Dégagement de responsabilité

Nous effectuons tous les efforts possibles pour vérifier l'ensemble des informations de islamicfinder.org. Si vous trouvez un document inapproprié (ou des liens conduisant à des documents inappropriés), veuillez alors  nous contacter.

LOCALISATION

Entrez le nom de l'emplacement actuel
Veuillez saisir des valeurs correctes de longitude de latitude
Veuillez sélectionner le fuseau horaire
Veuillez sélectionner la date de début de l heure d'été
Veuillez sélectionner la date de fin de l heure d'été
CALCUL DES PRIERES

Chefe Afonso|MZ|44996974

Chefe Aia|MZ|44996977

Chavane|MZ|44996869

Chea|MZ|44996901

Chefane|MZ|44996961

Lapane|MZ|45009912

Ndeitchou|TD|41926093

Chefe Balata|MZ|44997023

Chefe Arrusseque|MZ|44997012

Chefe Adelino|MZ|44996970

Cheane|MZ|44996902

Chazuenga|MZ|44996900

Hmaihkah|MM|40963341

Chavarro|MZ|44996877

Cheavane|MZ|44996905

Kobala|GN|43356294

Checherue|MZ|44996933

Changanine|MZ|44996610

Chefe Barila|MZ|44997030

Chefe Assane|MZ|44997013

Bi'r Hasan Bu `Atiyah|LY|44378472

Lapiao|MZ|45009918

United States|US|6252001

pour une navigation plus rapide et des mises à jour quotidiennes.

×

pour une navigation plus rapide et des mises à jour quotidiennes.

×

Lire Sourate YusufAvec traduction

Désolé, votre mot recherché/votre requête ne correspond à aucun aya.

قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

Qul hathihi sabeelee adAAoo ila Allahi AAala baseeratin ana wamani ittabaAAanee wasubhana Allahi wama ana mina almushrikeena

Ingatkanlah mereka, wahai Muhammad, tentang betapa tinggi dan mulianya tujuan dan tugasmu. Katakan kepada mereka, "Ini adalah jalanku. Aku mengajak manusia menuju jalan Allah dengan penuh keyakinan. Demikian pula orang-orang yang mengikuti jalanku dan mempercayai syariat yang aku bawa. Mereka pun mengajak kepada jalan Allah. Aku menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak pantas disandang-Nya, dan aku bukan orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِم مِّنْ أَهْلِ ٱلْقُرَىٰٓ أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Wama arsalna min qablika illa rijalan noohee ilayhim min ahli alqura afalam yaseeroo fee alardi fayanthuroo kayfa kana AAaqibatu allatheena min qablihim waladaru alakhirati khayrun lillatheena ittaqaw afala taAAqiloona

Ketika Kami memilihmu, Muhammad, Kami tidak meninggalkan ketentuan yang telah Kami tetapkan dalam memilih rasul-rasul. Keadaan umatmu juga tidak keluar dari ketentuan yang berlaku pada umat- umat yang lalu. Sebelummu, Kami tidak pernah mengutus malaikat sebagai rasul. Kami hanya mengutus orang-orang dari penduduk setempat yang Kami beri wahyu. Mereka Kami utus sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan. Mereka disambut baik dan diterima oleh orang-orang yang mendapat petunjuk, dan ditolak oleh orang-orang yang sesat. Apakah umatmu tidak menyadari kenyataan ini? Atau, apakah mereka merasa lemah dan tidak mampu berusaha, lalu Kami binasakan di dunia, sehingga akhir perjalanan mereka adalah neraka? Tetapi, ada juga yang beriman kepada ajakan itu. Mereka Kami selamatkan dan Kami tolong di dunia. Pahala akhirat tentu lebih baik bagi orang-orang yang takut kepada Allah lalu tidak menyekutukan-Nya dan tidak mendurhakai-Nya. Apakah akal kalian dicabut, wahai orang-orang yang menolak, hingga kalian tidak dapat berfikir dan merenungkan?

