Baca Surah Yusufdengan terjemahan
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Wama obarrio nafsee inna alnnafsa laammaratun bialssooi illa ma rahima rabbee inna rabbee ghafoorun raheemun
Aku tidak mengklaim bahwa diriku suci dan terhindar dari kesalahan. Sebab, secara naluri, jiwa manusia selalu condong kepada kesenangan dan menganggap indah keburukan dan kejahatan, kecuali jiwa yang dijaga oleh Allah dan dihindarkan dari kejelekan. Sesungguhnya aku adalah orang yang sangat mengharapkan rahmat dan pengampunan Allah. Dia sangat luas ampunan-Nya atas dosa-dosa orang yang bertobat.
وَقَالَ ٱلْمَلِكُ ٱئْتُونِى بِهِۦٓ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِى فَلَمَّا كَلَّمَهُۥ قَالَ إِنَّكَ ٱلْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ
Waqala almaliku itoonee bihi astakhlishu linafsee falamma kallamahu qala innaka alyawma ladayna makeenun ameenun
Ketika sang raja mengetahui bahwa Yûsuf tidak bersalah, ia ingin memanggilnya. Ia memerintahkan para pengawal agar memanggil Yûsuf untuk dijadikan sebagai orang yang dekat dan terhormat di lingkungan kerajaan. Di saat Yûsuf sudah datang dan terjadi pembicaraan antara keduanya, raja paham benar bahwa dalam diri Yûsuf terpancar kesucian jiwa dan pandangan yang cemerlang. Ia berkata kepada Yûsuf, "Sungguh, kamu memiliki kedudukan yang sangat terhormat dalam pandanganku dan kamu adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya."
قَالَ ٱجْعَلْنِى عَلَىٰ خَزَآئِنِ ٱلْأَرْضِ إِنِّى حَفِيظٌ عَلِيمٌ
Qala ijAAalnee AAala khazaini alardi innee hafeethun AAaleemun
Dari sikap dan perilaku Yûsuf, raja tahu bahwa Yûsuf seorang yang cakap dalam mengatur dan terampil dalam setiap apa yang dikerjakannya. Yûsuf pun merasakan hal itu. Yûsuf meminta kepada Raja agar diangkat sebagai salah satu pejabatnya seraya berkata, "Jadikanlah aku sebagai penjaga gudang tempat kau menyimpan kekayaan dan hasil bumi milikmu. Karena, seperti telah paduka buktikan sendiri, aku dapat memegang dan memelihara urusan kerajaan dengan baik, dapat menjaga dan memberdayakan harta- hartamu untuk sasaran yang tepat.
وَكَذَٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِى ٱلْأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَآءُ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَن نَّشَآءُ وَلَا نُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Wakathalika makanna liyoosufa fee alardi yatabawwao minha haythu yashao nuseebu birahmatina man nashao wala nudeeAAu ajra almuhsineena
Tawaran Yûsuf itu diterima oleh raja. Yûsuf diangkat dan diberi kedudukan. Dengan begitu Allah telah menurunkan nikmat yang sangat besar kepada Yûsuf. Diberikan kepadanya kekuasaan atas tanah Mesir. Di sana ia bebas singgah di tempat yang ia sukai. Ini adalah kekuasaan Allah atas hamba-hamba-Nya, Dia memberikan nikmat-Nya kepada siapa yang Dia pilih dari mereka, dan Allah tidak pernah menyia-nyiakan pahala kebaikan, tapi pasti membalasnya dengan kebaikan pula di dunia.
وَلَأَجْرُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ
Walaajru alakhirati khayrun lillatheena amanoo wakanoo yattaqoona
Sesungguhnya balasan di akhirat nanti lebih mulia dan memuaskan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Mereka selalu menjadikan Allah sebagai pengawasnya, dan takut akan hari pembalasan.
وَجَآءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا۟ عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُۥ مُنكِرُونَ
Wajaa ikhwatu yoosufa fadakhaloo AAalayhi faAAarafahum wahum lahu munkiroona
Kemudian terjadi paceklik di daerah-daerah sekitar Mesir. Sebagaimana yang lain, keluarga Ya'qûb juga tertimpa musibah itu. Orang-orang lantas berbondong-bondong menuju Mesir karena mereka tahu cara yang dilakukan Yûsuf dalam mengelola logistik dan upaya persiapannya untuk masa bertahun-tahun ke depan. Ya'qûb mengutus anak-anaknya ke sana untuk meminta makanan, kecuali Benyamin karena khawatir akan keselamatannya. Ketika tiba di Mesir, mereka langsung menghadap Yûsuf. Yûsuf mengetahui siapa mereka, tapi mereka tidak tahu siapa Yûsuf.
وَلَمَّا جَهَّزَهُم بِجَهَازِهِمْ قَالَ ٱئْتُونِى بِأَخٍ لَّكُم مِّنْ أَبِيكُمْ أَلَا تَرَوْنَ أَنِّىٓ أُوفِى ٱلْكَيْلَ وَأَنَا۠ خَيْرُ ٱلْمُنزِلِينَ
Walamma jahhazahum bijahazihim qala itoonee biakhin lakum min abeekum ala tarawna annee oofee alkayla waana khayru almunzileena
Yûsuf memerintahkan kepada para pembantunya untuk menjamu mereka dengan jamuan istimewa, dan menyiapkan bungkusan untuk dibawa kepada keluarga mereka. Setelah selesai makan, Yûsuf duduk bersama mereka dan berbincang-bincang menanyakan keadaan mereka seperti orang yang sama sekali tidak tahu. Padahal Yûsuf mengerti benar keadaan mereka. Mereka bercerita bahwa salah seorang adiknya tidak diajak karena ayah mereka tidak mau berpisah dengannya. Ia adalah Benyamin, saudara kandung Yûsuf. Lalu Yûsuf berkata, "Ajaklah saudara kalian itu datang bersama. Kalian tidak perlu khawatir. Kalian telah melihat sendiri bagaimana aku memenuhi jatah kalian, dan kalian juga tahu bagaimana aku menghormati kalian sebagai tamu."
فَإِن لَّمْ تَأْتُونِى بِهِۦ فَلَا كَيْلَ لَكُمْ عِندِى وَلَا تَقْرَبُونِ
Fain lam tatoonee bihi fala kayla lakum AAindee wala taqrabooni
"Jika nanti kalian tidak mengajak saudara kalian itu," kata Yûsuf melanjutkan, "aku tidak akan menyediakan makanan lagi untuk kalian. Dan jangan datang lagi kepadaku."
قَالُوا۟ سَنُرَٰوِدُ عَنْهُ أَبَاهُ وَإِنَّا لَفَٰعِلُونَ
Qaloo sanurawidu AAanhu abahu wainna lafaAAiloona
Mereka menjawab, "Kami akan benar-benar berusaha meminta ayah untuk melepaskan Benyamin pergi bersama kami dan untuk tidak mengkhawatirkan keselamatannya. Sungguh kami tidak akan melanggar janji ini."
وَقَالَ لِفِتْيَٰنِهِ ٱجْعَلُوا۟ بِضَٰعَتَهُمْ فِى رِحَالِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَعْرِفُونَهَآ إِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Waqala lifityanihi ijAAaloo bidaAAatahum fee rihalihim laAAallahum yaAArifoonaha itha inqalaboo ila ahlihim laAAallahum yarjiAAoona
Ketika mereka hendak berangkat pulang, Yûsuf berkata kepada para pembantunya, "Letakkan kembali barang-barang yang mereka serahkan tadi di tempat barang-barang bawaan mereka, supaya mereka melihatnya ketika kembali kepada keluarganya nanti. Dengan demikian, kedatangan kembali mereka lebih bisa diharapkan, karena ingin mendapatkan makanan. Di samping itu, mereka juga yakin bahwa janji itu akan ditepati dan bahwa saudaranya akan teramankan. Dengan itu pula, ayahnya dapat dengan tenang melepas keberangkatan saudaranya.
Contact Us

Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.