Pengecualian

Kami berusaha untuk memverifikasi semua informasi dalam IslamicFInder.org Jika Kamu menemukan konten yang tidak pantas (atau tautan yang mengarah pada konten yang tidak patut), maka silakan  hubungi kami.

LOKASI

Silahkan masukkan nama lokasi saat ini
Silahkan masukkan nilai garis lintang dan garis bujur yang benar
Silahkan pilih zona waktu
Silahkan pilih tanggal mulai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
Silahkan pilih tanggal selesai penghematan cahaya siang (waktu musim panas)
PERHITUNGAN SHOLAT

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×

untuk pengalaman yang lebih cepat dan update harian.

×

Baca Surah Furqandengan terjemahan

Maaf, tidak dapat menemukan ayat yang sesuai dengan kata yang dicari

وَقَوْمَ نُوحٍ لَّمَّا كَذَّبُوا۟ ٱلرُّسُلَ أَغْرَقْنَٰهُمْ وَجَعَلْنَٰهُمْ لِلنَّاسِ ءَايَةً وَأَعْتَدْنَا لِلظَّٰلِمِينَ عَذَابًا أَلِيمًا

Waqawma noohin lamma kaththaboo alrrusula aghraqnahum wajaAAalnahum lilnnasi ayatan waaAAtadna lilththalimeena AAathaban aleeman

Demikian pula yang Kami lakukan sebelum Mûsâ terhadap kaum Nûh yang mendustakan rasulnya. Barangsiapa mendustakan seorang rasul, maka sebenarnya dia telah mendustakan semua para rasul. Sesungguhnya Kami telah menenggelamkan mereka dengan badai topan yang dapat dijadikan pelajaran oleh semua manusia. Kami telah menjadikan untuk mereka dan setiap orang musyrik siksa yang pedih di akhirat.

وَعَادًا وَثَمُودَا۟ وَأَصْحَٰبَ ٱلرَّسِّ وَقُرُونًۢا بَيْنَ ذَٰلِكَ كَثِيرًا

WaAAadan wathamooda waashaba alrrassi waquroonan bayna thalika katheeran

Demikian pula Kami telah menghancurkan 'Ad, Tsamûd dan penduduk al-Rass(1) tatkala mereka mendustakan rasul-rasul mereka. Kami juga telah menghancurkan banyak kaum yang hidup di antara masa kaum Nûh dan 'Ad. Mereka mendapat balasan sebagaimana orang-orang yang zalim. (1) Al-Rass, seperti disebutkan dalam Al-Mufradât karya al-Râghib al-Ashfahânî, berarti 'lembah'. Al-Ashfahânî berdalil dengan sepnggal bait syair: wa hunna al-wâdî al-rass ka al-yad li al-fam. Penduduk al-Rass yang disebutkan pada ayat di atas adalah kaum yang selalu menyembah patung. Kemudian Allah mengutus kepada mereka Nabi Syu'aib a. s. Di dalam al-Qur'ân, kaum Syu'aib terkadang disebut sebagai penduduk Aykah, yang berarti tempat yang dipenuhi pepohonan yang rindang. Terkadang disebut juga dengan penduduk al-Rass, yaitu sebuah lembah yang banyak mengandung kebaikan. Hal itu menunjukkan banyaknya nikmat Allah yang diberikan kepada mereka. Tapi mereka mengingkarinya dan menyembah patung.

وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ ٱلْأَمْثَٰلَ وَكُلًّا تَبَّرْنَا تَتْبِيرًا

Wakullan darabna lahu alamthala wakullan tabbarna tatbeeran

Sesungguhnya Kami telah memperingatkan semua kaum tersebut. Kami telah sebutkan kepada mereka beberapa nasihat dan tamsil ibarat yang bermanfaat. Tetapi mereka tidak memetik pelajaran dari situ. Maka Kami timpakan mereka semua dengan azab, dan Kami hancurkan negeri mereka dengan sehancur- hancurnya.

