Baca Surah Anbiyadengan terjemahan
بَلْ تَأْتِيهِم بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ
Bal tateehim baghtatan fatabhatuhum fala yastateeAAoona raddaha wala hum yuntharoona
Hari kiamat itu akan datang dengan tidak ditunggu dan dikira-kira, tetapi dengan tiba-tiba, sehingga mereka menjadi panik lalu tidak dapat menahan dan memperlambat kedatanganya agar dapat memohon ampun dari perbuatan mereka yang telah lampau.
وَلَقَدِ ٱسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِينَ سَخِرُوا۟ مِنْهُم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
Walaqadi istuhzia birusulin min qablika fahaqa biallatheena sakhiroo minhum ma kanoo bihi yastahzioona
Rasul-rasul sebelummu pun pernah diejek dan dihina oleh kaumnya yang ingkar. Mereka yang mengejek dan menghina itu akhirnya mendapat siksaan berupa ejekan dan hinaan yang mereka lemparkan itu.
قُلْ مَن يَكْلَؤُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ مِنَ ٱلرَّحْمَٰنِ بَلْ هُمْ عَن ذِكْرِ رَبِّهِم مُّعْرِضُونَ
Qul man yaklaokum biallayli waalnnahari mina alrrahmani bal hum AAan thikri rabbihim muAAridoona
Katakan kepada mereka, wahai Muhammad, "Siapakah yang dapat memelihara kalian dari azab Allah di waktu malam dan siang hari, dan siapa pula yang dapat memberi kasih sayang dan kenikmatan kepada kalian? Tak seorang pun yang dapat melakukan itu." Terhadap al-Qur'ân yang mengingatkan mereka tentang hal-hal yang dapat mendatangkan keuntungan dan mencegah siksaan, mereka malah berpaling.
أَمْ لَهُمْ ءَالِهَةٌ تَمْنَعُهُم مِّن دُونِنَا لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَ أَنفُسِهِمْ وَلَا هُم مِّنَّا يُصْحَبُونَ
Am lahum alihatun tamnaAAuhum min doonina la yastateeAAoona nasra anfusihim wala hum minna yushaboona
Adakah mereka mempunyai tuhan selain Kami yang dapat memelihara mereka dari siksaan? Tidak. Mereka tidak dapat menolong diri sendiri, apalagi menolong orang lain. Dan tidak ada seseorang pun yang dapat menjaga dan menemani mereka jika Kami hendak memberikan siksaan dan memusnahkan mereka.
بَلْ مَتَّعْنَا هَٰٓؤُلَآءِ وَءَابَآءَهُمْ حَتَّىٰ طَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْعُمُرُ أَفَلَا يَرَوْنَ أَنَّا نَأْتِى ٱلْأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَآ أَفَهُمُ ٱلْغَٰلِبُونَ
Bal mattaAAna haolai waabaahum hatta tala AAalayhimu alAAumuru afala yarawna anna natee alarda nanqusuha min atrafiha afahumu alghaliboona
Kami memang tidak segera menyiksa mereka akibat kekufuran itu tetapi membiarkan dan memberikan kenikmatan di dunia seperti Kami membiarkan nenek moyang mereka sampai berumur panjang. Apakah mereka pura-pura buta lalu tidak melihat bahwa Kami mengurangi sisi-sisi bumi dengan cara penaklukan dan memenangkan orang-orang Mukmin? Merekakah yang menang, atau orang-orang Mukmin yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. untuk diberi kemenangan dan dukungan?(1). (1) Ayat ini merupakan salah satu bukti kemukjizatan al-Qur'ân dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Bumi, seperti ditunjukkan oleh ayat ini, tidak sepenuhnya bulat. Para ahli belum berhasil mengukur berbagai dimensi bumi sebelum ± 250 tahun yang lalu. Ketika sebuah misi yang terdiri atas para ahli mengadakan penelitian terhadap jarak panjang garis lintang di antara dua bujur yang sama panjang dan dipisah oleh satu derajat lengkung di seluruh belahan bumi, ditemukan bahwa separuh belahan katulistiwa lebih panjang dari separuh belahan kutub sekitar 21,5 km. Ini berarti bahwa bumi mengalami penyusutan pada sisi-sisinya yang tampak pada kutub utara dan kutub selatan. Bentuk dan dimensi bumi adalah dasar untuk menggambar peta.
