Baca Surah Ghafirdengan terjemahan
رَفِيعُ ٱلدَّرَجَٰتِ ذُو ٱلْعَرْشِ يُلْقِى ٱلرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ لِيُنذِرَ يَوْمَ ٱلتَّلَاقِ
RafeeAAu alddarajati thoo alAAarshi yulqee alrrooha min amrihi AAala man yashao min AAibadihi liyunthira yawma alttalaqi
(Dialah Yang Maha Tinggi derajat-Nya) maksudnya, Allah Maha Agung sifat-sifat-Nya, atau Dialah Yang mengangkat derajat orang-orang yang beriman di surga (Yang mempunyai Arasy) Yang menciptakannya (Yang menurunkan Ar-Ruuh) yakni wahyu (dari perintah-Nya) atau firman-nya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan) maksudnya, orang yang menerima wahyu itu diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia (tentang hari pertemuan) dapat dibaca At-Talaaqi atau At-Talaaqiy dengan memakai huruf Ya. Yakni hari kiamat, karena pada hari itu penduduk langit dan penduduk bumi bertemu, dan bertemu pula antara Yang Disembah dan yang menyembah, sebagaimana dipertemukan pula antara orang yang aniaya dan orang yang dianiaya.
يَوْمَ هُم بَٰرِزُونَ لَا يَخْفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِنْهُمْ شَىْءٌ لِّمَنِ ٱلْمُلْكُ ٱلْيَوْمَ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ
Yawma hum barizoona la yakhfa AAala Allahi minhum shayon limani almulku alyawma lillahi alwahidi alqahhari
(Yaitu hari ketika mereka keluar) dari kuburnya masing-masing (tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah berfirman, "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?") Allah sendiri yang mengatakannya, kemudian Dia sendiri pula yang menjawabnya, yaitu, ("Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan") atas semua makhluk-Nya.
ٱلْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ ٱلْيَوْمَ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Alyawma tujza kullu nafsin bima kasabat la thulma alyawma inna Allaha sareeAAu alhisabi
(Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya) Dia menghisab semua makhluk hanya dalam waktu setengah hari dunia, demikianlah menurut keterangan hadis.
وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْءَازِفَةِ إِذِ ٱلْقُلُوبُ لَدَى ٱلْحَنَاجِرِ كَٰظِمِينَ مَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ
Waanthirhum yawma alazifati ithi alquloobu lada alhanajiri kathimeena ma lilththalimeena min hameemin wala shafeeAAin yutaAAu
(Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat) yakni hari kiamat. Berasal dari kata Azifar Rahiilu, artinya, Waktu berangkat telah dekat (yaitu ketika kalbu) menyesak karena dicekam rasa takut (sampai) artinya hingga sesaknya terasa sampai (di kerongkongan dengan menahan kedukaan) penuh dengan kesedihan. Lafal Kaazhimiina ini adalah Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Al-Quluubu, kemudian dianggap sebagai jamak dengan memakai huruf Ya dan Nun karena diibaratkan kepada para pemiliknya. (Tiada teman-teman yang setia bagi orang-orang yang zalim) maksudnya tiada teman sejawat dan dekat (dan tidak pula mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya) yang dapat diterima syafaatnya; lafal Yuthaa'u sebagai sifat, tidak mengandung pengertian apa-apa, karena pada asalnya tiada syafaat bagi mereka, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu, "Maka kami tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun." (Q.S. Asy-Syu'ara, 100). Tetapi kalau lafal Syafii'in, memang mengandung makna, karena ditinjau dari segi dugaan mereka yaitu, bahwasanya mereka memiliki pemberi-pemberi syafaat. Maksudnya, seandainya mereka memberi syafaat, niscaya syafaat mereka tidak akan diterima.
يَعْلَمُ خَآئِنَةَ ٱلْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى ٱلصُّدُورُ
YaAAlamu khainata alaAAyuni wama tukhfee alssudooru
(Dia mengetahui) Allah mengetahui (mata yang khianat) ketika mencuri pandang melihat hal-hal yang diharamkan (dan apa yang disembunyikan oleh hati) yang tersimpan di dalam kalbu.
وَٱللَّهُ يَقْضِى بِٱلْحَقِّ وَٱلَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَقْضُونَ بِشَىْءٍ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
WaAllahu yaqdee bialhaqqi waallatheena yadAAoona min doonihi la yaqdoona bishayin inna Allaha huwa alssameeAAu albaseeru
(Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sesembahan-sesembahan yang mereka seru) yang mereka sembah (selain Allah) yakni berhala-berhala (tiada dapat menghukum dengan sesuatu apa pun) mana mungkin mereka menjadi sekutu-sekutu Allah? (Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Mendengar) semua perkataan mereka (lagi Maha Melihat) semua perbuatan mereka.
أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ كَانُوا۟ مِن قَبْلِهِمْ كَانُوا۟ هُمْ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِى ٱلْأَرْضِ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ وَمَا كَانَ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن وَاقٍ
Awa lam yaseeroo fee alardi fayanthuroo kayfa kana AAaqibatu allatheena kanoo min qablihim kanoo hum ashadda minhum quwwatan waatharan fee alardi faakhathahumu Allahu bithunoobihim wama kana lahum mina Allahi min waqin
(Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat daripada mereka) menurut suatu qiraat lafal Minhum dibaca Minkum, artinya lebih hebat daripada kalian (kekuatannya dan lebih banyak bekas-bekas mereka di muka bumi) seperti bangunan-bangunan dan gedung-gedungnya (maka Allah mengazab mereka) membinasakan mereka (disebabkan dosa-dosa mereka. Dan sekali-kali mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab Allah) dari siksaan-Nya.
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانَت تَّأْتِيهِمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَكَفَرُوا۟ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ إِنَّهُۥ قَوِىٌّ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
Thalika biannahum kanat tateehim rusuluhum bialbayyinati fakafaroo faakhathahumu Allahu innahu qawiyyun shadeedu alAAiqabi
(Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti) yakni mukjizat-mukjizat yang tampak (lalu mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya.)
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَا وَسُلْطَٰنٍ مُّبِينٍ
Walaqad arsalna moosa biayatina wasultanin mubeenin
(Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata) bukti yang jelas dan tampak.
إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَهَٰمَٰنَ وَقَٰرُونَ فَقَالُوا۟ سَٰحِرٌ كَذَّابٌ
Ila firAAawna wahamana waqaroona faqaloo sahirun kaththabun
(Kepada Firaun, Haman dan Qarun; maka mereka berkata,) "Dia (adalah seorang ahli sihir yang pendusta.")
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.