حَتَّىٰٓ إِذَا ٱسْتَيْـَٔسَ ٱلرُّسُلُ وَظَنُّوٓا۟ أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا۟ جَآءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّىَ مَن نَّشَآءُ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ ٱلْقَوْمِ ٱلْمُجْرِمِينَ

Hatta itha istayasa alrrusulu wathannoo annahum qad kuthiboo jaahum nasruna fanujjiya man nashao wala yuraddu basuna AAani alqawmi almujrimeena

Wahai Muhammad, jangan mengira bahwa pertolongan Kami akan datang terlambat! Sebaliknya, pertolongan Kami dekat sekali dan pasti. Sebelummu, Kami telah mengutus sejumlah rasul. Saat itu, kebijaksanaan Kami menentukan bahwa pertolongan Kami tidak segera datang kepada mereka. Pendustaan pengikut-pengikut mereka pun menjadi lebih panjang. Kemudian, ketika jiwa mereka mulai goncang dan mulai merasakan putus asa, datanglah pertolongan Kami. Kemudian Kami berikan nikmat keselamatan kepada orang-orang yang pantas dikehendaki untuk selamat. Mereka adalah orang-orang yang beriman. Sedangkan orang-orang yang menunjukkan sikap membangkang dan tetap bersikap syirik, mereka Kami timpakan bencana. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegah siksa dan murka Kami terhadap orang-orang yang melakukan kejahatan.

لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Laqad kana fee qasasihim AAibratun liolee alalbabi ma kana hadeethan yuftara walakin tasdeeqa allathee bayna yadayhi watafseela kulli shayin wahudan warahmatan liqawmin yuminoona

Sungguh Kami telah mewahyukan kepadamu, Muhammad, kisah-kisah para Nabi, guna memantapkan hatimu dan sebagai petunjuk bagi pengikut-pengikutmu. Kisah-kisah itu berisikan pelajaran dan nasihat yang dapat menerangi orang-orang yang berakal dan menyadari bahwa al-Qur'ân itu benar. Cerita-cerita itu bukan dibuat-buat dan bukan merupakan dongeng. Kisah-kisah itu benar adanya dan merupakan wahyu yang menguatkan kebenaran kitab-kitab suci dan kebenaran nabi-nabi yang membawanya. Selain itu, kisah- kisah itu juga menerangkan persoalan-persoalan agama yang memerlukan penjelasan, menunjukkan kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus, dan membuka pintu rahmat bagi orang-orang yang beriman dengan tulus ikhlas, yang mau mengambil petunjuk dari al-Qur'ân itu.

الٓمٓر تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱلْكِتَٰبِ وَٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ

Aliflammeemra tilka ayatu alkitabi waallathee onzila ilayka min rabbika alhaqqu walakinna akthara alnnasi la yuminoona

[[13 ~ AR-RA'D (GURUH) Pendahuluan: Madaniyyah, 43 ayat ~ Surat al-Ra'd termasuk kelompok surat Madaniyyah dan berisikan 43 ayat. Dinamakan al-ra'd (guruh) karena mengandung pemujaan yang dilakukan petir kepada Allah. Surat ini diawali dengan keterangan mengenai posisi al-Qur'ân yang merupakan wahyu Allah swt., keterangan mengenai kekuasaan Allah di alam raya, dan keindahan serta manfaat yang dapat diambil dari alam raya itu. Selain itu, terdapat pula keterangan mengenai kekuasaan Allah Swt. dalam menciptakan sesuatu dan dalam mengembalikan dan membangkitkan manusia kembali, keterangan mengenai ilmu pengetahuan Allah yang meliputi segala sesuatu. Keterangan mengenai kekuasaan Allah menurunkan siksa di dunia dan di akhirat juga dibahas dalam surat ini. Setelah itu, surat ini mengajak kita untuk mengamati keajaiban-keajaiban yang terdapat di alam raya. Di samping itu, Allah kemudian menerangkan bermacam-macam sikap manusia dalam menerima al-Qur'ân, sifat-sifat orang Mukmin dalam hubungannya dengan umat manusia, perilaku orang-orang kafir dan sikap keras kepala mereka dalam meminta mukjizat selain al-Qur'ân, walaupun posisi al-Qur'ân sedemikian tinggi, dan beberapa ejekan mereka kepada Rasulullah saw. Allah kemudian, dalam surat ini, menerangkan bahwa rasul-rasul sebelum Muhammad pun telah diejek pula. Keterangan bahwa Allah menguasai segala sesuatu, jiwa dan raga, juga dibahas di sini. Kemudian, Allah menjelaskan bahwa Dia akan membalas masing-masing jiwa itu sesuai apa yang pantas diterimanya, bahwa al-Qur'ân adalah mukjizat terbesar yang bersifat abadi sampai hari kiamat, bahwa Allahlah yang menguatkan rasul-rasul-Nya dengan berbagai mukjizat yang menurut Allah perlu. Terakhir, terdapat keterangan bahwa kalaupun orang-orang musyrik mengingkari pesan-pesan suci Tuhan yang dibawa Muhammad saw., Allah tetap menjadi saksi atas kebenaran pesan-pesan itu. Cukuplah Allah sebagai saksi.]] Alif, Lâm, Râ', adalah huruf-huruf fonemis yang mengawali beberapa surat al-Qur'ân. Huruf-huruf itu menunjukkan bahwa al-Qur'ân adalah mukjizat meskipun "hanya" tersusun dari huruf-huruf yang biasa digunakan dalam bahasa Arab. Pada saat diturunkannya al-Qur'ân, huruf-huruf itu menarik orang-orang Arab untuk mau mendengarkannya. Saat itu, orang-orang musyrik Arab saling berpesan kepada sesama mereka untuk tidak mendengarkan al-Qur'ân. Nah, orang-orang Mukmin, ketika memulai membaca huruf- huruf itu, menarik pendengaran orang-orang musyrik hingga mau mendengar. Ayat-ayat yang dibacakan ini adalah al-Qur'ân, sebuah kitab suci yang diturunkan kepadamu, Muhammad, dengan benar dari Allah Swt. yang menciptakanmu dan memilihmu sebagai rasul. Akan tetapi, kebanyakan orang musyrik yang mengingkari kebenaran yang dikandung al-Qur'ân tidak mau tunduk kepada kebenaran. Mereka bahkan bersikap keras kepala.