قُلْ إِنَّمَآ أُنذِرُكُم بِٱلْوَحْىِ وَلَا يَسْمَعُ ٱلصُّمُّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا مَا يُنذَرُونَ
Qul innama onthirukum bialwahyi wala yasmaAAu alssummu aldduAAaa itha ma yuntharoona
Katakan, wahai Muhammad, "Aku tidak mengingatkan kalian dengan perkataanku sendiri. Aku hanya mengingatkan kalian dengan wahyu yang diberikan Allah kepadaku, sebuah perkataan yang mahabenar." Akibat panjangnya masa berpaling mereka dari kebenaran, pendengaran mereka ditutup oleh Allah hingga seolah-olah tuli. Dan seorang yang tuli tentu tidak akan dapat mendengar seruan ketika diingatkan tentang siksaan.
وَلَئِن مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ يَٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ
Walain massathum nafhatun min AAathabi rabbika layaqoolunna ya waylana inna kunna thalimeena
Yakinlah kamu bahwa jika mereka terkena sedikit siksaan yang mereka sepelekan, mereka akan berteriak ketakutan, "Alangkah meruginya kami! Dahulu kami benar-benar menzalimi diri sendiri dan orang lain dengan mengingkari apa yang diberitahukan kepada kami."
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
WanadaAAu almawazeena alqista liyawmi alqiyamati fala tuthlamu nafsun shayan wain kana mithqala habbatin min khardalin atayna biha wakafa bina hasibeena
Kami menetapkan timbangan untuk menentukan keadilan pada hari kiamat. Maka, pada hari itu, tidak akan ada seorang pun yang dicurangi dengan pengurangan kebaikannya atau penambahan kejelekannya. Meskipun perbuatannya hanya seberat biji moster, akan Kami datangkan dan akan Kami perhitungkan. Cukuplah Kami sebagai penghitung, maka tak seorang pun akan dirugikan(1). (1) Ayat ini mengisyaratkan betapa ringannya biji moster (khardzal) itu. Melalui penelitian dapat diketahui bahwa satu kilogram biji moster terdiri atas 913. 000 butir. Dengan demikian, berat satu butir biji moster hanya sekitar satu per seribu gram, atau ± 1 mg., dan merupakan biji-bijian teringan yang diketahui umat manusia sampai sekarang. Oleh karena itu, biji ini sering digunakan untuk menimbang berat yang sangat detil dan halus.
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ٱلْفُرْقَانَ وَضِيَآءً وَذِكْرًا لِّلْمُتَّقِينَ
Walaqad atayna moosa waharoona alfurqana wadiyaan wathikran lilmuttaqeena
Kami sungguh telah memberikan Tawrât kepada Mûsâ dan Hârûn, sebuah kitab suci yang membedakan antara yang benar dan yang salah, dan antara yang halal dan yang haram. Lebih dari itu, Tawrât merupakan cahaya yang menerangi jalan kebaikan dan kecemerlangan, di samping merupakan peringatan yang berguna bagi orang-orang yang bertakwa.
ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ وَهُم مِّنَ ٱلسَّاعَةِ مُشْفِقُونَ
Allatheena yakhshawna rabbahum bialghaybi wahum mina alssaAAati mushfiqoona
Yaitu orang-orang yang takut kepada Pencipta dan Penguasa mereka dalam keadaan tidak diketahui orang. Mereka tidak riya atau mengharap pujian seseorang, dan selalu takut akan kedahsyatan hari kiamat.
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.