وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ ٱلْيَمِينِ وَذَاتَ ٱلشِّمَالِ وَكَلْبُهُم بَٰسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِٱلْوَصِيدِ لَوِ ٱطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Watahsabuhum ayqathan wahum ruqoodun wanuqallibuhum thata alyameeni wathata alshshimali wakalbuhum basitun thiraAAayhi bialwaseedi lawi ittalaAAta AAalayhim lawallayta minhum firaran walamulita minhum ruAAban
Wahai orang-orang yang mau memperhatikan, apakah kalian mengira bahwa mereka itu terjaga? Tidak. Mereka lelap dalam tidur. Kami membalikkan badan mereka ke kiri dan ke kanan agar tubuh mereka tidak rusak oleh pengaruh tanah. Dan anjing yang menemani mereka juga tertidur sambil menjulurkan kedua kakinya keluar gua, seolah-olah dalam keadaan terjaga. Kalau saja kalian memperhatikan mereka dalam keadaan seperti itu, pasti kalian akan lari ketakutan dan hati kalian akan diliputi rasa ngeri. Siapa saja yang melihat mereka pasti akan takut. Kami jadikan hal itu sedemikian rupa agar tidak seorang pun berani mendekati dan agar mereka tidak terjamah oleh tangan sampai batas waktu yang telah Kami tentukan.
وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَٰهُمْ لِيَتَسَآءَلُوا۟ بَيْنَهُمْ قَالَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ قَالُوا۟ لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالُوا۟ رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَٱبْعَثُوٓا۟ أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِۦٓ إِلَى ٱلْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَآ أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
Wakathalika baAAathnahum liyatasaaloo baynahum qala qailun minhum kam labithtum qaloo labithna yawman aw baAAda yawmin qaloo rabbukum aAAlamu bima labithtum faibAAathoo ahadakum biwariqikum hathihi ila almadeenati falyanthur ayyuha azka taAAaman falyatikum birizqin minhu walyatalattaf wala yushAAiranna bikum ahadan
Kami bangunkan mereka sebagaimana Kami buat mereka tertidur lelap. Mereka saling bertanya tentang berapa lama mereka tertidur dalam keadaan seperti itu. Seorang dari mereka berkata, "Berapa lama kalian tertidur?" Yang lain menjawab, "Sehari atau setengah hari saja." Karena merasa tidak yakin akan hal itu mereka mengatakan, "Serahkan saja urusan ini kepada Allah, karena Dialah Yang Mahatahu. Hendaknya salah seorang dari kita pergi ke kota dengan mata uang perak ini untuk memilih makanan yang baik dan membawanya untuk kita. Hendaknya ia bersikap pengertian, dan jangan membuka rahasia kita ini kepada siapa pun."
إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا۟ عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِى مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوٓا۟ إِذًا أَبَدًا
Innahum in yathharoo AAalaykum yarjumookum aw yuAAeedookum fee millatihim walan tuflihoo ithan abadan
"Jika mereka sampai mengetahui rahasia ini," lanjut orang itu, "mereka pasti akan membunuh kita, merajam kita dengan batu sampai mati, atau memaksa kita dengan kekerasan untuk kembali kepada kesyirikan. Apabila kalian menuruti kemauan mereka, maka kalian tidak akan mendapatkan keuntungan di dunia dan di akhirat."
وَكَذَٰلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَآ إِذْ يَتَنَٰزَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ فَقَالُوا۟ ٱبْنُوا۟ عَلَيْهِم بُنْيَٰنًا رَّبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ قَالَ ٱلَّذِينَ غَلَبُوا۟ عَلَىٰٓ أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِم مَّسْجِدًا
Wakathalika aAAtharna AAalayhim liyaAAlamoo anna waAAda Allahi haqqun waanna alsaAAata la rayba feeha ith yatanazaAAoona baynahum amrahum faqaloo ibnoo AAalayhim bunyanan rabbuhum aAAlamu bihim qala allatheena ghalaboo AAala amrihim lanattakhithanna AAalayhim masjidan
Kami yang telah menidurkan dan membangunkan mereka kembali, dan Kami pula yang telah memberitahukan ihwal mereka kepada penduduk negeri itu, agar mengetahui kebenaran janji Allah untuk membangkitkan seluruh manusia di hari kiamat yang pasti akan datang. Akhirnya penduduk negeri itu beriman kepada Allah dan hari akhir. Setelah Allah mematikan pemuda-pemuda itu, penduduk negeri itu saling berselisih pendapat tentang mereka. Sebagian mengatakan, "Dirikanlah sebuah bangunan di depan pintu gua itu, lalu kita serahkan urusan mereka kepada Allah Yang Mahatahu." Orang-orang yang berpengaruh mengajukan usul dengan mengatakan, "Kita akan membangun sebuah masjid di tempat itu."
