Baca Surah Anbiyadengan terjemahan
ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ وَهُم مِّنَ ٱلسَّاعَةِ مُشْفِقُونَ
Allatheena yakhshawna rabbahum bialghaybi wahum mina alssaAAati mushfiqoona
Yaitu orang-orang yang takut kepada Pencipta dan Penguasa mereka dalam keadaan tidak diketahui orang. Mereka tidak riya atau mengharap pujian seseorang, dan selalu takut akan kedahsyatan hari kiamat.
وَهَٰذَا ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ أَنزَلْنَٰهُ أَفَأَنتُمْ لَهُۥ مُنكِرُونَ
Wahatha thikrun mubarakun anzalnahu afaantum lahu munkiroona
Al-Qur'ân ini adalah peringatan yang banyak mengandung kebaikan, yang Kami turunkan kepada kalian seperti halnya Kami menurunkan peringatan kepada Mûsâ. Bagaimana kalian mengingkarinya, padahal kalian adalah orang yang paling pantas untuk mengimaninya?
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَآ إِبْرَٰهِيمَ رُشْدَهُۥ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَٰلِمِينَ
Walaqad atayna ibraheema rushdahu min qablu wakunna bihi AAalimeena
Sungguh, Ibrâhîm telah Kami berikan kematangan dan daya pikir dalam mencari kebenaran dengan tulus, sebelum Mûsâ dan Hârûn. Dan Kami Maha Mengetahui tentang kondisi dan keutamaannya hingga pantas membawa pesan-pesan Tuhan.
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا هَٰذِهِ ٱلتَّمَاثِيلُ ٱلَّتِىٓ أَنتُمْ لَهَا عَٰكِفُونَ
Ith qala liabeehi waqawmihi ma hathihi alttamatheelu allatee antum laha AAakifoona
Ingatlah, wahai Rasulullah, ketika Ibrâhîm berkata kepada ayahnya dan pengikutnya seraya meremehkan patung-patung yang dahulu mereka agungkan dan mereka sembah, "Apa itu patung-patung yang kalian sembah?"
قَالُوا۟ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا لَهَا عَٰبِدِينَ
Qaloo wajadna abaana laha AAabideena
Mereka menjawab, "Kami melihat nenek moyang kami mengagungkan dan menyembahnya, maka kami pun mengikuti jejak mereka."
قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Qala laqad kuntum antum waabaokum fee dalalin mubeenin
Ibrâhîm berkata, "Kalian dan nenek moyang kalian dahulu benar-benar amat jauh dari kebenaran."
قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا بِٱلْحَقِّ أَمْ أَنتَ مِنَ ٱللَّٰعِبِينَ
Qaloo ajitana bialhaqqi am anta mina allaAAibeena
Mereka menjawab, "Apakah kamu, dengan ucapanmu itu, membawa sesuatu yang kamu anggap benar kepada kami, atau hanya bermain-main saja dan tidak perlu diikuti?"
قَالَ بَل رَّبُّكُمْ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ٱلَّذِى فَطَرَهُنَّ وَأَنَا۠ عَلَىٰ ذَٰلِكُم مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَ
Qala bal rabbukum rabbu alssamawati waalardi allathee fatarahunna waana AAala thalikum mina alshshahideena
Ibrâhîm menjawab, "Aku tidak main-main dalam ucapanku tadi. Tuhan yang pantas kalian sembah dengan penuh pengagungan dan kekhusyukan adalah Allah, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya. Hanya Dialah yang pantas disembah. Dan aku termasuk orang-orang yang yakin, yang hanya berkata tentang apa yang dilihat dan diketahui."
وَتَٱللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَٰمَكُم بَعْدَ أَن تُوَلُّوا۟ مُدْبِرِينَ
WataAllahi laakeedanna asnamakum baAAda an tuwalloo mudbireena
Ibrâhîm berkata kepada dirinya sendiri, "Aku bersumpah demi Allah, akan mengatur siasat untuk menghancurkan patung-patung kalian setelah kalian pergi jauh meninggalkannya agar tampak sesatnya apa yang kalian lakukan."
فَجَعَلَهُمْ جُذَٰذًا إِلَّا كَبِيرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ
FajaAAalahum juthathan illa kabeeran lahum laAAallahum ilayhi yarjiAAoona
Setelah mereka pergi meninggalkan patung-patung itu, Ibrâhîm mendatanginya lalu menghancurkannya berkeping-keping kecuali patung yang besar agar nantinya menjadi tempat bertanya bagi mereka tentang apa yang telah terjadi pada tuhan-tuhan mereka itu. Tentu, patung besar itu pun tidak akan dapat menjawab apa-apa. Dengan demikian kebatilan akan tampak jelas pada mereka.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.