Baca Surah Huddengan terjemahan
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ
Olaika allatheena khasiroo anfusahum wadalla AAanhum ma kanoo yaftaroona
Orang-orang kafir itu tidak akan mendapatkan keuntungan sedikit pun dengan melakukan ibadah kepada selain Allah, bahkan mereka merugikan diri sendiri. Di akhirat nanti lenyaplah apa yang mereka ada- adakan itu berupa kebohongan-kebohongan, anggapan-anggapan yang tidak benar, dan tuhan-tuhan buatan mereka yang dianggap dapat memberikan kebaikan dan pertolongan kepada mereka. Sesungguhnya hari kiamat merupakan saat diperlihatkannya segala kebenaran, tak ada lagi kepalsuan dan kebohongan.
لَا جَرَمَ أَنَّهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ هُمُ ٱلْأَخْسَرُونَ
La jarama annahum fee alakhirati humu alakhsaroona
Sungguh, di akhirat kelak mereka adalah sekelompok manusia yang paling merugi!
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَأَخْبَتُوٓا۟ إِلَىٰ رَبِّهِمْ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Inna allatheena amanoo waAAamiloo alsalihati waakhbatoo ila rabbihim olaika ashabu aljannati hum feeha khalidoona
Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yang melakukan amal saleh, rendah hati dan menerima ketentuan (qadlâ', takdir) Tuhannya, mereka berhak memasuki surga dan kekal di dalamnya.
مَثَلُ ٱلْفَرِيقَيْنِ كَٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْأَصَمِّ وَٱلْبَصِيرِ وَٱلسَّمِيعِ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Mathalu alfareeqayni kaalaAAma waalasammi waalbaseeri waalssameeAAi hal yastawiyani mathalan afala tathakkaroona
Golongan Mukmin dan golongan kafir dapat diibaratkan sebagai dua orang: yang satu buta--berjalan tanpa petunjuk--dan tuli--tidak dapat mendengar ajakan keselamatan--dan yang lain memiliki mata yang tajam, mampu melihat kebaikan dan keselamatan, dan mempunyai pendengaran yang kuat sehingga dapat mendengarkan segala kebaikan. Dua golongan di atas tidaklah sama, baik untuk saat ini (dunia) maupun dikemudian hari (akhirat). Apakah kalian tidak juga mau mempertimbangkan, wahai manusia, perbedaan yang ada di antara kalian--antara golongan Mukmin dan golongan kafir, antara yang hak dan yang batil--sehingga, dengan pertimbangan itu, kalian akan menjauhi kesesatan dan mengikuti jalan yang lurus?
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦٓ إِنِّى لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Walaqad arsalna noohan ila qawmihi innee lakum natheerun mubeenun
Sebagaimana Kami mengutusmu, Muhammad, kepada kaummu untuk menyampaikan peringatan dan kabar gembira, tetapi sekelompok orang dari kaummu mengingkari dan menentangmu, demikian pula halnya Nûh sebelum kamu. Kami telah mengutus Nûh kepada kaumnya dan berkata, "Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan siksa Allah dan menjelaskan kepada kalian jalan keselamatan."
أَن لَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ أَلِيمٍ
An la taAAbudoo illa Allaha innee akhafu AAalaykum AAathaba yawmin aleemin
Nûh kemudian melanjutkan, "Aku mengharap kalian tidak menyembah selain kepada Allah, karena aku khawatir jika kalian menyembah selain Dia atau mempersekutukan-Nya dengan sesembahan lain, suatu saat nanti kalian akan mendapatkan azab yang menyakitkan."
فَقَالَ ٱلْمَلَأُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن قَوْمِهِۦ مَا نَرَىٰكَ إِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا وَمَا نَرَىٰكَ ٱتَّبَعَكَ إِلَّا ٱلَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِىَ ٱلرَّأْىِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمْ عَلَيْنَا مِن فَضْلٍۭ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَٰذِبِينَ
Faqala almalao allatheena kafaroo min qawmihi ma naraka illa basharan mithlana wama naraka ittabaAAaka illa allatheena hum arathiluna badiya alrrayi wama nara lakum AAalayna min fadlin bal nathunnukum kathibeena
Para pembesar kaumnya berkata, "Kami tidak melihatmu kecuali sebagai manusia biasa seperti halnya kami. Tidak ada keistimewaan dan keutamaan pada dirimu sehingga kamu pantas mengajak kami untuk mempercayai bahwa kamu adalah utusan Allah. Kami pun tidak melihat pengikut-pengikutmu melainkan berasal dari tingkatan sosial yang lebih rendah dari kami. Kalian semua tidak lebih terhormat dibanding kami. Bahkan kami yakin bahwa semua yang kalian katakan itu adalah dusta belaka."
قَالَ يَٰقَوْمِ أَرَءَيْتُمْ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّى وَءَاتَىٰنِى رَحْمَةً مِّنْ عِندِهِۦ فَعُمِّيَتْ عَلَيْكُمْ أَنُلْزِمُكُمُوهَا وَأَنتُمْ لَهَا كَٰرِهُونَ
Qala ya qawmi araaytum in kuntu AAala bayyinatin min rabbee waatanee rahmatan min AAindihi faAAummiyat AAalaykum anulzimukumooha waantum laha karihoona
Berkata Nûh, "Wahai kaumku, beritahu aku bagaimana jika aku benar-benar didukung oleh bukti yang kuat dari Tuhanku dan aku diberi--dengan rahmat-Nya--kenabian dan kerasulan, tapi kalian tidak dapat melihat cahaya kebenaran itu. Kalian telah dibutakan dan ditipu oleh kedudukan dan kekayaan; apakah dapat dibenarkan jika aku memaksa kalian untuk mempercayai bukti itu, sementara kalian merasa terpaksa dan dan tidak suka?
وَيَٰقَوْمِ لَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًا إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ رَبِّهِمْ وَلَٰكِنِّىٓ أَرَىٰكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ
Waya qawmi la asalukum AAalayhi malan in ajriya illa AAala Allahi wama ana bitaridi allatheena amanoo innahum mulaqoo rabbihim walakinnee arakum qawman tajhaloona
Wahai kaumku, dalam penyampaian risalah Tuhanku ini, aku tidak mengharapkan harta kalian. Aku hanya memohon ganjaran Tuhanku. Dan aku tidak akan mengusir orang-orang beriman dari majlis dan pergaulanku hanya karena kalian menganggap mereka hina. Jika aku mengusir hanya karena kepapaan mereka, di hari kiamat nanti mereka akan menghadap Tuhan dan mengadukan hal itu. Aku menganggap kalian adalah orang-orang bodoh yang tidak dapat mengukur keutamaan makhluk Allah; apakah ukuran keutamaan seseorang itu dilihat dari kedudukan dan hartanya sebagaimana yang kalian kira, atau dilihat dari kebajikan dan ketundukannya pada kebenaran.
وَيَٰقَوْمِ مَن يَنصُرُنِى مِنَ ٱللَّهِ إِن طَرَدتُّهُمْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
Waya qawmi man yansurunee mina Allahi in taradtuhum afala tathakkaroona
Wahai kaumku, tidak ada yang dapat mencegah azab yang akan menimpaku jika aku mengusir mereka yang telah beriman kepada-Nya. Adakah kalian masih tetap mempertahankan kebodohan kalian dan tidak menyadari bahwa mereka itu mempunyai Tuhan yang dapat membalaskan dendam mereka?
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.