Baca Surah Hajjdengan terjemahan
إِنَّ ٱللَّهَ يُدَٰفِعُ عَنِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍ
Inna Allaha yudafiAAu AAani allatheena amanoo inna Allaha la yuhibbu kulla khawwanin kafoorin
Allah benar-benar akan membela, melindungi dan menolong orang-orang Mukmin karena keimanan mereka. Hal itu karena Allah tidak menyukai orang yang melanggar amanat dan berlebih-lebihan dalam mengingkari Tuhan mereka. Barangsiapa yang tidak disukai Allah, maka ia tidak akan ditolong.
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا۟ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Othina lillatheena yuqataloona biannahum thulimoo wainna Allaha AAala nasrihim laqadeerun
Allah mengizinkan orang-orang Mukmin yang diperangi oleh orang-orang musyrik untuk balas memerangi disebabkan oleh telah sekian lamanya mereka bersabar dalam menghadapi kezaliman. Allah sungguh Mahakuasa untuk menolong kekasih-kekasih-Nya yang beriman(1). (1) Ayat ini telah mendahului hukum positif dalam masalah hukum membela diri. Intinya, bahwa membela diri adalah hal yang dibolehkan, apa pun akibatnya. Seseorang yang mempertahankan jiwa, harta atau negaranya tidak akan dituntut di depan Allah dan hukum, meskipun hal itu dapat mengakibatkan terjadinya pembunuhan dan hilangnya nyawa. Demikianlah, ayat ini menegaskan kepada umat Islam bahwa mereka diperkenankan untuk melakukan tindakan defensif jika ada yang menyerang mereka. Oleh karenanya, peperangan yang dilakukan kaum Muslim lebih bersifat defensif, bukan ofensif. Dan mereka diperintahkan untuk menegakkan kebenaran Islam dengan argumentasi dan bukti yang jelas dan kuat, bukan melalui serangan ataupun paksaan.
ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَٰتٌ وَمَسَٰجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا ٱسْمُ ٱللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ
Allatheena okhrijoo min diyarihim bighayri haqqin illa an yaqooloo rabbuna Allahu walawla dafAAu Allahi alnnasa baAAdahum bibaAAdin lahuddimat sawamiAAu wabiyaAAun wasalawatun wamasajidu yuthkaru feeha ismu Allahi katheeran walayansuranna Allahu man yansuruhu inna Allaha laqawiyyun AAazeezun
Yaitu orang-orang yang dianiaya oleh orang-orang kafir dan dipaksa untuk meninggalkan kampung halamannya, Makkah, tanpa dosa kecuali untuk menemukan Allah dan menyembah-Nya. Seandainya Allah tidak memberikan kepada kebenaran pembela-pembela yang akan selalu mempertahankan dan melindunginya dari kesewenang-wenangan orang-orang zalim, niscaya kebatilan akan menyebar dan tiran- tiran akan semakin leluasa dalam kesemena-menaan mereka. Dan jika keadaannya terus begitu, para tiran itu akan berhasil membungkam suara kebenaran, merusak gereja, biara, sinagog dan masjid yang merupakan tempat-tempat yang banyak dipakai untuk menyebut nama Allah. Allah telah berjanji akan menolong siapa saja yang menolong agama-Nya, dan akan memuliakan siapa saja yang menjunjung tinggi kebenaran di atas bumi. Janji Allah tidak mungkin dilanggar, karena Allah Mahakuat untuk melaksanakan segala kehendak-Nya dan Mahaperkasa, tidak ada yang mengalahkan.
ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
Allatheena in makkannahum fee alardi aqamoo alssalata waatawoo alzzakata waamaroo bialmaAAroofi wanahaw AAani almunkari walillahi AAaqibatu alomoori
Orang-orang Mukmin yang telah Kami janjikan untuk mendapatkan pertolongan Kami adalah mereka yang, apabila kekuasaan mereka Kami kokohkan di bumi, akan menjaga hubungan mereka dengan Allah dan manusia. Mereka kemudian mengerjakan salat dengan cara yang benar, membayar zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak, menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jelek. Hanya Allah yang berhak menentukan akhir dari semua perkara, dan membuat hina siapa saja yang dikehendaki-Nya.
وَإِن يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَعَادٌ وَثَمُودُ
Wain yukaththibooka faqad kaththabat qablahum qawmu noohin waAAadun wathamoodu
Jika kamu mendapatkan pendustaan dari kaummu, wahai Nabi, janganlah bersedih. Ambillah pelajaran dari sejarah perjalanan para rasul sebelummu. Dari situ, kamu akan mendapatkan bahwa dirimu bukanlah rasul pertama yang didustakan dan disakiti oleh kaumnya. Nabi Nûh didustakan oleh kaumnya, bangsa 'Ad mendustakan Nabi Hûd dan bangsa Tsamûd mendustakan Nabi Shâlih.
