Baca Surah Ghafirdengan terjemahan
إِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Inna alssaAAata laatiyatun la rayba feeha walakinna akthara alnnasi la yuminoona
(Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan) artinya, tidak diragukan lagi (tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman) kepadanya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Waqala rabbukumu odAAoonee astajib lakum inna allatheena yastakbiroona AAan AAibadatee sayadkhuloona jahannama dakhireena
(Dan Rabb kalian berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian) maksudnya, sembahlah Aku, niscaya Aku akan memberi pahala kepada kalian. Pengertian ini disimpulkan dari ayat selanjutnya, yaitu, (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk) dapat dibaca Sayadkhuluuna atau Sayudkhaluuna, menurut bacaan yang kedua artinya, mereka akan dimasukkan ke dalam (neraka Jahanam dalam keadaan hina dina") dalam keadaan terhina.
ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَٱلنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Allahu allathee jaAAala lakumu allayla litaskunoo feehi waalnnahara mubsiran inna Allaha lathoo fadlin AAala alnnasi walakinna akthara alnnasi la yashkuroona
(Allahlah yang menjadikan malam untuk kalian supaya kalian beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang-benderang) dikaitkannya pengertian melihat kepada siang hanyalah majaz atau kata kiasan belaka, karena pada siang hari manusia dapat melihat. (Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur) kepada Allah, malahan mereka tidak beriman kepada-Nya.
ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ
Thalikumu Allahu rabbukum khaliqu kulli shayin la ilaha illa huwa faanna tufakoona
(Yang demikian itu adalah Allah, Rabb kalian, Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan melainkan Dia, maka bagaimanakah kalian dapat dipalingkan?) maksudnya, bagaimanakah kalian dipalingkan dari iman kepada-Nya, padahal bukti-bukti-Nya sudah jelas.
كَذَٰلِكَ يُؤْفَكُ ٱلَّذِينَ كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ يَجْحَدُونَ
Kathalika yufaku allatheena kanoo biayati Allahi yajhadoona
(Seperti demikianlah dipalingkan) artinya sebagaimana mereka dipalingkan, maka dipalingkan pula (orang-orang yang terhadap ayat-ayat Allah) yakni mukjizat-mukjizat-Nya (mereka ingkar.)
ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ قَرَارًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Allahu allathee jaAAala lakumu alarda qararan waalssamaa binaan wasawwarakum faahsana suwarakum warazaqakum mina alttayyibati thalikumu Allahu rabbukum fatabaraka Allahu rabbu alAAalameena
(Allahlah yang menjadikan bumi bagi kalian sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap) maksudnya, yang menaungi (dan membentuk kalian lalu membaguskan rupa kalian serta memberi kalian rezeki dengan sebagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Rabb kalian, Maha Agung Allah, Rabb semesta Alam.)
هُوَ ٱلْحَىُّ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Huwa alhayyu la ilaha illa huwa faodAAoohu mukhliseena lahu alddeena alhamdu lillahi rabbi alAAalameena
(Dialah Yang hidup kekal tiada Tuhan melainkan Dia, maka serulah Dia) sembahlah Dia (dengan memurnikan ibadah kepada-Nya) dari kemusyrikan. (Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.)
قُلْ إِنِّى نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ ٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَمَّا جَآءَنِىَ ٱلْبَيِّنَٰتُ مِن رَّبِّى وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Qul innee nuheetu an aAAbuda allatheena tadAAoona min dooni Allahi lamma jaaniya albayyinatu min rabbee waomirtu an oslima lirabbi alAAalameena
(Katakanlah, "Sesungguhnya aku dilarang menyembah sesembahan yang kalian seru) yang kalian sembah (selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan) yakni bukti-bukti tauhid (dari Rabbku, dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Rabb semesta alam.)
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوٓا۟ أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا۟ شُيُوخًا وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ مِن قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوٓا۟ أَجَلًا مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Huwa allathee khalaqakum min turabin thumma min nutfatin thumma min AAalaqatin thumma yukhrijukum tiflan thumma litablughoo ashuddakum thumma litakoonoo shuyookhan waminkum man yutawaffa min qablu walitablughoo ajalan musamman walaAAallakum taAAqiloona
(Dialah Yang menciptakan kalian dari tanah) yang menciptakan bapak moyang kalian yaitu Nabi Adam dari tanah liat (kemudian dari setetes nuthfah) yakni air mani (sesudah itu dari segumpal darah) yakni dari kental (kemudian dikeluarkan-Nya kalian sebagai seorang anak) lafal Thiflan sekalipun bentuknya mufrad atau tunggal, bermakna jamak (kemudian) dibiarkan-Nya kalian hidup (supaya kalian sampai kepada masa dewasa) masa sempurnanya kekuatan kalian, yaitu di antara umur tiga puluh sampai dengan empat puluh tahun (kemudian -dibiarkan-Nya kalian hidup- sampai tua) dapat dibaca Syuyuukhan atau Syiyuukhan (di antara kalian ada yang diwafatkan sebelum itu) sebelum dewasa dan sebelum mencapai usia tua. Dia melakukan hal tersebut kepada kalian supaya kalian hidup (dan supaya kalian sampai pada ajal yang ditentukan) yakni waktu yang telah dibataskan bagi hidup kalian (dan supaya kalian memahami) bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya, kemudian kalian beriman kepada-Nya.
هُوَ ٱلَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُ فَإِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Huwa allathee yuhyee wayumeetu faitha qada amran fainnama yaqoolu lahu kun fayakoonu
(Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan) artinya, Dia berkehendak mewujudkan sesuatu (Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' maka jadilah ia.") lafal Fayakuunu dapat pula dibaca Fayakuuna akan tetapi dengan memperkirakan adanya huruf An sebelumnya. Yakni, sesuatu yang dikehendaki itu langsung ada sesudah ada kehendak-Nya, sebagaimana yang telah digambarkan oleh makna firman yang tadi itu.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.