Baca Surah Qasasdengan terjemahan
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ ٱلْمَرَاضِعَ مِن قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰٓ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُۥ لَكُمْ وَهُمْ لَهُۥ نَٰصِحُونَ
Waharramna AAalayhi almaradiAAa min qablu faqalat hal adullukum AAala ahli baytin yakfuloonahu lakum wahum lahu nasihoona
Allah tidak mengizinkan bayi itu untuk menyusu pada wanita lain, sebelum pada akhirnya mereka ditunjukkan kepada seorang ibundanya sendiri. Keluarga Fir'aun merasa cemas dengan hal itu. Saudara perempuan Mûsâ pun berkata kepada mereka, "Maukah kalian aku tunjukkan kepada sebuah keluarga yang akan memelihara, menyusui, mendidik dan menjaganya dengan baik?"
فَرَدَدْنَٰهُ إِلَىٰٓ أُمِّهِۦ كَىْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Faradadnahu ila ommihi kay taqarra AAaynuha wala tahzana walitaAAlama anna waAAda Allahi haqqun walakinna aktharahum la yaAAlamoona
Keluarga Fir'aun menerima usulan itu. Maka, dengan demikian, Allah benar-benar mengembalikan Mûsâ ke pangkuan ibunya, agar hatinya menjadi senang dan bersukacita atas kembalinya sang anak. Juga, agar sang ibu tidak lagi bersedih dengan berpisahnya sang anak, di samping agar ia semakin tahu bahwa janji Allah untuk mengembalikan Mûsâ ke pangkuannya benar-benar terjadi. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak tahu bahwa Mûsâ telah kembali kepada ibunya, karena hal itu merupakan suatu rahasia bagi mereka.
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَٱسْتَوَىٰٓ ءَاتَيْنَٰهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ
Walamma balagha ashuddahu waistawa ataynahu hukman waAAilman wakathalika najzee almuhsineena
Ketika Mûsâ telah menginjak usia dewasa dan matang, Allah memberikan kepadanya ilmu dan hikmah. Dengan kebaikan seperti yang Kami berikan kepada Mûsâ dan ibunya itu, Kami juga akan memberikan kebaikan pada orang-orang yang berbuat baik sebagai balasan atas kebaikan mereka.
وَدَخَلَ ٱلْمَدِينَةَ عَلَىٰ حِينِ غَفْلَةٍ مِّنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَٰذَا مِن شِيعَتِهِۦ وَهَٰذَا مِنْ عَدُوِّهِۦ فَٱسْتَغَٰثَهُ ٱلَّذِى مِن شِيعَتِهِۦ عَلَى ٱلَّذِى مِنْ عَدُوِّهِۦ فَوَكَزَهُۥ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيْهِ قَالَ هَٰذَا مِنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ إِنَّهُۥ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِينٌ
Wadakhala almadeenata AAala heeni ghaflatin min ahliha fawajada feeha rajulayni yaqtatilani hatha min sheeAAatihi wahatha min AAaduwwihi faistaghathahu allathee min sheeAAatihi AAala allathee min AAaduwwihi fawakazahu moosa faqada AAalayhi qala hatha min AAamali alshshaytani innahu AAaduwwun mudillun mubeenun
Mûsâ memasuki Mesir pada saat para penduduknya dalam keadaan lengah. Di sana, ia menemukan dua orang lelaki sedang berkelahi. Yang satu berasal dari kalangan Banû Isrâ'îl dan yang lain adalah pengikut Fir'aun. Orang Banû Isrâ'îl itu meminta bantuan Mûsâ melawan musuhnya. Mûsâ pun membantunya dengan memukul pengikut Fir'aun dengan kepalan tangannya. Ia pun akhirnya mati, padahal Mûsâ tidak bermaksud membunuhnya. Mûsâ merasa bersalah dan mengatakan, "Keberanianku melakukan hal ini sungguh merupakan perbuatan setan. Sungguh, setan adalah musuh yang amat jelas permusuhan dan kesesatannya."
قَالَ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Qala rabbi innee thalamtu nafsee faighfir lee faghafara lahu innahu huwa alghafooru alrraheemu
Dengan rendah diri dan penuh penyesalan, Mûsâ bermohon kepada Allah, "Ya Tuhanku, aku telah berbuat kejahatan pada diriku sendiri, maka ampunilah kekeliruanku itu." Allah mengabulkan doanya dan mengampuninya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahabesar pengampunan-Nya dan Mahaluas rahmat- Nya."
