Baca Surah Shuaradengan terjemahan
قَالَ لَئِنِ ٱتَّخَذْتَ إِلَٰهًا غَيْرِى لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ ٱلْمَسْجُونِينَ
Qala laini ittakhathta ilahan ghayree laajAAalannaka mina almasjooneena
Fir'aun berkata kepada Mûsâ, "Sungguh jika kamu menjadikan Tuhan selain diriku, aku akan menjadikan kamu salah seorang yang buruk keadaannya di dalam penjaraku." Begitulah, Fir'aun terpaksa menggunakan ancaman setelah ia merasa tidak mampu menolak bukti-bukti ciptaan Tuhan.
قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَىْءٍ مُّبِينٍ
Qala awalaw jituka bishayin mubeenin
Dengan bersikap lembut karena benar-benar menginginkan keimanan Fir'aun, Mûsâ berkata, "Benarkah kamu akan menjadikan aku sebagai salah seorang tawananmu, meskipun aku perlihatkan kepadamu bukti kuat yang membenarkan segala ucapanku?"
قَالَ فَأْتِ بِهِۦٓ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Qala fati bihi in kunta mina alssadiqeena
Fir'aun menjawab, "Cobalah perlihatkan bukti kenabianmu itu, jika kamu memang benar." Ia berkata seperti itu dengan harapan agar dapat melihat kelemahan argumentasi Mûsâ.
فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ ثُعْبَانٌ مُّبِينٌ
Faalqa AAasahu faitha hiya thuAAbanun mubeenun
Ke hadapan Fir'aun dan kaumnya, Mûsâ pun melemparkan tongkatnya. Seketika itu juga, tongkat itu berubah menjadi seekor ular besar yang benar-benar hidup, bukan hasil sulapan sihir yang menyerupai ular.
وَنَزَعَ يَدَهُۥ فَإِذَا هِىَ بَيْضَآءُ لِلنَّٰظِرِينَ
WanazaAAa yadahu faitha hiya baydao lilnnathireena
Mûsâ lalu--sebagai mukjizat kedua--mengeluarkan tangan dari kantongnya. Tangannya itu berubah menjadi sangat putih, indah gemerlapan, sehingga membuat orang-orang yang melihatnya terpana.
قَالَ لِلْمَلَإِ حَوْلَهُۥٓ إِنَّ هَٰذَا لَسَٰحِرٌ عَلِيمٌ
Qala lilmalai hawlahu inna hatha lasahirun AAaleemun
Fir'aun berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya Mûsâ benar-benar seorang penyihir yang handal." Ia berkata seperti itu karena takut kaumnya menjadi tunduk kepada kebenaran yang mereka saksikan pada Mûsâ.
يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُم بِسِحْرِهِۦ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ
Yureedu an yukhrijakum min ardikum bisihrihi famatha tamuroona
Fir'aun menambahkan lagi, "Penyihir ini bermaksud menundukkan aku sehingga kalian nantinya akan terusir dari negeri ini." Ia berkata seperti itu untuk membangkitkan kemarahan kaumnya. Sebab, keterpisahan dengan tanah tumpah darah merupakan salah satu hal yang berat, terutama bila dilakukan dengan kekerasan dan pengusiran. Selanjutnya, Fir'aun meminta saran dari kaum yang menyembahnya ini. Demikianlah, karena terdesak oleh bukti-bukti kuat yang diperlihatkan Mûsâ, Fir'aun--dengan meminta saran seperti itu--lupa bahwa ia telah mengaku Tuhan.
قَالُوٓا۟ أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَٱبْعَثْ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ
Qaloo arjih waakhahu waibAAath fee almadaini hashireena
Kaumnya berkata kepada Fir'aun, "Tangguhkanlah perkara kedua orang ini. Lalu kerahkanlah balatentara ke seluruh kota untuk mengumpulkan para ahli sihir dari wargamu. Karena sihir hanya bisa dilawan dengan sihir.
يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٍ
Yatooka bikulli sahharin AAaleemin
Mereka akan mendatangkan kepadamu sejumlah besar ahli sihir yang piawai dan lebih unggul serta berpengalaman dibanding Mûsâ." Dengan saran ini, kaumnya berharap dapat meredam kecemasan Fir'aun.
فَجُمِعَ ٱلسَّحَرَةُ لِمِيقَٰتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ
FajumiAAa alssaharatu limeeqati yawmin maAAloomin
Maka dikumpulkanlah para ahli sihir dari seluruh pelosok negeri. Lalu ditentukan waktu pertemuan mereka dengan Mûsâ pada hari perayaan (yawm al-zînah), pada waktu duha, menjelang tengah hari.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.