Baca Surah Nuhdengan terjemahan
وَمَكَرُوا۟ مَكْرًا كُبَّارًا
Wamakaroo makran kubbaran
(Dan mereka melakukan tipu daya) yaitu para pemimpin mereka (yang amat besar.") Tipu daya mereka sangat besar, yaitu mereka telah mendustakan Nabi Nuh dan menyakitinya serta menyakiti orang-orang yang beriman kepadanya.
وَقَالُوا۟ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
Waqaloo la tatharunna alihatakum wala tatharunna waddan wala suwaAAan wala yaghootha wayaAAooqa wanasran
(Dan mereka berkata) kepada orang-orang yang menjadi bawahan mereka ("Jangan sekali-kali kalian meninggalkan tuhan-tuhan sesembahan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan wadd) dapat dibaca waddan dan wuddan (dan jangan pula suwa', yaghuts, ya'uq dan nasr") nama-nama tersebut adalah nama-nama berhala-berhala mereka.
وَقَدْ أَضَلُّوا۟ كَثِيرًا وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا ضَلَٰلًا
Waqad adalloo katheeran wala tazidi alththalimeena illa dalalan
(Dan sesungguhnya mereka telah menyesatkan) dengan nama-nama tersebut (kebanyakan manusia) karena mereka telah memerintahkan manusia untuk menyembahnya (dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang lalim itu selain kesesatan) ayat ini diathafkan kepada lafal qad adhalluu, yakni merupakan doa Nabi Nuh setelah Allah mewahyukan kepadanya, bahwasanya sekali-kali tidak ada orang yang mau beriman di antara kaummu, melainkan orang-orang yang telah beriman saja.
مِّمَّا خَطِيٓـَٰٔتِهِمْ أُغْرِقُوا۟ فَأُدْخِلُوا۟ نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا۟ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَنصَارًا
Mimma khateeatihim oghriqoo faodkhiloo naran falam yajidoo lahum min dooni Allahi ansaran
(Disebabkan) huruf maa di sini adalah huruf shilah atau penghubung (kesalahan-kesalahan mereka) menurut suatu qiraat dibaca khathii'aatihim dengan memakai huruf hamzah sesudah huruf ya (mereka ditenggelamkan) oleh banjir besar (lalu dimasukkan ke dalam neraka) yaitu mereka diazab sesudah mereka ditenggelamkan di bawah air (maka mereka tidak dapat menemukan selain) selain daripada (Allah, seseorang pun yang menolong mereka) yang dapat melindungi mereka dari azab.
وَقَالَ نُوحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى ٱلْأَرْضِ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ دَيَّارًا
Waqala noohun rabbi la tathar AAala alardi mina alkafireena dayyaran
(Nuh berkata, "Ya Rabbku! Janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi) bertempat tinggal, makna yang dimaksud ialah jangan biarkan seorang pun di antara mereka.
إِنَّكَ إِن تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا۟ عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوٓا۟ إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا
Innaka in tatharhum yudilloo AAibadaka wala yalidoo illa fajiran kaffaran
(Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir) lafal faajiran dan kaffaaran berasal dari yafjuru dan yakfuru. Nabi Nuh berdoa demikian setelah ada wahyu mengenai keadaan mereka yang telah disebutkan tadi yakni, bahwa mereka tidak akan beriman, kecuali hanya orang-orang yang telah beriman kepadanya.
رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا
Rabbi ighfir lee waliwalidayya waliman dakhala baytiya muminan walilmumineena waalmuminati wala tazidi alththalimeena illa tabaran
(Ya Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku) kedua orang tua Nabi Nuh termasuk orang-orang yang beriman (orang yang masuk ke dalam rumahku) atau mesjidku (dengan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan) hingga hari kiamat nanti (dan janganlah Engkau tambahkan kepada orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.") Atau kehancuran, akhirnya mereka benar-benar dibinasakan.
قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ ٱسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا
Qul oohiya ilayya annahu istamaAAa nafarun mina aljinni faqaloo inna samiAAna quranan AAajaban
(Katakanlah) hai Muhammad! ("Telah diwahyukan kepadaku) maksudnya aku telah diberitahu oleh Allah melalui wahyu-Nya (bahwasanya) dhamir yang terdapat pada lafal annahu ini adalah dhamir sya'n (telah mendengarkan) bacaan Alquranku (sekumpulan jin.") yakni jin dari Nashibin; demikian itu terjadi sewaktu Nabi saw. sedang melakukan salat Subuh di lembah Nakhlah, yang terletak di tengah-tengah antara Mekah dan Thaif. Jin itulah yang disebutkan di dalam firman-Nya, "Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu." (Q.S. Al-Ahqaf 29) (lalu mereka berkata) kepada kaum mereka setelah mereka kembali kepada kaumnya: ("Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan) artinya mereka takjub akan kefasihan bahasanya dan kepadatan makna-makna yang dikandungnya, serta hal-hal lainnya.
يَهْدِىٓ إِلَى ٱلرُّشْدِ فَـَٔامَنَّا بِهِۦ وَلَن نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ أَحَدًا
Yahdee ila alrrushdi faamanna bihi walan nushrika birabbina ahadan
(Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar) yaitu kepada keimanan dan kebenaran (lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan) sesudah hari ini (seorang pun dengan Rabb kami.)
وَأَنَّهُۥ تَعَٰلَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا ٱتَّخَذَ صَٰحِبَةً وَلَا وَلَدًا
Waannahu taAAala jaddu rabbina ma ittakhatha sahibatan wala waladan
(Dan bahwasanya) dhamir yang terdapat pada ayat ini adalah dhamir sya'n, demikian pula pada dua tempat lain sesudahnya (Maha Tinggi Kebesaran Rabb kami) Maha Suci kebesaran dan keagungan-Nya dari apa-apa yang dinisbatkan kepada-Nya (Dia tidak beristri) tidak mempunyai istri (dan tidak pula beranak.)
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.