Baca Surah Anbiyadengan terjemahan
قُلْ إِنَّمَآ أُنذِرُكُم بِٱلْوَحْىِ وَلَا يَسْمَعُ ٱلصُّمُّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا مَا يُنذَرُونَ
Qul innama onthirukum bialwahyi wala yasmaAAu alssummu aldduAAaa itha ma yuntharoona
Katakan, wahai Muhammad, "Aku tidak mengingatkan kalian dengan perkataanku sendiri. Aku hanya mengingatkan kalian dengan wahyu yang diberikan Allah kepadaku, sebuah perkataan yang mahabenar." Akibat panjangnya masa berpaling mereka dari kebenaran, pendengaran mereka ditutup oleh Allah hingga seolah-olah tuli. Dan seorang yang tuli tentu tidak akan dapat mendengar seruan ketika diingatkan tentang siksaan.
وَلَئِن مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ يَٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ
Walain massathum nafhatun min AAathabi rabbika layaqoolunna ya waylana inna kunna thalimeena
Yakinlah kamu bahwa jika mereka terkena sedikit siksaan yang mereka sepelekan, mereka akan berteriak ketakutan, "Alangkah meruginya kami! Dahulu kami benar-benar menzalimi diri sendiri dan orang lain dengan mengingkari apa yang diberitahukan kepada kami."
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
WanadaAAu almawazeena alqista liyawmi alqiyamati fala tuthlamu nafsun shayan wain kana mithqala habbatin min khardalin atayna biha wakafa bina hasibeena
Kami menetapkan timbangan untuk menentukan keadilan pada hari kiamat. Maka, pada hari itu, tidak akan ada seorang pun yang dicurangi dengan pengurangan kebaikannya atau penambahan kejelekannya. Meskipun perbuatannya hanya seberat biji moster, akan Kami datangkan dan akan Kami perhitungkan. Cukuplah Kami sebagai penghitung, maka tak seorang pun akan dirugikan(1). (1) Ayat ini mengisyaratkan betapa ringannya biji moster (khardzal) itu. Melalui penelitian dapat diketahui bahwa satu kilogram biji moster terdiri atas 913. 000 butir. Dengan demikian, berat satu butir biji moster hanya sekitar satu per seribu gram, atau ± 1 mg., dan merupakan biji-bijian teringan yang diketahui umat manusia sampai sekarang. Oleh karena itu, biji ini sering digunakan untuk menimbang berat yang sangat detil dan halus.
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ٱلْفُرْقَانَ وَضِيَآءً وَذِكْرًا لِّلْمُتَّقِينَ
Walaqad atayna moosa waharoona alfurqana wadiyaan wathikran lilmuttaqeena
Kami sungguh telah memberikan Tawrât kepada Mûsâ dan Hârûn, sebuah kitab suci yang membedakan antara yang benar dan yang salah, dan antara yang halal dan yang haram. Lebih dari itu, Tawrât merupakan cahaya yang menerangi jalan kebaikan dan kecemerlangan, di samping merupakan peringatan yang berguna bagi orang-orang yang bertakwa.
ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ وَهُم مِّنَ ٱلسَّاعَةِ مُشْفِقُونَ
Allatheena yakhshawna rabbahum bialghaybi wahum mina alssaAAati mushfiqoona
Yaitu orang-orang yang takut kepada Pencipta dan Penguasa mereka dalam keadaan tidak diketahui orang. Mereka tidak riya atau mengharap pujian seseorang, dan selalu takut akan kedahsyatan hari kiamat.
وَهَٰذَا ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ أَنزَلْنَٰهُ أَفَأَنتُمْ لَهُۥ مُنكِرُونَ
Wahatha thikrun mubarakun anzalnahu afaantum lahu munkiroona
Al-Qur'ân ini adalah peringatan yang banyak mengandung kebaikan, yang Kami turunkan kepada kalian seperti halnya Kami menurunkan peringatan kepada Mûsâ. Bagaimana kalian mengingkarinya, padahal kalian adalah orang yang paling pantas untuk mengimaninya?
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَآ إِبْرَٰهِيمَ رُشْدَهُۥ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَٰلِمِينَ
Walaqad atayna ibraheema rushdahu min qablu wakunna bihi AAalimeena
Sungguh, Ibrâhîm telah Kami berikan kematangan dan daya pikir dalam mencari kebenaran dengan tulus, sebelum Mûsâ dan Hârûn. Dan Kami Maha Mengetahui tentang kondisi dan keutamaannya hingga pantas membawa pesan-pesan Tuhan.
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا هَٰذِهِ ٱلتَّمَاثِيلُ ٱلَّتِىٓ أَنتُمْ لَهَا عَٰكِفُونَ
Ith qala liabeehi waqawmihi ma hathihi alttamatheelu allatee antum laha AAakifoona
Ingatlah, wahai Rasulullah, ketika Ibrâhîm berkata kepada ayahnya dan pengikutnya seraya meremehkan patung-patung yang dahulu mereka agungkan dan mereka sembah, "Apa itu patung-patung yang kalian sembah?"
قَالُوا۟ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا لَهَا عَٰبِدِينَ
Qaloo wajadna abaana laha AAabideena
Mereka menjawab, "Kami melihat nenek moyang kami mengagungkan dan menyembahnya, maka kami pun mengikuti jejak mereka."
قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Qala laqad kuntum antum waabaokum fee dalalin mubeenin
Ibrâhîm berkata, "Kalian dan nenek moyang kalian dahulu benar-benar amat jauh dari kebenaran."
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.