وَلَقَدْ أَتَوْا۟ عَلَى ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ ٱلسَّوْءِ أَفَلَمْ يَكُونُوا۟ يَرَوْنَهَا بَلْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ نُشُورًا

Walaqad ataw AAala alqaryati allatee omtirat matara alssawi afalam yakoonoo yarawnaha bal kanoo la yarjoona nushooran

Dalam perjalanan mereka ke Syam, orang-orang Quraisy selalu melewati negeri kaum Lûth yang dihujani dengan hujan yang paling jelek karena membawa bebatuan dari tanah yang terbakar. Apakah mereka tidak memperhatikan negeri itu dan mengambil pelajaran dari musibah yang dialami penduduknya? Mereka tentu telah melihat semua itu, tetapi bukan untuk mengambil pelajaran. Sebab, mereka tidak percaya kepada hari kiamat dan kebangkitan. Mereka pun tidak memperkirakan hari di saat mereka akan dibangkitkan untuk dimintakan pertanggungjawaban.

وَإِذَا رَأَوْكَ إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَٰذَا ٱلَّذِى بَعَثَ ٱللَّهُ رَسُولًا

Waitha raawka in yattakhithoonaka illa huzuwan ahatha allathee baAAatha Allahu rasoolan

Jika mereka melihat kamu, mereka menjadikanmu sebagai bahan ejekan dan cacian. Sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, "Inikah orang yang diutus oleh Allah kepada kami sebagai rasul yang harus kami ikuti?

إِن كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ ءَالِهَتِنَا لَوْلَآ أَن صَبَرْنَا عَلَيْهَا وَسَوْفَ يَعْلَمُونَ حِينَ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ مَنْ أَضَلُّ سَبِيلًا

In kada layudilluna AAan alihatina lawla an sabarna AAalayha wasawfa yaAAlamoona heena yarawna alAAathaba man adallu sabeelan

Sesungguhnya lelaki itu telah diberikan retorika yang baik dan argumentasi yang kuat sehingga dapat menarik perhatian para pendengar. Dia telah merusak akidah kita sampai-sampai hampir menjauhkan kita dari sembahan-sembahan kita dan mengalihkan kita kepada Tuhannya. Akan tetapi kita tetap teguh pada tuhan-tuhan dan agama kita." Kelak akan Kami jelaskan perkara yang sebenarnya ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat. Saat itu mereka akan tahu siapa yang paling sesat.

أَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَٰهَهُۥ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

Araayta mani ittakhatha ilahahu hawahu afaanta takoonu AAalayhi wakeelan

Apakah kamu melihat, wahai Rasul, kesesatan orang yang mengikuti hawa nafsunya sehingga dia menyembah bebatuan yang tidak dapat mendatangkan bahaya dan manfaat? Akan tetapi kamu diutus hanya sebagai pemberi peringatan dan kabar gembira, bukan untuk memaksa mereka untuk beriman dan mendapat hidayah.

أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا

Am tahsabu anna aktharahum yasmaAAoona aw yaAAqiloona in hum illa kaalanAAami bal hum adallu sabeelan

Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka telah mendengar dengan seksama dan menggunakan akal mereka untuk mendapatkan petunjuk? Sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti perintah mimpi- mimpi kosong mereka. Mereka telah menjadi seperti binatang ternak yang tidak memiliki keinginan sama sekali selain makan, minum dan mengejar kesenangan duniawi. Mereka tidak berfikir apa-apa yang ada di balik itu semua. Bahkan posisi mereka lebih jelek dari binatang ternak. Sebab, binatang ternak tunduk mengikuti tuannya yang menggiring kepada kebaikan dan menjauhkannya dari yang mencelakakannya. Sementara mereka mencampakkan diri mereka kepada kehancuran.

أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ ٱلظِّلَّ وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا ٱلشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًا

Alam tara ila rabbika kayfa madda alththilla walaw shaa lajaAAalahu sakinan thumma jaAAalna alshshamsa AAalayhi daleelan