ٱللَّهُ ٱلَّذِى رَفَعَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ يُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُم بِلِقَآءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

Allahu allathee rafaAAa alssamawati bighayri AAamadin tarawnaha thumma istawa AAala alAAarshi wasakhkhara alshshamsa waalqamara kullun yajree liajalin musamman yudabbiru alamra yufassilu alayati laAAallakum biliqai rabbikum tooqinoona

Yang menurunkan kitab suci ini adalah Allah Swt. yang meninggikan langit, dengan bintang-bintangnya yang beredar, tanpa tiang yang dapat dilihat dan tanpa seorang pun tahu kecuali Dia. Namun begitu, Allah menghubungkan langit dan bumi dengan berbagai ikatan yang tak akan putus kecuali jika Dia menghendaki. Allah juga menundukkan matahari dan bulan dengan kekuasaan-Nya untuk kepentingan kalian. Matahari dan bulan itu berputar secara teratur sampai masa waktu yang telah ditentukan. Hanya Dialah yang mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi, dan menerangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam raya, agar kalian meyakini konsep keesaan Tuhan.

وَهُوَ ٱلَّذِى مَدَّ ٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنْهَٰرًا وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ ٱثْنَيْنِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Wahuwa allathee madda alarda wajaAAala feeha rawasiya waanharan wamin kulli alththamarati jaAAala feeha zawjayni ithnayni yughshee allayla alnnahara inna fee thalika laayatin liqawmin yatafakkaroona

Allahlah yang membentangkan bumi dan menjadikannya takluk, hingga kalian dapat berjalan di atasnya ke timur dan ke barat. Allah menciptakan pula gunung yang menancap dan sungai yang mengalirkan air tawar. Dari air itu, Dia menumbuhkan bermacam-macam jenis buah yang beranak pinak. Berbagai jenis buah itu diciptakan berpasangan. Ada yang manis, ada pula yang masam; ada yang putih, ada pula yang hitam. Selain itu, Allah Swt. menutup siang dengan malam. Di dalam keajaiban alam raya ini sungguh terdapat bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan kemahakuasaan dan kemahaesaan Allah Swt. bagi orang-orang yang mau berfikir dan merenungkan ciptaan-Nya(1). (1) Segala macam jenis bunga yang menghasilkan buah hanya dapat berproduksi bila ada perkawinan antara unsur jantan dan unsur betina, baik yang berasal dari bunga itu sendiri maupun dari dua jenis bunga yang berbeda.

وَفِى ٱلْأَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجَٰوِرَٰتٌ وَجَنَّٰتٌ مِّنْ أَعْنَٰبٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَآءٍ وَٰحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِى ٱلْأُكُلِ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Wafee alardi qitaAAun mutajawiratun wajannatun min aAAnabin wazarAAun wanakheelun sinwanun waghayru sinwanin yusqa bimain wahidin wanufaddilu baAAdaha AAala baAAdin fee alokuli inna fee thalika laayatin liqawmin yaAAqiloona

