Baca Surah Mutaffifindengan terjemahan
أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ
Ala yathunnu olaika annahum mabAAoothoona
(Tidakkah) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna celaan (mempunyai sangkaan) artinya merasa yakin (mereka itu, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.)
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
Liyawmin AAatheemin
(Pada suatu hari yang besar) maksudnya pada hari itu mereka dibangkitkan, yaitu pada hari kiamat.
يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Yawma yaqoomu alnnasu lirabbi alAAalameena
(Yaitu hari) lafal Yauma menjadi Badal dari lafal Yaumin secara Mahall, yang dinashabkannya adalah lafal Mab'uutsuuna. Lengkapnya pada hari mereka dibangkitkan (manusia berdiri) dari kuburan mereka (menghadap Rabb semesta alam) artinya, semua makhluk dihidupkan kembali untuk memenuhi perintah, hisab dan pembalasan-Nya.
كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ
Kalla inna kitaba alfujjari lafee sijjeenin
(sekali-kali tidak) maksudnya, benarlah (karena sesungguhnya kitab orang-orang yang durhaka) yakni kitab catatan amal perbuatan orang-orang kafir (tersimpan dalam sijjiin) menurut suatu pendapat; sijjiin itu adalah nama sebuah kitab yang mencatat semua amal perbuatan setan dan orang kafir. Menurut suatu pendapat lagi sijjiin itu adalah nama tempat yang berada di lapisan bumi yang ketujuh; tempat itu merupakan pangkalan iblis dan bala tentaranya.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ
Wama adraka ma sijjeenun
(Tahukah kamu apakah sijjiin itu?) maksudnya apakah kitab sijjiin itu?
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Waylun yawmaithin lilmukaththibeena
(Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.)
ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ
Allatheena yukaththiboona biyawmi alddeeni
(Yaitu-orang-orang yang mendustakan hari pembalasan) lafal ayat ini berkedudukan sebagai Badal atau Bayan dari lafal Al-Mukadzdzibiin pada ayat sebelumnya.
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ
Wama yukaththibu bihi illa kullu muAAtadin atheemin
(Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas) atau melanggar batas (lagi berdosa) maksudnya banyak dosanya; lafal Atsiim adalah bentuk Mubalaghah dari lafal Aatsim.
إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ
Itha tutla AAalayhi ayatuna qala asateeru alawwaleena
(Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) yakni Alquran (ia berkata, "Itu adalah dongengan-dongengan orang-orang yang dahulu") atau cerita-cerita yang dibuat di masa silam. Lafal Asaathiir bentuk jamak dari lafal Usthuurah atau Isthaarah.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.