'aduuna atau Yuu'aduuna, kalau dibaca Yuu'aduuna artinya, yang dijanjikan kepada mereka sewaktu mereka di dunia. Kemudian lafal Al-Muttaqiina tadi dijelaskan melalui firman selanjutnya, yaitu: (kepada setiap hamba yang selalu kembali) yakni kembali kepada jalan ketaatan kepada Allah (lagi memelihara) batasan-batasan-Nya.
مَّنْ خَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ
Man khashiya alrrahmana bialghaybi wajaa biqalbin muneebin
(Yaitu orang yang takut kepada Yang Maha Pemurah sedangkan Dia tidak kelihatan olehnya) sekalipun ia tidak melihat-Nya (dan dia datang dengan kalbu yang bertobat) yakni dengan kalbu yang taat kepada-Nya. Dan dikatakan pula kepada orang-orang yang bertakwa:
ٱدْخُلُوهَا بِسَلَٰمٍ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلْخُلُودِ
Odkhulooha bisalamin thalika yawmu alkhuloodi
("Masukilah surga itu dengan aman) artinya, dengan perasaan yang aman dari semua hal yang menakutkan. Atau dengan selamat, yakni selamatlah dan masuklah kalian ke dalamnya (itulah) yaitu hari sewaktu mereka memasuki surga itu (hari kekekalan") artinya hidup abadi di dalam surga.
لَهُم مَّا يَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Lahum ma yashaoona feeha waladayna mazeedun
(Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya) yakni sebagai pahala tambahan dari apa yang telah kalian amalkan, dan sebagai tambahan dari apa yang telah kalian minta.
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُم بَطْشًا فَنَقَّبُوا۟ فِى ٱلْبِلَٰدِ هَلْ مِن مَّحِيصٍ
Wakam ahlakna qablahum min qarnin hum ashaddu minhum batshan fanaqqaboo fee albiladi hal min maheesin
(Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka) sebelum orang-orang kafir Quraisy Kami telah membinasakan banyak umat yang kafir (yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini) maksudnya umat-umat dahulu itu jauh lebih kuat daripada mereka (maka mereka telah pernah menjelajah) telah mengembara (di beberapa negeri. Adakah mereka mendapat tempat lari) dari kematian; yang dimaksud adalah mereka yang telah dibinasakan atau lainnya. Maka ternyata mereka tidak dapat menemukan jalan untuk melarikan diri dari kematian.
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى ٱلسَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
Inna fee thalika lathikra liman kana lahu qalbun aw alqa alssamAAa wahuwa shaheedun
(Sesungguhnya pada yang demikian itu) pada hal-hal yang telah disebutkan itu (benar-benar terdapat peringatan) yakni pelajaran (bagi orang yang mempunyai akal) pikiran (atau yang menggunakan pendengarannya) artinya, mau mendengar nasihat (sedangkan dia menyaksikannya) maksudnya, hatinya hadir.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِن لُّغُوبٍ
Walaqad khalaqna alssamawati waalarda wama baynahuma fee sittati ayyamin wama massana min lughoobin
(Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam hari) pada permulaannya adalah hari Ahad dan selesai pada hari Jumat (dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan) kepayahan. Ayat ini diturunkan sebagai sanggahan terhadap orang-orang Yahudi yang telah mengatakan bahwa Allah swt. pada hari Sabtu-Nya beristirahat. Ditiadakannya sifat lebih daripada-Nya karena memang Dia Maha Suci dari sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya, dan pula karena tiada kesamaan antara Allah dan selain-Nya. Di dalam ayat lain sehubungan dengan masalah penciptaan ini disebutkan melalui firman-Nya, "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka terjadilah ia." (Q.S. Yaasin, 82)
فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ ٱلْغُرُوبِ
Faisbir AAala ma yaqooloona wasabbih bihamdi rabbika qabla tulooAAi alshshamsi waqabla alghuroobi
(Maka bersabarlah kamu) khithab pada ayat ini ditujukan kepada Nabi saw. (terhadap apa yang mereka katakan) yang dikatakan orang-orang Yahudi dan lainnya yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dan yang mendustakan kamu (dan bertasbihlah seraya memuji Rabbmu) yakni salatlah seraya memuji-Nya (sebelum terbit matahari) yakni salat Subuh (dan sebelum terbenamnya) yakni salat Zuhur dan salat Asar.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.