Baca Surah Saffdengan terjemahan
وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Waokhra tuhibboonaha nasrun mina Allahi wafathun qarreebun wabashshiri almumineena
Satu lagi nikmat yang kalian sukai, hai orang-orang Mukmin yang berjuang, yaitu pertolongan dan kemenangan dari Allah yang dalam waktu dekat akan kalian peroleh kebaikannya. Berilah, hai Muhammad, kabar gembira berupa balasan tersebut kepada orang-orang Mukmin.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوٓا۟ أَنصَارَ ٱللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّۦنَ مَنْ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِ قَالَ ٱلْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ فَـَٔامَنَت طَّآئِفَةٌ مِّنۢ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ وَكَفَرَت طَّآئِفَةٌ فَأَيَّدْنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ عَلَىٰ عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا۟ ظَٰهِرِينَ
Ya ayyuha allatheena amanoo koonoo ansara Allahi kama qala AAeesa ibnu maryama lilhawariyyeena man ansaree ila Allahi qala alhawariyyoona nahnu ansaru Allahi faamanat taifatun min banee israeela wakafarat taifatun faayyadna allatheena amanoo AAala AAaduwwihim faasbahoo thahireena
Wahai orang-orang beriman, jadilah kalian pembela Allah jika Rasul-Nya mengajak kalian untuk menjadi penolongnya, seperti para sahabat 'Isâ yang menjadi penolong Allah. Saat itu, 'Isâ berkata, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?" Para sahabatnya menjawab, "Kamilah penolong-penolong agama Allah. Lalu segolongan dari Banû Isrâ'îl beriman kepada 'Isâ dan segolongan yang lain tidak beriman. Maka Kami memberikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman itu dalam menghadapi musuh-musuh mereka yang kafir sehingga, dengan kekuatan itu, mereka menjadi menang.
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ٱلْمَلِكِ ٱلْقُدُّوسِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِ
Yusabbihu lillahi ma fee alssamawati wama fee alardi almaliki alquddoosi alAAazeezi alhakeemi
[[62 ~ AL-JUMU'AH (HARI JUMAT) Pendahuluan: Madaniyyah, 11 ayat ~ Surat ini diawali dengan berita bahwa semua sesuatu yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah Swt. Dia telah memberikan nikmat besar kepada bangsa Arab yang tidak tahu baca- tulis berupa kedatangan seorang rasul dari kalangan mereka sendiri yang menyucikan mereka dan mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka. Nikmat tersebut adalah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dalam surat ini, Allah mengecam sikap orang-orang Yahudi yang tidak mengamalkan Tawrât padahal mereka mengetahui isinya. Allah membantah pernyataan bahwa hanya merekalah, bukan yang lain, yang menjadi penolong-penolong Allah. Allah menantang mereka untuk mengharapkan kematian jika memang mereka benar. Surat in ditutup dengan perintah kepada orang-orang Mukmin agar bersegera melakukan salat Jumat apabila telah mendengar azan. Dijelaskan, hendaknya saat itu mereka juga tidak melakukan jual beli. Apabila telah selesai salat, mereka boleh menyebar di muka bumi dan mencari karunia Allah. Allah menolak sikap mereka yang disibukkan oleh urusan dagang dan permainan sehingga tidak mendengar khutbah. Pada again akhir dijelaskan bahwa Allah akan menjamin rezeki mereka. Sebab, Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.]] Segala yang di langit dan di bumi selalu bertasbih dan mensucikan Allah dari hal-hal yang tidak pantas bagi-Nya, Tuhan pemilik segala sesuatu yang melakukan apa saja tanpa pesaing, Yang benar-benar tersucikan dari segala kekurangan, Yang Maha Perkasa atas segala sesuatu lagi Mahabijaksana.
هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّۦنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Huwa allathee baAAatha fee alommiyyeena rasoolan minhum yatloo AAalayhim ayatihi wayuzakkeehim wayuAAallimuhumu alkitaba waalhikmata wain kanoo min qablu lafee dalalin mubeenin
Allahlah yang telah mengutus kepada bangsa Arab yang tidak mengenal baca-tulis seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri. Rasul tersebut membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dari keyakinan dan perilaku buruk dan mengajarkan mereka al-Qur'ân dan pemahaman agama. Sebelum kedatangan Rasul, mereka berada dalam kesesatan yang nyata.
وَءَاخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا۟ بِهِمْ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Waakhareena minhum lamma yalhaqoo bihim wahuwa alAAazeezu alhakeemu
Dia juga telah mengutusnya kepada selain mereka yang akan datang kemudian. Hanya Dialah yang Maha Perkasa atas segala sesuatu lagi Maha Bijaksana dalam segala perbuatan.
ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ وَٱللَّهُ ذُو ٱلْفَضْلِ ٱلْعَظِيمِ
Thalika fadlu Allahi yuteehi man yashao waAllahu thoo alfadli alAAatheemi
Pengutusan tersebut adalah karunia dari Allah untuk memuliakan para hamba yang dipilih-Nya. Dan hanya Allahlah pemilik karunia yang agung.
مَثَلُ ٱلَّذِينَ حُمِّلُوا۟ ٱلتَّوْرَىٰةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ ٱلْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًۢا بِئْسَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Mathalu allatheena hummiloo alttawrata thumma lam yahmilooha kamathali alhimari yahmilu asfaran bisa mathalu alqawmi allatheena kaththaboo biayati Allahi waAllahu la yahdee alqawma alththalimeena
Perumpamaan orang-orang Yahudi yang mengetahui Tawrât dan mendapat beban untuk mengamalkannya kemudian tidak melakukannya adalah seperti keledai yang membawa banyak buku tetapi tidak mengerti isinya. Alangkah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak berkenan memberi petunjuk kepada orang-orang yang selalu berbuat zalim.
قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ هَادُوٓا۟ إِن زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَآءُ لِلَّهِ مِن دُونِ ٱلنَّاسِ فَتَمَنَّوُا۟ ٱلْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Qul ya ayyuha allatheena hadoo in zaAAamtum annakum awliyao lillahi min dooni alnnasi fatamannawoo almawta in kuntum sadiqeena
Wahai Muhammad, katakanlah, "Hai orang-orang Yahudi, jika kalian mendakwakan kepalsuan bahwa sesungguhnya hanya kalian sajalah kekasih Allah, bukan orang lain, maka mintalah kematian dari Allah jika dakwaan kalian itu benar."
وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُۥٓ أَبَدًۢا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِٱلظَّٰلِمِينَ
Wala yatamannawnahu abadan bima qaddamat aydeehim waAllahu AAaleemun bialththalimeena
Selamanya tidak ada seorang pun dari mereka yang mengharap kematian oleh sebab kekafiran dan perbuatan buruk mereka. Pengetahuan Allah mencakup orang-orang yang zalim.
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Qul inna almawta allathee tafirroona minhu fainnahu mulaqeekum thumma turaddoona ila AAalimi alghaybi waalshshahadati fayunabbiokum bima kuntum taAAmaloona
Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kalian hindari itu tidak akan dapat terelakkan. Kematian itu pasti akan menemui kalian. Kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata. Dia akan memberitahukan kalian segala apa yang telah kalian lakukan.
Contact Us

Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.