Bumi juga mengandung berbagai keajaiban. Ada kepingan-kepingan tanah yang saling berdekatan. Meskipun demikian, jenis tanahnya dapat berbeda-beda. Ada yang kering tandus, ada pula yang basah subur. Ada pula tanah yang, kalaupun jenisnya sama, menjadi lahan perkebunan anggur, lahan persawahan, dan lahan perkebunan korma. Kebun-kebun itu ada yang berkumpul di atas satu area, ada pula yang tumbuh berpisah-pisah. Selain itu, meskipun kebun-kebun itu disiram dan tumbuh dari sumber air yang sama, rasa yang dihasilkan oleh buah-buahannya beraneka ragam. Sungguh, di dalam keajaiban alam itu, benar-benar terdapat bukti yang jelas atas kemahakuasaan Allah bagi orang yang memiliki akal dan mau berfikir(1). (1) Ayat ini mengisyaratkan adanya ilmu tentang tanah (geologi dan geofisika) dan ilmu lingkungan hidup (ekologi) serta pengaruhnya terhadap sifat tumbuh-tumbuhan. Sudah diketahui secara ilmiah, bahwa tanah persawahan terdiri atas butir-butir mineral yang beraneka ragam sumber, ukuran dan susunannya; air yang bersumber dari hujan; udara; zat organik yang berasal dari limbah tumbuh- tumbuhan dan makhluk hidup lainnya yang ada di atas maupun di dalam lapisan tanah. Lebih dari itu, terdapat pula berjuta-juta makhluk hidup yang amat halus yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, karena ukurannya yang sangat kecil. Jumlahnya pun sangat bervariasi, berkisar antara puluhan juta sampai ratusan juta pada setiap satu gram tanah pertanian. Sifat-sifat tanah yang bermacam-macam itu, baik secara kimia, fisika maupun secara biologi, menunjukkan kemahakuasaan Allah Sang Pencipta dan kesempurnaan penciptaan-Nya. Tanah, seperti dikatakan sendiri oleh para petani, benar-benar berbeda dari satu jengkal ke satu jengkal lainnya. Para ahli menyatakan bahwa kekurangan salah satu zat utama yang diperlukan sebagai bahan makanan, akan mengakibatkan perubahan yang berpengaruh pada tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, para petani umumnya menggunakan pupuk yang sesuai dengan jenis tanah. Hal itu ternyata cukup berpengaruh pada buah yang dihasilkan, baik buah yang dihasilkan oleh pohon yang berasal dari satu jenis, maupun yang berbeda jenisnya. Allah Mahasuci, yang memiliki kerajaan segala sesuatu, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

وَإِن تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَءِذَا كُنَّا تُرَٰبًا أَءِنَّا لَفِى خَلْقٍ جَدِيدٍ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلْأَغْلَٰلُ فِىٓ أَعْنَاقِهِمْ وَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Wain taAAjab faAAajabun qawluhum aitha kunna turaban ainna lafee khalqin jadeedin olaika allatheena kafaroo birabbihim waolaika alaghlalu fee aAAnaqihim waolaika ashabu alnnari hum feeha khalidoona

Keadaan orang-orang musyrik dalam menghadapi bukti-bukti yang nyata dan jelas itu sungguh aneh! Kalau kamu merasa heran, wahai Muhammad, maka yang sebenarnya mengherankan adalah ucapan mereka yang mengatakan, "Apakah, setelah kami mati dan menjadi tanah, kami akan hidup kembali?" Itu adalah sikap orang yang kafir terhadap Sang Pencipta. Akal mereka telah sesat dan tempat kembali mereka adalah neraka yang akan hidup kekal di dalamnya. Padahal, Tuhan yang mampu menciptakan tentu mampu pula mengembalikan penciptaan-Nya.

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلسَّيِّئَةِ قَبْلَ ٱلْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِمُ ٱلْمَثُلَٰتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلَىٰ ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

WayastaAAjiloonaka bialssayyiati qabla alhasanati waqad khalat min qablihimu almathulatu wainna rabbaka lathoo maghfiratin lilnnasi AAala thulmihim wainna rabbaka lashadeedu alAAiqabi

Kesesatan mereka yang terlalu itu menggiring mereka untuk meminta agar siksa itu didatangkan segera, bukan malah meminta petunjuk yang dapat menyelamatkan mereka. Mereka menduga bahwa Allah tidak akan menurunkan siksa di dunia jika Dia berkehendak. Padahal, sebelum mereka dahulu telah pernah didatangkan siksa yang memusnahkan orang-orang seperti mereka. Namun demikian, Allah akan mengampuni kezaliman dari orang yang mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Juga, Allah akan mendatangkan siksa yang pedih kepada orang yang tetap berada dalam kesesatan.
Islamic Finder vous présente Al Quran, qui rendra l'apprentissage et la récitation du Coran plus facile. Avec notre fonctionnalité d'étude du Coran, en un clic vous pourrez sélectionner la Sourate que vous souhaitez réciter ! Vous proposant la traduction du Coran et sa translittération en français et dans d'autres langues, la récitation du Coran n'aura jamais été aussi simple. Bonne lecture!

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.