Baca Surah Dukhandengan terjemahan
رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Rahmatan min rabbika innahu huwa alssameeAAu alAAaleemu
(Sebagai rahmat) maksudnya, karena belas kasihan kepada manusia diutuslah rasul-rasul kepada mereka (dari Rabbmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar) perkataan-perkataan mereka (lagi Maha Mengetahui) perbuatan-perbuatan mereka.
رَبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ
Rabbi alssamawati waalardi wama baynahuma in kuntum mooqineena
(Rabb yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya) jika dibaca Rabbus Samaawaati berarti menjadi Khabar yang ketiga, jika dibaca Rabbis Samaawaati berarti menjadi Badal dari lafal Rabbika (jika kalian) hai penduduk Mekah (orang-orang yang meyakini) bahwasanya Dia adalah Rabb langit dan bumi, maka yakinilah bahwa Muhammad itu adalah rasul-Nya.
لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ
La ilaha illa huwa yuhyee wayumeetu rabbukum warabbu abaikumu alawwaleena
(Tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan Dialah Rabb kalian dan Rabb bapak-bapak kalian yang terdahulu).
بَلْ هُمْ فِى شَكٍّ يَلْعَبُونَ
Bal hum fee shakkin yalAAaboona
(Tetapi mereka dalam keragu-raguan) tentang adanya hari berbangkit (adalah orang-orang yang bermain-main) dengan maksud mengejek kamu, hai Muhammad. Maka Nabi berdoa, "Ya Allah! Bantulah aku untuk menghadapi mereka, timpakanlah kepada mereka paceklik selama tujuh tahun sebagaimana paceklik yang diminta oleh Nabi Yusuf."
فَٱرْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى ٱلسَّمَآءُ بِدُخَانٍ مُّبِينٍ
Fairtaqib yawma tatee alssamao bidukhanin mubeenin
(Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata) maka kala itu bumi menjadi tandus kelaparan serta paceklik makin menjadi-jadi, sehingga karena memuncaknya keadaan, akhirnya mereka melihat seolah-olah ada sesuatu yang berupa kabut di antara langit dan bumi.
يَغْشَى ٱلنَّاسَ هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Yaghsha alnnasa hatha AAathabun aleemun
(Yang meliputi manusia) lalu mereka berkata, ("Inilah azab yang pedih.)
رَّبَّنَا ٱكْشِفْ عَنَّا ٱلْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ
Rabbana ikshif AAanna alAAathaba inna muminoona
('Ya Rabb kami! Lenyapkanlah dari kami azab ini, Sesungguhnya kami akan beriman") atau percaya kepada nabi-Mu.
أَنَّىٰ لَهُمُ ٱلذِّكْرَىٰ وَقَدْ جَآءَهُمْ رَسُولٌ مُّبِينٌ
Anna lahumu alththikra waqad jaahum rasoolun mubeenun
("Bagaimana mereka dapat menerima peringatan) maksudnya, iman tidak akan bermanfaat buat mereka bila azab diturunkan (padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan) artinya yang jelas risalahnya.
ثُمَّ تَوَلَّوْا۟ عَنْهُ وَقَالُوا۟ مُعَلَّمٌ مَّجْنُونٌ
Thumma tawallaw AAanhu waqaloo muAAallamun majnoonun
(Kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, "Dia adalah seorang yang menerima ajaran) maksudnya dia diajari Alquran oleh orang lain (lagi pula dia seorang yang gila.")
إِنَّا كَاشِفُوا۟ ٱلْعَذَابِ قَلِيلًا إِنَّكُمْ عَآئِدُونَ
Inna kashifoo alAAathabi qaleelan innakum AAaidoona
(Sesungguhnya kalau Kami lenyapkan siksaan itu) kelaparan dan paceklik itu dari mereka selama beberapa waktu (dalam waktu yang tidak lama) lalu Allah melenyapkan azab itu dari mereka (sesungguhnya kalian akan kembali) kepada kekafiran, dan memang mereka kembali lagi kepada kekafirannya.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.