سَيَقُولُونَ ثَلَٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًۢا بِٱلْغَيْبِ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ قُل رَّبِّىٓ أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَآءً ظَٰهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا
Sayaqooloona thalathatun rabiAAuhum kalbuhum wayaqooloona khamsatun sadisuhum kalbuhum rajman bialghaybi wayaqooloona sabAAatun wathaminuhum kalbuhum qul rabbee aAAlamu biAAiddatihim ma yaAAlamuhum illa qaleelun fala tumari feehim illa miraan thahiran wala tastafti feehim minhum ahadan
Orang-orang dari kalangan Ahl al-Kitâb yang menelusuri kisah itu akan mengatakan, "Mereka berjumlah tiga orang, empat dengan anjingnya." Yang lain mengatakan, "Mereka berjumlah lima orang, yang keenam anjingnya." Semua itu tidak lebih dari dugaan-dugaaan yang tidak beralasan. Yang lain lagi mengatakan, "Mereka berjumlah tujuh orang, delapan dengan anjingnya." Katakan kepada orang-orang yang berselisih pendapat itu, "Tuhanku--dengan ilmu-Nya yang berada di atas segalanya--Mahatahu tentang jumlah mereka. Dan hanya orang-orang yang diberitahu oleh Allah saja yang mengetahui berapa jumlah mereka sebenarnya. Maka janganlah kamu mendebat mereka mengenai pemuda-pemuda itu kecuali dengan cara yang halus dan jelas, tanpa memaksa mereka untuk menerima argumentasi tertentu, karena mereka tidak akan pernah merasa puas. Dan jangan pernah bertanya kepada salah seorang dari mereka tentang pemuda-pemuda itu, karena telah datang kepadamu kebenaran yang tidak perlu diragukan."
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَا۟ىْءٍ إِنِّى فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا
Wala taqoolanna lishayin innee faAAilun thalika ghadan
Jangan sekali-kali kamu berkata mengenai suatu perbuatan yang akan kamu lakukan, "Aku pasti akan dapat melakukannya kelak."
إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا
Illa an yashaa Allahu waothkur rabbaka itha naseeta waqul AAasa an yahdiyani rabbee liaqraba min hatha rashadan
Kecuali jika kamu mengaitkannya dengan kehendak Allah dengan mengatakan, "Insya Allah (jika Allah menghendaki hal itu terjadi)." Apabila kamu melupakan sesuatu, maka tutupilah kekurangan dirimu dengan mengingat Allah. Katakan pula jika kamu berniat untuk melakukan suatu pekerjaan, dan kamu telah mengaitkannya dengan kehendak Tuhan, "Semoga Tuhan memberikan perkenan kepadaku untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan lebih terarah dari apa yang kuinginkan."
وَلَبِثُوا۟ فِى كَهْفِهِمْ ثَلَٰثَ مِا۟ئَةٍ سِنِينَ وَٱزْدَادُوا۟ تِسْعًا
Walabithoo fee kahfihim thalatha miatin sineena waizdadoo tisAAan
Para pemuda itu tinggal dalam gua dalam keadaan tertidur selama tiga ratus sembilan tahun(1). (1) Ayat ini menyimpan sebuah fakta astronomis yang membuktikan bahwa tiga ratus tahun matahari itu sama dengan tiga ratus sembilan tahun bulan.
قُلِ ٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا۟ لَهُۥ غَيْبُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَبْصِرْ بِهِۦ وَأَسْمِعْ مَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِىٍّ وَلَا يُشْرِكُ فِى حُكْمِهِۦٓ أَحَدًا
Quli Allahu aAAlamu bima labithoo lahu ghaybu alssamawati waalardi absir bihi waasmiAA ma lahum min doonihi min waliyyin wala yushriku fee hukmihi ahadan
Wahai Rasul, katakan kepada manusia, "Hanya Allahlah yang benar-benar mengetahui berapa lama waktu tidur mereka. Allah yang mengetahui segala persoalan gaib yang ada di langit dan di bumi. Betapa luas penglihatan Allah atas segala yang ada dan betapa tajam pendengaran-Nya atas segala yang bersuara. Tidak ada yang memelihara urusan seluruh penghuni langit dan bumi selain Allah. Dan tidak ada sesuatu pun yang menyertai Allah dalam membuat setiap keputusan."
وَٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِن كِتَابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَٰتِهِۦ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِۦ مُلْتَحَدًا
Waotlu ma oohiya ilayka min kitabi rabbika la mubaddila likalimatihi walan tajida min doonihi multahadan
Wahai Muhammad, bacalah al-Qur'ân yang telah diwahyukan kepadamu, termasuk di dalamnya berita yang telah disampaikan kepadamu tentang para pemuda penghuni gua. Jangan dengarkan ocehan mereka yang menuntut agar al-Qur'ân itu diganti dengan mukjizat dalam bentuk lain. Tidak seorang pun sanggup mengubah mukjizat Allah yang telah ditetapkan-Nya melalui kalimat-kalimat kebenaran. Sungguh, tidak seorang pun dapat melakukan perubahan itu. Jangan kamu menyalahi perintah Tuhan karena dengan perbuatan itu kamu akan tidak mendapatkan tempat berlindung di sisi Allah.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.