قَالَ رَبِّ بِمَآ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِّلْمُجْرِمِينَ
Qala rabbi bima anAAamta AAalayya falan akoona thaheeran lilmujrimeena
Dengan tetap berendah diri, Mûsâ berkata, "Ya Tuhan, demi ilmu dan hikmah yang telah Engkau karuniakan kepadaku, tunjukkanlah aku ke jalan yang baik dan benar. Jika Engkau berikan aku petunjuk dan perkenan-Mu, niscaya aku tidak akan menjadi pembela orang-orang kafir."
فَأَصْبَحَ فِى ٱلْمَدِينَةِ خَآئِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا ٱلَّذِى ٱسْتَنصَرَهُۥ بِٱلْأَمْسِ يَسْتَصْرِخُهُۥ قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰٓ إِنَّكَ لَغَوِىٌّ مُّبِينٌ
Faasbaha fee almadeenati khaifan yataraqqabu faitha allathee istansarahu bialamsi yastasrikhuhu qala lahu moosa innaka laghawiyyun mubeenun
Akibat perbuatannya itu, selama di negeri Mesir Mûsâ dihantui rasa takut sehingga ia harus selalu waspada akan keburukan yang sewaktu-waktu menimpanya, lantaran membunuh orang Mesir. Saat itu, Mûsâ berjumpa lagi dengan orang Banû Isrâ'îl yang dahulu pernah meminta pertolongan padanya. Kali ini, orang itu kembali meminta bantuan Mûsâ untuk menolongnya melawan orang Mesir yang lain. Tapi ia kemudian dihardik Mûsâ sambil berkata, "Kamu benar-benar keterlaluan dan tersesat. Lagi-lagi kamu mengulangi perbuatanmu yang lalu dan kamu memaksaku kembali untuk menolongmu."
فَلَمَّآ أَنْ أَرَادَ أَن يَبْطِشَ بِٱلَّذِى هُوَ عَدُوٌّ لَّهُمَا قَالَ يَٰمُوسَىٰٓ أَتُرِيدُ أَن تَقْتُلَنِى كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًۢا بِٱلْأَمْسِ إِن تُرِيدُ إِلَّآ أَن تَكُونَ جَبَّارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا تُرِيدُ أَن تَكُونَ مِنَ ٱلْمُصْلِحِينَ
Falamma an arada an yabtisha biallathee huwa AAaduwwun lahuma qala ya moosa atureedu an taqtulanee kama qatalta nafsan bialamsi in tureedu illa an takoona jabbaran fee alardi wama tureedu an takoona mina almusliheena
Ketika Mûsâ bermaksud menindak orang Mesir, yang merupakan musuh mereka berdua, karena didorong oleh rasa permusuhan itu, orang Mesir itu berkata--dengan mengira bahwa Mûsâ akan membunuhnya, "Apakah kamu akan membunuhku seperti kamu membunuh orang Mesir lain tempo hari? Sungguh kamu hanya ingin menjadi orang yang melampaui batas di muka bumi. Dan kamu tidak ingin menjadi penyeru kebaikan dan kebajikan."
وَجَآءَ رَجُلٌ مِّنْ أَقْصَا ٱلْمَدِينَةِ يَسْعَىٰ قَالَ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّ ٱلْمَلَأَ يَأْتَمِرُونَ بِكَ لِيَقْتُلُوكَ فَٱخْرُجْ إِنِّى لَكَ مِنَ ٱلنَّٰصِحِينَ
Wajaa rajulun min aqsa almadeenati yasAAa qala ya moosa inna almalaa yatamiroona bika liyaqtulooka faokhruj innee laka mina alnnasiheena
Ketika tersebar berita bahwa Mûsâ membunuh seorang lelaki Mesir, datanglah dari ujung kota seorang yang beriman dari keluarga Fir'aun. Laki-laki itu memberitahukan kepada Mûsâ, "Kaum Fir'aun tengah berunding untuk membunuhmu. Tinggalkan kota ini agar kamu selamat dari rencana pembunuhan! Sungguh aku hanya bermaksud menasihati kamu."
فَخَرَجَ مِنْهَا خَآئِفًا يَتَرَقَّبُ قَالَ رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Fakharaja minha khaifan yataraqqabu qala rabbi najjinee mina alqawmi alththalimeena
Mûsâ meninggalkan kota itu dengan penuh ketakutan, khawatir kalau-kalau musuh menghadang dan menyakiti dirinya. Mûsâ berlalu sambil memohon kepada Allah agar menyelamatkan dirinya dari kezaliman orang-orang kafir.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.