Baca Surah Waqiahdengan terjemahan
ثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ
Thullatun mina alawwaleena
(segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu).
وَثُلَّةٌ مِّنَ ٱلْءَاخِرِينَ
Wathullatun mina alakhireena
(Dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian).
وَأَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلشِّمَالِ
Waashabu alshshimali ma ashabu alshshimali
(Dan golongan kiri, alangkah celakanya golongan kiri itu).
فِى سَمُومٍ وَحَمِيمٍ
Fee samoomin wahameemin
(Dalam angin yang amat panas) yaitu angin panas dari neraka, panas angin itu dapat menembus sampai ke pori-pori (dan air panas yang mendidih) yang panasnya tak terperikan.
وَظِلٍّ مِّن يَحْمُومٍ
Wathillin min yahmoomin
(Dan dalam naungan asap yang hitam) mereka diliputi oleh asap yang sangat hitam.
لَّا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ
La baridin wala kareemin
(Tidak sejuk) tidak sebagaimana naungan yang biasanya (dan tidak menyenangkan) tidak baik pemandangannya.
إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ
Innahum kanoo qabla thalika mutrafeena
(Sesungguhnya mereka sebelum itu) yakni sewaktu-waktu berada di dunia (hidup bermewah-mewah) mereka selalu hidup bersenang-senang dan tidak mau melelahkan diri mereka dalam ketaatan.
وَكَانُوا۟ يُصِرُّونَ عَلَى ٱلْحِنثِ ٱلْعَظِيمِ
Wakanoo yusirroona AAala alhinthi alAAatheemi
(Dan mereka terus menerus mengerjakan dosa) melakukan perbuatan dosa (yang besar) yaitu perbuatan menyekutukan Allah.
وَكَانُوا۟ يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
Wakanoo yaqooloona aitha mitna wakunna turaban waAAithaman ainna lamabAAoothoona
(Dan mereka selalu mengatakan, "Apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?) kedua huruf Hamzah pada dua tempat dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil.
أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَ
Awa abaona alawwaloona
(Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu dibangkitkan pula?") lafal Awa huruf Wawunya dibaca Fat-hah, sedangkan huruf Hamzahnya menunjukkan kata tanya, Hamzah atau kata tanya pada ayat ini dan pada ayat sebelumnya mengandung arti Istib'ad, artinya jauh dari kemungkinan; ini berdasarkan keyakinan mereka yang tidak mempercayainya. Tetapi menurut suatu qiraat huruf Wawu dibaca Sukun sehingga bacaannya menjadi Au karena di'athafkan kepada Inna dan Isimnya secara Mahall.
Contact Us

Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.