وَقَوْمُ إِبْرَٰهِيمَ وَقَوْمُ لُوطٍ
Waqawmu ibraheema waqawmu lootin
Begitu juga kaum nabi Ibrâhîm dan kaum nabi Lûth, mereka semua telah mendustakan keduanya.
وَأَصْحَٰبُ مَدْيَنَ وَكُذِّبَ مُوسَىٰ فَأَمْلَيْتُ لِلْكَٰفِرِينَ ثُمَّ أَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ
Waashabu madyana wakuththiba moosa faamlaytu lilkafireena thumma akhathtuhum fakayfa kana nakeeri
Selain itu, penduduk Madyan mendustakan nabi mereka, Syu'aib, dan Fir'aun dan rakyatnya mendustakan nabi Mûsâ. Para rasul itu mengalami seperti yang kamu alami. Kendatipun begitu, mereka masih Aku beri kesempatan, barangkali mereka menjadi sadar dan mau memenuhi seruan kebenaran. Tetapi, ternyata mereka tetap saja melakukan pendusataan dan semakin menjadi dalam menyakiti para rasul. Dengan kata lain, mereka semakin banyak berbuat dosa. Akhirnya mereka pun Aku hukum dengan hukuman yang paling kejam. Maka lihatlah sejarah mereka itu lagi, wahai Muhammad, akan kamu dapatkan bagaimana kejamnya hukuman yang Aku berikan kepada mereka itu. Kesenangan yang mereka dapatkan Aku ubah menjadi bencana, kesehatan menjadi kebinasaan, dan majunya pembangunan menjadi keporak- porandaan.
فَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَا وَهِىَ ظَالِمَةٌ فَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَّشِيدٍ
Fakaayyin min qaryatin ahlaknaha wahiya thalimatun fahiya khawiyatun AAala AAurooshiha wabirin muAAattalatin waqasrin masheedin
Kami telah memusnahkan banyak negeri karena penduduknya yang mula-mula membangun, melakukan kezaliman dan mendustakan para rasul. Rumah-rumah runtuh atapnya dan ditinggalkan para penghuni, hingga seolah-olah tidak pernah ada sebelumnya. Sumur-sumur kering tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dan istana yang sebelumnya megah, kokoh, dilapisi batu gips, menjadi kosong tidak berpenghuni.
أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى ٱلْأَبْصَٰرُ وَلَٰكِن تَعْمَى ٱلْقُلُوبُ ٱلَّتِى فِى ٱلصُّدُورِ
Afalam yaseeroo fee alardi fatakoona lahum quloobun yaAAqiloona biha aw athanun yasmaAAoona biha fainnaha la taAAma alabsaru walakin taAAma alquloobu allatee fee alssudoori
Tidakkah mereka berjalan meniti bumi untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri kehancuran orang-orang zalim dan melakukan pendustaan itu? Barangkali saja hati mereka terbangun dari tidur, memikirkan apa yang harus mereka lakukan terhadap seruan kebenaran yang disampaikan kepada mereka, dan mau mendengarkan berita-berita tentang kehancuran orang-orang kafir yang dapat diambil sebagai pelajaran. Tetapi hati mereka telah buta dan membatu, maka mustahil mereka mau mengambil pelajaran dari apa-apa yang mereka lihat dan dengar. Buta hati, itulah buta yang sebenarnya, dan bukan mata.
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
WayastaAAjiloonaka bialAAathabi walan yukhlifa Allahu waAAdahu wainna yawman AAinda rabbika kaalfi sanatin mimma taAAuddoona
Rasa sombong yang ada dalam hati pun kemudian membuat semua orang kafir Makkah tidak mau mempedulikan pelajaran-pelajaran yang ada. Dengan nada menantang dan mengejek, mereka meminta kepadamu, wahai Nabi, untuk mempercepat azab yang pernah kamu janjikan. Azab itu pasti terjadi. Hanya saja, azab itu terjadi pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Allah tidak mungkin melanggar janji-Nya, walaupun telah berlalu bertahun-tahun lamanya. Karena satu hari menurut-Nya sama dengan seribu tahun menurut perhitungan kalian(1). (1) Ayat ini sebenarnya telah mendahului penemuan hukum relativisme. Yaitu, bahwa waktu yang ada ini adalah nisbi. Dari itu, konsep tentang adanya waktu kosmos yang mutlak, seperti yang diyakini orang sebelum ditemukannya hukum ini, tidak dapat dipertahankan keabsahannya.
Contact Us

Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.