Kami telah memberikan bukti-bukti keesaan Tuhan yang dapat digunakan oleh orang-orang yang mau menggunakan fikiran. Cobalah perhatikan bayang-bayang. Allah telah membentangkannya pada pagi hari dan menjadikannya tenang. Dengan munculnya matahari, bagian bayang-bayang yang terkena sinar menjadi hilang. Maka dengan demikian matahari menjadi bukti adanya bayang-bayang. Kalau tidak karena matahari, niscaya bayang-bayang itu tidak dapat diketahui. Kalau Allah menghendaki, Dia akan menjadikan bayang-bayang itu menyelimuti manusia, sehingga dengan begitu beberapa keperluan manusia menjadi terlewat(1). (1) Ayat ini menyinggung salah satu bukti kekuasaan dan pemeliharaan Sang Pencipta. Panjang dan pendek yang terjadi pada bayangan menunjukkan adanya proses perputaran bumi--baik pada porosnya maupun mengelilingi matahari--dalam posisi miring. Jika dua proses perputaran itu tidak ada, bayangan akan diam, karena matahari hanya menyinari salah satu paroan bumi saja, sedangkan paroan yang lain akan gelap dan malam sepanjang tahun. Akibatnya, keseimbangan suhu udara menjadi rusak dan kehidupan menjadi tidak mungkin. Selanjutnya, hal itu juga bisa terjadi apabila tempo gerak bumi pada porosnya (rotasi) berbanding lurus dengan tempo gerak bumi mengelilingi matahari (revolusi). Dengan demikian, satu hari sama dengan satu tahun. Tidak ada yang dapat melakukan hal seperti itu kecuali Allah, di samping bayangan itu sendiri adalah salah satu karunia Allah. Seandainya Allah menjadikan semua benda menjadi bening atau tembus pandang, maka bayangan tidak akan ada dan kehidupan menjadi tidak mungkin.

ثُمَّ قَبَضْنَٰهُ إِلَيْنَا قَبْضًا يَسِيرًا

Thumma qabadnahu ilayna qabdan yaseeran

Kami menghilangkan bayang-bayang itu dengan matahari secara berangsur-angsur, tidak sekaligus. Dengan begitu, banyak sekali manfaat yang dirasakan manusia.

Contact Us

Thanks for reaching out. We'll get back to you soon.

Improve your location’s accuracy

Sometimes we might have trouble finding where you are located. Having your current location will help us to get you more accurate prayer times and nearby Islamic places. Here are some things you can do to help fix the problem.

  1. In the top right, click More
  2. Click Settings and then Show advanced settings.
  3. In the "Privacy" section, click Content settings.
    1. In the dialog that appears, scroll down to the "Location" section. Select one of these permissions:
    2. Allow all sites to track your physical location: Select this option to let all sites automatically see your location.
    3. Ask when a site tries to track your physical location: Select this option if you want Google Chrome to alert you whenever a site wants to see your location.
    4. Do not allow any site to track your physical location: Select this option if don't want any sites to see your location.
  4. Click Done.
  1. Open System Preferences and then Security & Privacy Preferences and then Privacy and then Location Services.
  2. To allow for changes, click the lock in the bottom left.
  3. Check "Enable Location Services."
  1. Turn on location
    1. On your phone or tablet, open the Settings app.
    2. Tap Location.
    3. At the top, switch location on.
    4. Tap Mode and then High accuracy.
    If you still get an error when you open IslamicFinder, follow the step 2.
  2. Open Chrome
    1. In the top right, tap More
    2. Tap Settings.
    3. Under "Advanced", tap Site Settings
    4. Tap Location. If you see a toggle, make sure it turned on and blue.
      1. If you see "Location access is turned off for this device," tap the blue words > on the next Settings screen, tap the toggle to turn on location access.
      2. If you see "blocked" under "Location," tap Blocked > tap IslamicFinder > Clear & reset.
    5. Open IslamicFinder in your mobile browser and refresh the web page
    If you're using a browser other than Chrome, visit your browser's help center by visiting their website.
  1. Turn on location
    1. Open Settings app.
    2. Tap Privacy > Location Services > Safari Websites.
    3. Under "Allow Location Access," tap While Using the app.
  2. Give current location access on your browser
      Safari
    1. Open settings app.
    2. Tap General > Reset.
    3. Tap Reset Location & Privacy.
    4. If prompted, enter your passcode.
    5. You will see a message that says "This will reset your location and privacy settings to factory defaults." Tap Reset Settings.
    6. Open Safari
    7. Go to IslamicFinder
    8. To give Safari access to your location, tap Allow or OK
    9. To give IslamicFinder access to your location, tap OK
  3. If you are using a browser other than Safari, visit your browser's help center by visiting their website.