Baca Surah Huddengan terjemahan
إِن نَّقُولُ إِلَّا ٱعْتَرَىٰكَ بَعْضُ ءَالِهَتِنَا بِسُوٓءٍ قَالَ إِنِّىٓ أُشْهِدُ ٱللَّهَ وَٱشْهَدُوٓا۟ أَنِّى بَرِىٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ
In naqoolu illa iAAtaraka baAAdu alihatina bisooin qala innee oshhidu Allaha waishhadoo annee bareeon mimma tushrikoona
Tentang posisimu di hadapan kami, kami tidak mengatakan selain bahwa sebagian tuhan kami telah menimpakan kamu penyakit gila sehingga omonganmu itu melantur. Dengan keimanan yang mantap, Hûd menantang dengan mengatakan, "Aku bersaksi kepada Allah atas segala ucapanku dan saksikanlah bahwa sesungguhnya aku tidak mengidap penyakit syirik yang ada pada kalian. Kalianlah sebenarnya yang menderita penyakit.
مِن دُونِهِۦ فَكِيدُونِى جَمِيعًا ثُمَّ لَا تُنظِرُونِ
Min doonihi fakeedoonee jameeAAan thumma la tunthirooni
Aku tidak mau tahu kalian, juga tuhan-tuhan yang kalian katakan telah menimpakan penyakit kepada diriku. Tolong menolonglah kalian dan tuhan-tuhan kalian untuk melakukan tipu daya terhadapku kalau kalian mampu, sehingga kalian tidak menangguhkan hukuman untukku walau sesaat.
إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Innee tawakkaltu AAala Allahi rabbee warabbikum ma min dabbatin illa huwa akhithun binasiyatiha inna rabbee AAala siratin mustaqeemin
Sesungguhnya aku hanya bertawakkal kepada Allah, pemilik segala urusanku dan urusan kalian. Tidak ada sesuatu pun yang mampu menghalangi-Nya untuk mengembalikan tipu daya kalian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Maka, tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memiliki dan mengatur segala urusannya. Dari itu, tidak ada yang dapat menghalangi-Nya untuk menjagaku dari siksa dan kejahatan kalian. Di dalam kerajaan-Nya, segala perbuatan Tuhanku berjalan secara benar dan adil. Maka Dia selalu menolong orang-orang Mukmin yang melakukan perbaikan dan merendahkan orang-orang kafir yang berbuat kerusakan.
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقَدْ أَبْلَغْتُكُم مَّآ أُرْسِلْتُ بِهِۦٓ إِلَيْكُمْ وَيَسْتَخْلِفُ رَبِّى قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّونَهُۥ شَيْـًٔا إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَفِيظٌ
Fain tawallaw faqad ablaghtukum ma orsiltu bihi ilaykum wayastakhlifu rabbee qawman ghayrakum wala tadurroonahu shayan inna rabbee AAala kulli shayin hafeethun
Kalau kalian menolak seruanku, maka sesungguhnya sikap kalian itu tidak akan merugikan aku. Akibat buruknya justru akan menimpa kalian. Aku sungguh telah menyampaikan pesan-pesan suci Tuhan kepada kalian. Tugasku hanyalah sekadar menyampaikan. Allah akan menghancurkan kalian dan mendatangkan kaum yang lain untuk mewarisi negeri dan harta kalian. Dengan sikap seperti itu kalian juga tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Tuhan. Sesungguhnya Tuhanku Mahakuasa dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Tidak ada satu pun perbuatan kalian yang tak tampak oleh-Nya. Dan Dia tidak akan pernah lalai untuk menghukum kalian."
وَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا هُودًا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَنَجَّيْنَٰهُم مِّنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ
Walamma jaa amruna najjayna hoodan waallatheena amanoo maAAahu birahmatin minna wanajjaynahum min AAathabin ghaleethin
Ketika datang perintah Kami untuk menghancurkan kaum 'Ad, Kami selamatkan Hûd dan para pengikutnya yang beriman dari siksa yang membinasakan mereka, berupa angin yang sangat dingin dan amat kencang. Mereka juga Kami selamatkan dari siksa yang pedih dan berat di dunia dan akhirat. Semua itu adalah karena kasih sayang Kami yang membuat mereka beriman.
وَتِلْكَ عَادٌ جَحَدُوا۟ بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمْ وَعَصَوْا۟ رُسُلَهُۥ وَٱتَّبَعُوٓا۟ أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ
Watilka AAadun jahadoo biayati rabbihim waAAasaw rusulahu waittabaAAoo amra kulli jabbarin AAaneedin
Itulah kaum 'Ad yang mengingkari bukti-bukti ketuhanan yang jelas, mendurhakai rasul-rasul Allah dengan cara mendurhakai rasul yang diutus kepada mereka (Hûd) dan taat kepada tirani pemimpin dan pembesar mereka yang sangat menentang kebenaran.
وَأُتْبِعُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَلَآ إِنَّ عَادًا كَفَرُوا۟ رَبَّهُمْ أَلَا بُعْدًا لِّعَادٍ قَوْمِ هُودٍ
WaotbiAAoo fee hathihi alddunya laAAnatan wayawma alqiyamati ala inna AAadan kafaroo rabbahum ala buAAdan liAAadin qawmi hoodin
Oleh karena itu mereka berhak menerima laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia di dunia yang diikuti dengan laknat di hari kiamat. Orang yang mengetahui kisah kaum 'Ad ini hendaknya berhati-hati. Kaum 'Ad mengingkari nikmat yang diberikan oleh Pencipta mereka dan tidak mensyukurinya dengan beriman hanya kepada-Nya. Dengan demikian mereka pantas untuk tidak mendapat kasih sayang Allah dan pantas untuk dibinasakan. Ingat, kebinasaanlah bagi kaum 'Ad karena mendustai Hûd.
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَٱسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَٱسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌ مُّجِيبٌ
Waila thamooda akhahum salihan qala ya qawmi oAAbudoo Allaha ma lakum min ilahin ghayruhu huwa anshaakum mina alardi waistaAAmarakum feeha faistaghfiroohu thumma tooboo ilayhi inna rabbee qareebun mujeebun
Kami telah mengutus kepada kaum Tsamûd seseorang yang memiliki hubungan kerabat dan persaudaraan dengan mereka, yaitu Shâlih. Dia berkata kepada mereka, "Wahai kaumku, sembahlah Allah semata. Tidak ada Tuhan yang patut kalian sembah kecuali Dia. Allah telah menciptakan kalian dari tanah dan menjadikan kalian mampu memakmurkan, mengembangkan dan mengeksploitasi kekayaan alamnya. Maka memohonlah kepada-Nya agar Dia mengampuni dosa-dosa kalian yang telah lalu. Bertobatlah kepada- Nya setiap kali kalian berbuat dosa dengan menyesali perbuatan maksiat yang telah kalian lakukan dan selalu taat kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat rahmat-Nya dan memperkenankan doa hamba- Nya yang memohon ampunan."(1) (1) Lihat catatan kaki tafsir ayat 73 surat Al-A'râf.
قَالُوا۟ يَٰصَٰلِحُ قَدْ كُنتَ فِينَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هَٰذَآ أَتَنْهَىٰنَآ أَن نَّعْبُدَ مَا يَعْبُدُ ءَابَآؤُنَا وَإِنَّنَا لَفِى شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَآ إِلَيْهِ مُرِيبٍ
Qaloo ya salihu qad kunta feena marjuwwan qabla hatha atanhana an naAAbuda ma yaAAbudu abaona wainnana lafee shakkin mimma tadAAoona ilayhi mureebun
Mereka berkata, "Hai Shâlih, dulu sebelum kamu menyerukan hal seperti ini, kamu sangat kami harapkan, kami cintai dan kami hormati. Sekarang, apakah kamu akan meminta kami untuk meninggalkan peribadatan yang selalu dilakukan oleh leluhur kami? Sesungguhnya kami meragukan seruanmu untuk menyembah hanya kepada Allah. Ini sangat mengundang keraguan dan prasangka buruk kami terhadap kamu dan seruan yang kamu bawa."
قَالَ يَٰقَوْمِ أَرَءَيْتُمْ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّى وَءَاتَىٰنِى مِنْهُ رَحْمَةً فَمَن يَنصُرُنِى مِنَ ٱللَّهِ إِنْ عَصَيْتُهُۥ فَمَا تَزِيدُونَنِى غَيْرَ تَخْسِيرٍ
Qala ya qawmi araaytum in kuntu AAala bayyinatin min rabbee waatanee minhu rahmatan faman yansurunee mina Allahi in AAasaytuhu fama tazeedoonanee ghayra takhseerin
Shâlih berkata, "Apa pendapat kalian jika aku jelas-jelas benar dalam seruanku dengan didukung bukti- bukti penguat dari Tuhanku, dan Dia telah memberikan kasih sayang kepadaku dan kalian berupa kenabian dan kerasulan, lalu bagaimana mungkin aku menyalahi dan melanggar perintah-Nya dengan tidak menyampaikan pesan-pesan-Nya karena memenuhi permintaan kalian? Siapa yang akan menolongku untuk menolak siksa Allah jika aku mendurhakai-Nya? Kalian tidak akan mampu menolongku dan menghindarkan siksa-Nya untukku. Kalian hanya akan menghilangkan rahmat-Nya dariku dan menambahkan kerugian untukku jika aku mengikuti kalian dan mendurhakai Tuhanku dan Tuhan kalian.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.